HIDAYAH ALLAH
Oleh: Ibn Maqshudy
Saudara/i- ku yang tercinta….
Perkara terbesar dalam kehidupan seorang muslim khususnya dan dalam kehidupan seorang manusia pada umumnya adalah masalah pencarian terhadap cahaya hidayah, masalah mengenal Allah –ta’aalaa-, dan masalah tauhid; maha besar Allah –ta’aalaa- dan tidak ada yang melebihi kebesarannya ataupun menyamainya, serta tidak ada yang berhak untuk di sembah selainnya; dialah Rabb yang maha satu dengan segala kekuasannya yang tiada tandingannya, dengan segala kesempurnaannya yang tiada duanya, dengan segala keluasan rahmatnya yang meliputi setiap sesuatu.
Saudara/i- ku….
jadikanlah Allah –ta’aalaa- sebagai Rabb- mu dalam setiap keadaan, kapan dan dimanapaun engkau adanya, jangan sampai terpercik walau sedikit dalam hatimu untuk menginginkan selainnya sebagai sumber penghambaan, karena sudah jelas dengan banyak sekali dalil dan bukti bahwa tidak ada Rabb selainnya yang memang berhak untuk di sembah. Sungguh telah tersesat siapa saja yang mencoba mengharapkan selainnya dan menjadikan selainnya sebagai sesembahan dan penghambaan, sudah dapat di pastikan pelakunya pasti akan mendapatkan kerugian besar sekali baik di dunia maupun di akhirat. Karena ketahuilah bahwa setiap kebaikan hanya berada di sisi dan petunjuk Allah –ta’aalaa- saja, kebaikan dalam semua sisinya, tidak akan berada di selainnya.
Allah berfirman, artinya: “Katakanlah: ‘Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?’ Katakanlah: ‘Allah.’ Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: ‘Aku tidak mengakui.’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)."
Karena itulah masalah ini adalah masalah terbesar yang di ajarkan islam, yang menguatkan tiang-tiangnya, mendukung pada petunjuk-petuntuk ke arahnya.
Kemudian di- manakah para pencari kebenaran itu? Di manakah mereka yang mencari dan mengharapkan cahaya petunjuk untuk menernagi kegelapan di depan mereka? Di manakah mereka yang berusaha mengenal dengan Allah yang maha suci sehingga bisa mendapatkan tuntunannya?
Wahai para pencari petunjuk…
Carilah ia, mintalah kepada Allah –ta’aalaa- jalan kearahnya niscaya engkau akan mendapatkannya, karena hidayah itu tidak tergantung denagn keturunan atau nasab, tidak dengan harta, tidak dengan kedudukan, akan tetapi saat Allah –ta’aalaa- melihat kepada hati hambanya, kemudian melihat hati yang berhak mendapatkannya, maka Allah- pun segera akan mendekatkan hidayah dengannya, kemudian memasukkannya kedalam naungan hidayahnya yang tidak terputus sampai mendapatkan kerdihoannya dengan kenikmatan syurga yang kekal di tambah dengan kesempatan untuk menatap wajahnya yang agung dan mulya.
Allah berfirman, artinya:” Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
Barang siapa yang berpaling dari Allah –ta’aalaa- dan merasa cukup dan tidak perlu dari anugrah petunjuk dan tuntunannya, maka Allah- pun akan mengharamkannnya dari jalan petunjuk, menutup telinga dan mata hatinya untuk dapat mendengar dan menemukannya, dan menjadikanyna di antara orang yang celaka dunia akhirat. Firmannya:
يهدى الله لنوره من يشاء
“Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki,”
Allah meberi siapa saja yang dia kehendai kearah cahaya petunjuknya, dan ia pun memberikan karunia pada siapa saja yang di kehendakinya.
Wahai para generasi islam….
