KEADAAN WANITA DI SYURGA
Ibn Maqshudy
Pertama
Tidak bisa di ingkari atas para kaum wanita ketika mereka bertanya apa yang akan di peruntukkan bagi mereka di syurga dari pahala dan macam-macam nikmat di dalamnya, karena diri manusia memang sudah seperti itu sifatnya memikirkan tempat kembali dan masa depannya. Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam sendiri beliau tidak mengingkari pertanyaan-pertanyaan seperti ini dari para sahabat para sahabatnya tentang syurga dan apa saja yang ada di dalamnya, sebab itulah mereka bertanya kepada Rasulullah:” Syurga dan bangunannya?” Kemudian Rasulullah menjawab:” Sungguh bangunan-bangunan di syurga terbuat dari emas dan dari perak….”
Dan lain kalinya mereka bertanya:” Wahai Rasulullah apakah kita berjumpa dengan istri-istri ktia di syurga?” Maka Rasulullah- pun menjelaskan bahwasannya mereka akan mendapatkannya.
Kedua.
Jiwa manusia -baik itu laki-laki ataupun wanita- senantiasa merindukan dan merasakan kesenangan ketika menginagt syurga dan apa saja yang berada di dalamnya dari bermacam-macam kenikmatan. Dan ini baik-baik saja dengan syarat tidak hanya sekedar menjadi angan-angan batil saja tanpa di iringi dengan amal sholeh, karena Allah telah berfirman untuk kepada orang-orang yang beriman:
وتلك الجنة التي أورثتموها بما كنتم تعملون
“Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.”
Maka rindukanlah jiwa kalian dengan kabar-tentang syurga , kemudian buktikan kerinduan kalian dengan perbuatan kalian untuk dapat mendapatkan hal yang kalian rindukan itu.
Ketiga.
Sesungguhnya syurga dan segala kenikmatan dan keindahannya bukan hanya di khususkan untuk kaum pria saja lalu tidak dengan wanitanya, akan tetapi ia itu telah di persiapkan untuk orang-orang yang bertaqwa. Firman Allah –ta’aalaa-:
“. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,”
Dari dua jenis manusia – pria dan wanitanya-, itu seperti yang telah Allah kabarkan kepada kita:
ومن يعمل من الصالحات من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فأولئك يدخلون الجنة
“Dan barang siapa yang mengerjakan amal-amal kebaikan dari (kaum) laki-laki dan perempuan sedangkan dia adalah seorang yang beriman maka mereka akan masuk ke- dalam syurga.”
Ke- empat.
Sudah seharusnya untuk kaum wanita tidak terlalu menyibukkan pikirannya dengan banyak pertanyaan dan tentang keadaan-keadaannya secara terperinci saat ia masuk syurga: Apa yang akan di kerjakan di dalamnya? Kemana ia akan pergi sampai akhir pertanyanyaa, seakan ia datang ke padang pasir yang ganas!
Kiranya sudah cukup ia tahu sekedar masuknya ia kesyurga bisa menghilangkan semua kelelahan dan penderitaan yang di alaminya, semuanya berubak kepada kebahagiaan yang abadi dengan kekekalan selamanya. Kiranya sudah cukup firman Allah –ta’aalaa-:
لا يمسهم فيها نصب وما هم منها بمخرجين
“Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.”
Dan firmannya:
وفيها ما تشتهيه الأنفس وتلذ الأعين وأنتم فيها خالدون
“dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya.")
Dan juga telah cukup baginyalah firman Allah -ta’aalaa- tentang penduduk syurga:
رضي الله عنهم ورضوا عنه ذالك الفوز العظيم
“ Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridho terhadap Allah. Itulah keberuntungan yang paling besar."
Kelima.
Ketika Allah menyebutkan segala kenikmatan yang terdapat di syurga dari bermacan-macam makanan, pemandangan-pemandangan yang indah, rumah-rumah dan pakaain-pakaian yang indah, maka sesungguhnya itu umum untuk manusia – laki-laki dan perempuan- dan semua akan merasakan kesenangan dan pasti akan beruntung jika masuk ke- dalamnya.
Dan tersisa yang lainnya: bahwasannya Allah –ta’aalaa- telah memancing para kaum lelaki dan merindukan mereka dengan menyebutkan salah satu yang ada did alam syurg dari para bidadari dan perempuan-perempuan cantik, akan tetapi sebaliknya tidak menyebutkan seperti ini untuk para wanita, barangkali para wanita bertanya-tanya tentang sebab ini?!
Dan jawabnya adalah:
Bahwasannya Allah –ta’aalaa-: “Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai. “, akan tetapi tidak ada salahnya kita mengambil hikmah dari hal ini melalui nas-nas yang syar’i dan dasar-dasar islam. maka saya katakan:
Di antara ciri yang di miliki kaum wanita adalah rasa malu –seperti yang telah ktia ketahui bersama- dan untuk inilah maka Allah –ta’aalaa- tidak merindukan mereka terhadap syurga dengan apa yang mereka merasa malu darinya.
Bah kerinduan wanita kepada laki-laki tidak seperti kerinduan kaum pria terhadap wanita –sebagaimana sudah di ketahui- sebab inilah maka Allah –ta’aalaa- merindukan kaum pria dengan menyebutkan wanita-wanita syurga sebagaimana tersebut dalam hadis nabi:
ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء
“Tidaklah tertinggal setelahku fitnah yang lebih berhaya terhadap kaum laki-laki dari pada wanita.”
Adapun wanita maka Allah merindukan mereka dengan keindahan seperti pakaian dan perhiasan yang di mana kecintaan wanita terhadap perhiasan melebihi kerinduannya kepada laki-laki.
Berkata syekh Utsaimin: sesungguhnya Allah menyebutkan istri-istri untuk para suami mereka, karena suami itu meminta dan mengharap pada perempuan, sebab itulah istri-istri di sebuatkan untuk para suamianya di dalam syurga, kemudian tidak menyebutkan kebalikannya untuk kaum wanita, akan tetapi ini bukan berarti bahwasannya mereka tidak memiliki suami, akan tetapi mereka memiliki suami dari anak adam.
Ke- enam.
Perempuan di dunia ini tidak keluar dari bebra hal berikut ini:
Ia mati sebelum sempat menikah.
Atau mati setelah cerai dengan suamianya dan belum menikah lagi.
Atau sudah menikah akan tetapi suaminya tidak masuk syurga bersamanya – kita berlindung kepada Allah-.
Atau meninggal setelah pernikahanya.
Atau suaminya meninggal dan tertinggal ia setelahnya tanpa suamia sehingga meninggal.
Atau suaminya meninggal kemudian ia menikah dengan lainnya.
Keadaan-keadaan wanita di dunia ini, dan setiap keadaan ada balasannya di syurga:
Adapun perempuan yang meninggal sebelum menikah maka Allah di syurga akan menikahkannya dengan seorang pria dari penduduk dunia, sebagaimana sabda nabi :
ما في الجنة أعزب
“Di syurga itu tidak ada bujangan.”
Berkata Syekh Utsaimin: Jika perempuan dunia ini masuk syurga dan belum menikah di dunia, maka Allah akan menikahkannya dengan yang menyenangkan matanya di syurga, kenikmatan di syurga tidak terbatas untuk kaum laki-laki saja, akan tetapi untuk pria dan wanita, dan termasuk di dalam kelompok kenikmatan juga adalah: pernikahan.
Dan sepertinya juga seorang wanita yang meninggal setelah cerai dan tidak menikah lagi.
Seperti itu juga wanita yang msuk syurga dengan tanpa suaminya. Berkata syekh Utsaimin: wanita jikalau ia adalah penduduk syurga dan belum menikah atau suaminya bukan termasuk penduduk syurga, maka ia akan di masukkan ke syurga dan di sana terdapat penduduk syurga yang belum menikah dari kaum lelakinya, maka iapun di nikahkan dengan salah seorang dari mereka.
Adapun wanita yang meningga setelah suaminya kemudian ia masuk syurga maka untuk suaminya yang ia teah meninggal di dunia darinya.
Adapun wanita yang di tinggal mati suaminya kemudia tinggal setelahnya tidak menikah sampai mati maka ia tetap menjadi istrinay di syurga.
Sedangkan wanita yang di tinggal mati suaminya kemudianmenikah lagi setelahnya maka ia di syurga menjadi istri untuk suaminya yang terakhir berapa banyakpun ia menikah di dunia. Sebagaimana sabda nabi –shollallaahu ‘alaihi wasallam-:
المرأة لآخر أزواجها
Kemudian seperti perkataan Hudzaifah –radhiyallaahu ‘anhu- kepada istrinya:
إن شئت أن تكوني زوجتي في الجنة فلا تزوجي بعدي فإن المرأة في الجنة لآخر أزواجها في الدنيا فلذلك حرم الله على أزواج النبي أن ينكحن بعده لأنهن أزواجه في الجنة
“Kalau kamu menghendaki menjadi istriku di dalam syurga maka jangan engkau menikah setelahku, sesungguhnya wanita itu di dalam syurga untuk suami terakhirnya di sunia, sebab itulah Allah mengharamkan para istri nabi menikah setelahnya karena mereka adalah istri-istrinya di syurga.”
Kemudian ada persoalan, kadang ada yang bertanya: biasa ada terpetik di dalam do’a untuk jenazah kita berdoa seperti ini: ‘dan beri gantilah dia dengan seorang suami yang lebih baik dari suaminya’ dan jika ia sudah menikah, kemudian bagaimana kita berdoa untuknya seperti ini sedangkan kita tahu bahwasannya suaminya di dunia itu adalah suaminya di syurga, dan apabila belum menikah kemudian di manakah suaminya?’
Jawabnya adalah seperti yang di sebutkan syekh Utsaimin: Jika ia belum menikah maka yang di maksudkan adalah yang lebih baik dari suaminya yang di takdirkan untuknya seandainya seandainya ia hidup, dan adapun jikalau sudah menikah maka yang di maksudkan adalah dengan keadaannya yang lebih baik dari suaminya artinya lebih baik darinya dalam sifat-sifat di dunia, penggantian seringkali dengan mengganti bendanya seperti kalau engkau menjual kambing dengan unta misalnya, dan kadangkala pula dengan pergantian sifat-sifatnya seperti kalau engkau berkata seperti ini: mudahan Allah mengganti kekufuran orang ini dengan keimanan.’ Sebagaimana tersebut dalam firman Allah –ta’aalaa-:
ويوم تبدل الأرض غير الأرض والسماوات
“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit,”
Bumi masih bumi yang itu juga , akan tetapi ia di bentangkan dan langitpun masih langit yang itu pula akan tetapi di belah.
Ke- tujuh.
Tersebut dalam hadis shahih sabda nabi untuk kaum wanita:
إني رأيتكن أكثر أهل النار ...
“saya melihat kaliah itu adalah paling banyaknya penduduk neraka…”
Dan di hadis lainnya:
إن أقل ساكني الجنة النساء
“Sesungguhnya paling sedikit penghuni syurga adalah wanita.”
Dan dalam hadis shahih lainnya di sebutkan bahwasannya untuk setiap laki-laki dari penduduk syurga adalah mendapatkan dua istri dari wanita-wanita dunia.
Sebab inilah para ulama berbeda pendapat, untuk menggabungkan antara hadis-hadis di atas: yaitu perempuan itu lebih banyak di syurga ataukah di neraka? Sebagian mereka berkata: bahwasannya perempuan kebanyakan penduduk syurga dan seperti itu juga kebanyakan penghuni neraka adalah wanita dan ini karena banyaknya jumlah mereka. Kemudia Al Qady ‘Iyadh berkata: Wanita adalah anak Adam yang paling banyak.’
Sebagian lainnya berkata: Wanita adalah penghuni neraka yang terbanyak melihat dari hadis-hadis di atas. Dan mereka juga penduduk terbanya syurga jika mereka di gabungkan dengan para bidadari, maka semuanya menjadi jauh lebih banyak dari kaum prianya.
Sebagian lainnya berpendapat: Pada awalnya adalah kebanyakan penghuni neraka kemudian menjadi mayoritas penduduk syurga setelah Allah mengeluarkan mereka dari neraka –wanita-wanita muslimah-.
Berkata imam Qurthuby menjelaskan hadis Rasulullah:
رأيتكن أكثر أهل النار
“saya telah melihat kalian ( kaum wanita) adalah kebanyakan penduduk neraka .”
Sabda nabi ini mengandung pengertian pada saat itu keadaan perempuan yang masih menjadi mayoritas penghuni neraka, akan tetapi setelah keluarnya mereka dari dalam neraka dengan pertolongan Allah dan rahmatnya sehingga tidak tersisa satupun di dalam neraka dari orang yang pernah berkata atau bersaksi :’ laa ilaaha illallaah.’ Maka perempuan- pun menjadi mayoritas penduduk syurga.
Dan kesimpulannya: Hendaknya kaum wanita selalu menajaga dirinya untuk jangan sampai menjadi di antara penghuni nereka.
Ke-delapan.
Jika seorang wanita telah masuk ke- dalam syurga, maka Allahpun akan mengembalikan ia kepada usia muda dan gedisnya, sebagaimana sabda nabi -shollallaahu ‘alaihi wasallam-:
إن الجنة لايدخلها عجوز .... إن الله تعالى إذا أدخلهن الجنة حولهن أبكارا
“sesungguhnya syurga itu tidak di masuki oleh orang tua…sesungguhnya Allah jika memasukkan mereka ke dalam syurga maka merubah mereka kepada keadaan gadis-gadis lagi.”
Ke- Sembilan.
Telah tersebut dalam sebagian atsar bahwasannya wanita-wanita dunia di syurga menjadi lebih canti daripada bidadari dengan berlipat ganda banyaknya sesuai dengan ibadah mereka kepada Allah.
Kalimat terakhir…
Maka seperti inilah syurga yang yang di peruntukkan untukmu seperti yang di peruntukkan untuk kaum lelaki,
في مقعد صدق عند مليك مقتدر
Demi Alah jangan sampai engkau hilangkan kesempatan, maka sesungguhnya umur itu walau sedikit bagaimanapun akan pergi dan tidak tersisa setelahnya kecuali kekekalan selamanya, maka jadikan kekekalanmu adalah di dalam syurga - dengan izin Allah- dan ketahuilah bahwasannya syurga maharnya adalah ke- imanan dan amal sholeh, bukan hanya sekedar angan-angan batil dan dusta bersama dengan kelalaian dari kewajiban yang di bebankan di atas pundakmu.
Ingatlah selalu sabda nabi –shollallaahu ‘alaihi wasallam-:
ادخلي الجنة من أ
“Masuklah engkau kesyurga dari pintu manapun yang engkau kehendaki.”
Dan berhati-hatilah dengan sepenuhnya dari para penyeri kehancuran dan kecelakaan yang menghancurkan kaum wanita, yaitu dari orang-orang yang ingin merusak kalian, menghinakan kalian, dan memalingkan kalian dari kesuksesan dan keberuntungan dari kenikmatan syurga. Jangan kalian tergoda dan terbujuk dengan kalimat-kalimat racun terbungkus madu mereka yang mengaku sebagai para pembebas baik itu dari kaum laki-laki maupun sejenis denganmu. Ingatlah selalu firman Allah –ta’aalaa-:
ودوا لو تكفرون كما كفروا فتكونون سواء
“mereka menginginkan kalau kalian menajdi kafir seperti mereka telah kafir kemudian kealian menjadi sama.”
Saya memintakan kepada Allah untuk selalu menuntun para wanita muslimin untuk mendapatkan keberuntungan dengan syurga yang penuh dengan kenikmatan, menjadikan mereka selalu berpetunjuk dan di tunjuki dan di jauhkan dari mereka para syaitan-syaitan manusia serta dari pada penyeru (untuk menghancurkan) kaum wanita dan merusaknya.
Akhirnya, shaolawat dan salam teruntuk nabi Muhammad –shollallaahu ‘alaihi wasallam- , keluarganya, sehabat, serta seluruh pengikut setiap beliau sampai hari kiamat.
Wallahu a’lamu bisshawaab.

0 komentar:
Posting Komentar