Wahai ummat yang di berkahi…
Wahai orang yang beriman dengan sesungguhnya…
Berlombalah kalian menuju kearah petunjuk dan istiqomah, bersegeralah kalian menuju ampunan dari Tuhan kalian…
Firman Allah –ta’aalaa- :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Sesungguhnya jalan hidayah kearah jalan yang lurus, adalah nikmat terbesar yang Allah kurniakan untuk hambanya, karena Allah menghalangi hidayah ini dari jutaan bahkan milyaran manusia, tidak menunjukkan mereka kearahnya, tidak menunjukkan mereka jalan-jalannya, serta juga tidak mendekatkan mereka ke arahnya.
Dalam hidayah terdapat sebab-sebab, tanda dan petunjuk-petunjuk, kebanyakan hidayah di dapatkan bagi orang yang memiliki sebab-sebabnya, kepada yang memiliki tanda atau bukti-buktinya.
Sebab terbesar datangnya hidayah adalah: perhatian yang besar terhadap kitab Allah, membacanya, mendengarkannya, mentadabburinya, mengalkan segala hukum dan etika yang di kandungnya, karena Allah mencela pada suatu kaum:
Firmannya juga:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?”
Qur’an ini adalah sebab terbesar munculnya cahaya petunjuk:
“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,”
Qur’an ini menjadi sebab munculnya obat dan rahmat:
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”
Maka barang siapa yang tidak mencari petunjuk dengan Qur’an maka Allahpun tidak menunjukinya, barang siapa yang tidak berobat dengan Qur’an maka Allah tidak akan menyembuhkannya.
Sebab hidayah juga adalah: mengagungkan sunnah utusannya, mengambil etunjuk dengan petunjuknya, mengambil tuntunan dengan cahayanya, bertingkah laku dengan akhlaknya, tidak mendahuluinya dalam mengambil hukum dan keputusan, tidak dengan pandangan, rujukan, perkataan dan pemikiran. Firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Di antara sebab datangnay hidayah juga: banyak mengingat Allah, banyak berdoa dan meminta kepada Allah yang maha hidup and berdiri sendiri, memohon untuk menyetapkan langkah kita di jalanya yang lurus, memperlihatkan kebenaran keapda kita, merizkikan kita untuk selalu mengikuti nya, memperlihatkan kebatilan kepada kita dan merizkikan ktia dengan manjauhinya, memperbaiki putra putrimu serta penduduk rumahmu.
Sebab hidayah juga: mendekatkan diri kepada Allah dengan perkara-perkara sunnah setelah mengerjakan yang wajib-wajibnya, firman Allah dalah hadis qudsy:” seoranh hambaku senantiasa mendekatkan diri kepadamu dengan perkara-perkara sunnah sampai aku menyukainya,….., dan jika ia meminta kepadaku niscaya aku akan memberinya, dan jika dia meminta perlindunganku niscaya aku akan melindunginya.”
Adapaun pencegah datangnya hidayah , atau sebab yang menghalangi antara hidayah dan seorang hamba, banyak sekali, di antaranya:
1. Keburukkan atau kejahatan atau kekejian dan Kebencian ( Al Khobats).
Sebagian orang memalingkan dirinya dari Allah, tidak maui Allah, tidak menghendaki rumah ahirat, tidak mengingat Allah, tidak membaca kitab Allah, tidak memilhati hadis Rasulullah. Saat di sebutkan nama Allah dalam sebuah majlis atau di sebutkan nama Rasulullah, hatinya merasa gelisah, wajahnya merasa panas dan gerah, keadaannya menjadi buruk, maka kita berlindung kepada Allah dari kebenician atas kebenaran ini, firman Allah: Azumar: 45
Yang lebih bodohnya seorang dari mereka masih bisa berucap seperti ini:” sesungguhnya aku tidak mendustakan Rasulullah saw, akan tetapi aku cuman tidak mengikutinya, maka saya tidak mendustakannya dan tidak pula membenarkannya….” Maka untuk mereka-mereka kita hanya bisa mengatakan seperti ini:” engkau telah berdusta wahai musuh Allah, karena ketidak ikutan dan ketidak taanmu pada Rasulullah saw adalah merupakan pendustaan terhadap ajarannya, mengingkari kenabiannya, karena itulah Allah swt berfirman:
والذين كفروا عما أنذروا معرضون
"Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka."
Tidaklah Allah memalingkan seseorang dari jalan berpetunjuk, tidak pula Allah menyesatkan orang yang salah mengambil jalan, karena sebabnya adalah karena mereka tidak menginginkan kecuali kesesatan yang mereka pilih, tidak menginginkan kecuali kekufuran dan kedurhakaan dari setiap perintahnya dan utusannya. Firmannya:
ولو علم الله فيهم خيرا لأسمعهم ولو أسمعهم لتولوا وهم معرضون
“Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu).”
2. Sakit syubhat, ragu-ragu dan ingkar.
Di sinilah para generasimuda islam, pemuda islam banyak di coba dan di uji, sehingga mereka menjadi ragu-ragu dengan takdir, ragu-ragu dengan keimanan, ragu-ragu dengan diri Utusan Allah . yach…pada masa sekarang ini kita sedang di serang dengan penyakit yang sangat berbahaya sekali, sebuah peperangan yang ganas, lebih dahsyat dari serang pessawat tempur ataupun rudal; ia adalah serangan ke ingkaran, serangan pemikiran yang menyimpang, pemikiran marx, lenin, stalin, liberal; di mana mereka menginginkan mendapatkan dan menggapai kebahagiaan dengan keterbelakangan dan kebusukan ini, banyak Negara berpenduduk mayoritas juga tidak tertinggal ikut membinasakan diri mereka dengan segala pemikiran menyimpang ini, menyebarkan keragu-raguan, menampakkan syubhat-syubhat, dan mereka memakai setiap saranan yang bisa di pakau dan gunakan untuk menyerukan kepada kebatilan an kekafiran mereka, sehingga tidak sedikit orang yang kemudian menjadi ingkar dan meninggalkan agama mereka, berpaling dari masjid dan bacaan Qur’an kepada neraka jahannam dan seburuk-uruknya tempat kembali.
Allah tetapi Allah berfirman: “Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan ”
Kemudian Allah menghancurkan mereka, memusnahkan Negara mereka, serta menghapuskan dan keberadaannya semula, firmannya:” Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka ”
3. Sakit syahwat.
Banyak manusia tidak tahu apa-apa dalam hidupnya, kecuali hanya untuk mengumpulkan harta benda, dengan bukannya kita hendak mengatakan bahwa mengumpulkan harta itu perkara haram; bahkan di tuntut untuk melakukannya, sebagian shahabat yang kayak dan berlimpah hartanya, akan tetapi yang di haramkan adalah ketika seseorang sudah beralih menyembah hartanya dari selain Allah, atau sebab hartanya telah membuatnya lupa dari ketaatan kepada Allah, atau membelanjakannya di dalam kemaksiatan kepada Allah, atau tidak menunaikan hak Allah di dalam hartanya.
Banyak orang yang di coba dengan perbuatan-perbuatan keji; semisal perzinahan, minum khamar, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, sehingga akal mereka menjadi hilang, setelah itu mereka berpaling dan mendurhakai Rabb mereka Allah swt, meninggalkan ketaatan, meninggalkan masjid, memutuskan hubungan dengan Qur’an, penjara-penjara penuh dengan mereka, nasehat tidak mempan dan tidak bermanfaat bagi mereka lagi, dan kalimat kebaikan juga tidak lagi bisa memasui hati mereka.
Kita berdoa kepada Allah untuk senantiasa mendekatkan sebab-sebab hidayah kepada kita, memalingkan dan menjauhkan kita dan pemuda-pemud kita dari penghalang-penghalang datangnya hidayah, sehingga kita menjadi seperti yang Allah maukan, sebagai sebaik-baiknya ummat yang di keluarkan untuk manusia ( Al Imran: 110).
“Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang memanggil memanggil untuk beriman :” hendaklah kalian beriman kepada Tuhan kalian” maka kamipun beriman. Tuhan kami maka ampunilah dosa-dosa kami, hapuskanlah segala kesalahan kami, dan tempatkanlah kami bersama orang-orang yang baik”
Waalahu a’lamu bisshawaab…..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar