Unsur Kekuatan Dalam Kehidupan Ummat Islam.

Oleh : Ibn Maqshudy
(Mengambil dari khutbahnya Syekh ‘Aid Al Qarny)

(Hal yang menambahkan kemulyaan dan kebanggaan pada diriku, adalah saat masuknya aku di dalam satu kalimat dalam firman Rabb-ku“ wahai hamba-hambaku” , dan ketika Muhammad swt. menjadi nabi untukku, kemudian hidup dalam naungan hidayah Allah dan bimbingan Rasulnya)

Saudaraku…
Merupakan dasar asli kita, ajaran agama kita, adalah kita selalu berbangga dengan agama ini, merasa diri di mulyakan karena Allah telh menjadikan kita di antara orang yang di tunjukki untuk menerima islam sebaga landasan hidup. Jangan sampai kita tidak merasa di mulyakan dengan agama ini, jangan sampai tidak berbangga dengan agama ini, sebab jikalau sampai begitu berarti masiha ada keragu-raguan di hati kita serta keyakinan yang di punyai masih sedikit. Allah berfirman :”Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab.”

Kemulyaan untukmu wahai Muhammad, kemulyaan untuk kaummu, dan merupakan kemulyaan untuk semua pengikutmu, yach…kita harus merasa diri mulya dengan Qur’an, karena kita termasuk ummat Al Qur’an, dan termasuk ummat islam. bukankah merupakan gegembiraan bagi kita yang memiliki konsep kehidupan yang kekal dan tidak akan pernah musnah sampai berakhirnya kehidupan, ketika Allah menyeru kita untuk masuk ke dalam agamanya dengan seorang Rasul termulya , sedangkan kita di jadikannya sebagai ummat yang termulya dari semua ummat yang ada.
Ingatlah ketika Allah swt. Bersabda

ولا تهنوا ولا تحزنوا وأنتم الأعلون إن كنتم مؤمنين

“dan janganlah kalian merasa hina dan merasa juga jangan bersedih, karena kalian adalah paling tingi jika kalian itu beriman”

Yang paling tinggi sandaranya, yang paling tinggi hukumnya, yang paling tinggi manhajnya; dasar hukum kita adalah yang paling asli berasa dari pencipta kita, yaitu Al Qur’an yang mulya, sandaran kita adalah Allah Rabb alam semesta, lalu bagai mana kemudian kita yang sandarannya adalah Allah merasa hina, bagaimana kita merasa hina padahal Allah sebagai Rabb tan Tuan kita, baimana kita merasa hina padahal Rasul termulya sebagai nabi dan ikutan kita?, bagaimana kemudian kita merasa hina ketika islam menjadi agama dan jalan hidup kita?
Saudaraku….

Engkau adalah yang tertinggi derajatnya dari semua makhluk yang ada ketika engkau menjadi manusia yang beriman.

Yach…kita harus berbangga diri, harus merasa keagungan diri dan kemulyaan pada hari ketika Allah menjadikan diri kita sebagai di antara orang yang menjadikan islam sebagai landasan hidup; sebab sebagian orang merasa malu diri untuk menoleh kepada perkara sunnah, atau menjadi pengusung sunnah, ini sungguh merupakan kekalah diri yang sangat fatal dan memprihatinkan.

Bagaimana seorang beriman merasa malu dengan sunnah? Sedangkan keselamatannya di hari kiamat di tentukan dengan bagaiamana ia mengikutinya, sebagian orang menyangkan bahwasannya barat dengan segala apa yang telah di capainya dalam bidang kemajuan keilmuan bahwasannya mereka itu lebih berpetunjuk dari pda ahli keimanan dan islam, sebab itulah kemduian Allah menjawab bagi orang-orang yang menyangka bahwa kemlyaan dan ketinggian derajat itu di ukur dengan banyaknya harta atau dunia:

“Dan mereka berkata: "Mengapa Al Quran ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini ?"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”

Kemulyaan, bahkan semua kemulyaan bukannya berada di mewahnya rumah-rumah, bukan juga berada did alam istana yang megah-megah, bukan pula berada di harta benda, bukan di mana, karena kemulyaan itu ketika engkau menjadi seorang hamba untuk Rabb pencipta langit dan bumi, kemulyaan adalah ketika engkau menjadi di antara kekasih Allah, yang mengerjakan kebaikan dan menjauhkan diri dari perkara yang di haramkan.

Suatu saat Abdullah bin Ummi maktum –seorang sahabat yang miskin lagi buta- menemui Rasulullah saw. Untuk bertanya beberapa permasalahan, pada saat itu kebetulan Rasulullah sedang di sibukkan dengan beberapa kafir quraisy dan tokoh-tokoh mereka, belaiu ingin menunjukan mereka kepada jalan Allah yang lurus, ketika Abdullah masuk menemuinya maka berkatalah ia : wahai rasulullah, saya mau ….maka Rasulullah karena sedang sibuk tidak terlalu memperhatikannya karena beliau tidak mau kehilangan kesempatatan dengan para pembesar itu, maka kemudian Allah pun menegurnya dari langit ketujuh, menegurnya atas sikapnya terhadap seorang yang miskin ini, Firmanya:

عبس وتولى () أن جاءه الأعمى () وما يدريك لعله يزكى() أو يذكر فتنفعه الذكر () أما من استغنى () فأنت له تصدى () وما عليك أن ألا يزكى () وأما من جاءك يسعى ()وهو يخشى() فأنت عنه تلهى()

Allah menegur nabi-nya untuk jangan melakukannya lagi…

Kemudian Abdullan datang untuk kedua kalinya, maka Rasulullah saw berdiri dan memeluknya, dan berkata kepadanya:” selamat datang dengan orang yang Rabb-ku telah menegurku sebabnya…”

Dan lihatlah akhirnya; para pembesar dan tokoh yang pada saat itu di seru nabi untuk masuk islam, mereka semuanya mati dalam kadaan masih kafir dan mreka semuanya akan di masukkan ke dalam neraka yang menyala sangat panasnya, sedangkan ibnu ummi maktum ia telah masuk islam dan istiqomah dengan keislamannya serta kerta kesetian atas islam sampai ia di matikan Allah dalam keadaan yang di redhai oleh Allah dan Rasulnya.

Ketika seorang peneru hidayahdatang, ketika penyeru kepada jihad datang, dan saat panji islam terangkat tinggi penuh kemulyaan di tangan Umar –rayilallaahu ‘anhu- kemudian mengutus tentaranya islam ke Al Qadisiyyah, menghadapi kisra dan rustum, di antara para mujahidin terdapat seorang yang bernama ‘Abdullah ibn Ummi Maktum.

Para sahabat bertanya kepadanya:” sesungguhnya engkau itu di maafkan untuk tidak itku dalam perang, karena engkau buta….” Maka menjawablah ia tegas:” tidah demi Allah, Allah telah berfirman:” Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat,…” “ pada saat ia menghadiri peprangan, memera memberikan panji kepadanya, maka lihatlah ia senantiasa berdiri di tempatnya sampai mati syahid, dan dulu kuburanya di berada pas di bawah pijakan kaiknya radiyallaahu ‘anhu wa ardhaahu- . keselalamatan untuk siapa saja yang betul-betul berislam dengan penuh keikhlasan, keselamatan teruntuk mereka yang selalu menjadikan Allah sebagai tempat aduan utama, kepada mereka yang merasamulya dengan islam. Bersemangatlah dalam berislam seperti Ibn Ummi maktum, lihtlah bagaimana ia melaksanakan panggilan Rabbnya. Rasul saw pernah di Tanya Aisyah ra.:” tidak sesuatupun yang menakjubkan Rasulullah dari dunia, dan tidak seorangpun yang menakjubkan diri Rasulullah, kecuali orang yang bertaqwa…”

Ketika engkau melihat sosok yang bertaqwa, hatimu menjadi menyukainya jika memang engkau seorang muslim; tampak padanya tanda kebaikan, tanda menerima dan keredhaan, sebaliknya saat engkau melihat sosok kafir maka hatimu murka atasnya, walaupun ia rupawan wajahnya, akan tetapi dalam dirinya terdapat tanda-tanda kemurkaan dan keamrahan, terdapat cap pembangkangannya terhadap Alla swt., firmannya:
“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar[1477]. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?”

Badan tinggi gagahnya, kulit begitu mulus indahnya, sayng hati dalam kesesatan. Maka lihatlah para sahabat yang kebanyakan dari mereka hidup dalam kesederhanaan, dalam kekuarangan dari harta dunia, akan tetapi Allah melihat hati mereka kemudian menunjukki mereka kepada islam. adapun mereka-mereka yang bersenang-senang dalam istana-istana dan rumah-rumah mewah, Allah tidak menunjuki mereka keapda jalan kebaikan, firmannya:

“Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu).”

Dalam sebuah hadis di ceritakah datang julaibib kepada Rasulullah, maka bersenyumlah sang Rasul ketika melihatnya, kemudian bertanya kepadanya:” wahai Julaiib, apa engkau kepingin menikah…?” maka jawabnya:” siapakah yang mau menikahkan aku? Sedangkan saya tidak memiliki keluarga di sisiku, tidak punya harta, tidak punya rumah, dan tidak punya sesuatupun dari kesenangan dunia…” maka bersabdalah baginda kepadanya:” pergilah kamu kerumah seorang anshar, kemduian sampaikan kepada mereka salam dariku, dan katakanlah kepada mereka:” sesungguhnya Rasulullah saw menyuruh kalian untuk menikahkan aku”. Maka pergilah Julaibib mengetuk pintu rumah mereka sedangkan mereka adalah seorang dari keluarga terpandang, di antara keluarga besar dari kaum anshar, ketika tuan rumah keluar, melihat kondisi julaibib, keadannya, kemiskinannya serta sifat pemalunya, maka bertanyalah tuan rumah kepadanya:” ada perlu apa? Maka Julaibib memberitahukan apa yang telah di suruh Rasululah; setelah itu tuan rumah itu kembali kedalam menemui istrinya dan meminta pendapatnya, kemudian berkatalah mereka:” seandainya dia bukan Julaibib; tidak punya nasab, tidak punya harta, tidak punya rumah….kemudian mereka meminta pendapat putrid mereka yang shalehah yang telah di didik di madrasah tauhid, maka lihatlah bagaiman jawab dan ucapannya:” apakah kita hendak menolah Rasulullah saw….” Maka singkat kata akhirnya Julaibib menikah dengan gadis shalehah tersebut, membangun rumah tangganya yang di bangun di atas landasan taqwa kepada Allah dan redhanya, iapun segeramendapatkan ketenangan dalam pernikahan itu, di hiasi dengan takbir, tahlil dan tahmid, menghiasi kamarnya dengan shalat, dan puasa di saat yang sangat panas.

pada suatu saat nabi datang pada satu medan peperangan, ketika sudah kemenangan sudah tercapai, maka bertanaylah beliau kepada para sahabatnya:” apakah kalian kehilangan seseorang…?” maka jawab mereka:” ya, fulan dan fulan…” kemudian bertanya lagi:” apakah kalian kehilangan seseorang…?” jawab mereka:” ya, fulan, fulan dan fulan….” Kemduian bertanya lagi:” apa kalian kehilangan seseorang?” mereka menjawab:” tidak…” maka kemduian sabda ucap nabi saw.:” saya kehilangan Julabib, maka carilah dia…” kemudian Julaibib di cari di antara mayat yang bergelimpangan, hingga akhirnay mereka menemukannya berada di sisi tujuh orang yang telah di bunuhnya, dan meraka dapat membunuh ia pula, maka nabipun datang dan berdiri di sisinya, dan bersabda:” ia telah membunuh tujuh kemudian mereka membunuhnya. Ini dariku dan saya darinya, ini dariku dan saya darinya.” Kemudian mengangkatnya di atas kedua lengannya, kedua langan baginda yang muya, kemudian menggalikan lubang untuknya, dan julaibibpun di letakkan di dalam kuburnya.

Merupakan kemulyaan mereka pada hari berumpa dengan Allah yang maha satu, mereka di dunia telah mengenal Allah, maka kelak Allahpun akan mengenal mereka di tampatkan bersama orang-orang yang benar di sisinya.

Pada suatu saat terjadi perbedaan pendapat antara sulaiman dan anak-anaknya tentang satu masalah haji, maka berkatalah dia kemudian:” tunjukan aku kepada ‘atho bin abi rabbah,…” kemudian mereka membawanya menemui ‘aha pada saat itu belau sedang berada di masjidi al haram, orang-orang sedang berkumpul seperti semut mengerumuninya, maka saat itu sulaiman hendak melwati shaf-shaf yang banyak itu supaya dapat cepat bsia menemui ‘atha, kedudukannya kan pada saat itu sebagai khalifah, maka melihat itu Atho segera berkata kepadanya:” wahai amirul mukminiin, ambillah tempatmu, jangan mendaului orang-orang, karena merereka telah mendahuluimu apda tempat ini…” ketika sampai gilirannya beranyalah ia permasalahannya hingga Atha menjawabnya, setelah itu Sulaiman berkata kepada anak-anaknya:” wahai anak-anakku , hendaknya kalian bertaqwa kepada Allah, mendalami ilmu agama, maka demi Allah aku dalam hidupku belum merasa hina kecuali karena seorang hamba ini ( maksudnay ‘atha); karena Allah mengangkat orang yang dia kehendaki dengan ketataannya, walaupun ia seorang budak hitam, tidak punya harta ataupun nasab, dan menghinakan orang yang dia kehendaki walaupun mempunyai nasab dan kedudukan.
Sungguh beruntung mereka yang memahami dunia dengan segala tahunnya, sehingga dapat menggunakannya untuk meraid keredhaan Allah swt.

Rustan panglima Persia, di bawah kekuasannya terdapat 280.000 tentara kafir, pada suatu kesempatan berkata kepada saad bin abi waqqash panglima muslim: utuslah kepadaku seorang utusanmu supaya aku dapat berbicara dengannya…” maka mengirimkan seorang utusan yaitu rab’I bin ‘amir, pada saat itu umurnya 30 tahunan, termasuk seorang sahabat yang faqir, berkatalah saad kepadanya:” pergilah kamu dan jangan merubah penampilanmu sama sekali, karena kita adalah kaum yang di mulyakan Allah dengan islam, dan ketika kita mengharapkan kemulyaan denagn selainnya maka Allah akan menghinakan kita…” maka keluarkan Rab’I dengan mengendarai kudanya yang kurus, dengan pakainya yang kucal, beserta lembingnya yang ringan sederhana. Ketiak Rustum mendengar utusan kaum muslimin telah datang akan menemuinya, maka iapun segera mengumpulkan para pembesar di sekitarnya, para mentri, tentara, dan mereka bersiap-siap untuk membuat gentar utusan ini, kali saja saking gemetarnya nanti sehingga tidak bsia berbicara, maka ketika Rustan telah bersiap dan duduk di tempatnya segera memerintahkan:” persilahkan dia masuk….” Masuklah Rab’i dengan menuntun kudanya, sambil bertopang dengan lembingnya di atas hamparan krpet mereka dan mengoyak serta merusaknya, untuk menunjukkan kepada mereka bahwasannya dunia itu kecil dan hina, dunia itu murah, dunia tidak bernilai apa-apa di sisi Allah, dan tanda-tanda murah dan hinanya dunia maka Allah memberikanya ke orang kafir ini, dan menjadikan untuk saad bin abi waqqas untuk berbaring di atas tanah.
Ketika sudah sampai di hadapan Rustan, maka berkatalan Rustam kepadanya:” duduklah…” maka jawab Rab’i:” saya tidak datang kepadamu sebagai tamu, akan tetapi saya datangs ebagai utusan…” maka berkatalah Rustam ( dengan penerjemah di antara keduanya):” apa yang kalian miliki wahai orang arab, kami belum menegtahui—bersumpah dengan tuhan-tuhannya---pada sebuah kaum yang lebih hina dan lebih sedikit dari kalian; Romawi mepunyai peradaban, Yunani memilii peradaban, India memilik peradaban, sedangkan kalian adalah bangsa primitip, memburu kambing-kambing dan unta di padang pasir, maka apakah yang kalian bawa sebenarnya?” menjawablah Rab’i:” ya, wahai Raja dulu kami seperti yang kamu katakana itu dan tambahan, dulu kami adalah manusia-manusia bodoh, penyembah berhala, seling membunuh antar kerabat sendiri, akan tetapi Allah kemduian mengutus Rasulnya kepada kita untuk membebaskan perbudakan, dari penyembahan hamba kepada menyembah Rabb para hamba, dari kesempitan dunia kepada kelapangan akhirat, dari agama dan keyakinan salah kepada keadilan islam..” mendengar itu marahlah Rustam dan berkata:” kamu tidak boleh keluar, sehingga engkau membawa debu dari lantaiku…” maka Rab’i memikulnya di atas kepalanya dan berkata:” ini adalah ghanimah dengan izin Allah; penyerahan tanah dan rumahmu

“Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”

Ketika Rab’i kembali menghadap sa’ad , maka bertanyalah ia:” apa yang kamu bawa di atas kepalamu wahai Rab’i?” maka jawabnya:” debu dari tanahnya Rustam dan Kisra,..” mendengar itu orang-orang islampun segera bertakbir sehingga bergetarlah perkemahan mereka dan berkatalah mereka:” itu adalah kemenangan, mendapatkan tanah mereka dengan izin Allah….”

Saat masih pagi sekali, pada hari ketika matahari memancarkan cahaya kemenangan atas dunia, bertemulah dua tentara, bertempur dengan sengitnya, maka akhirnya Allah swt memberikan kemenangan untuk golongannya dalam waktu tiga hari, tentara keburukan di buat hancur lebur, pada hari ke empat sa’ad memasuki kisra yang telah memerintah dunai selama seribu tahun, ketika melihatnya berhiaskan dengan, berlantaikan permadani indah, mak menangislah sa’ad dan membaca firman Allah:
“Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan, dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah, dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya, demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain. Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh.”

Seorang muslim yang hendak membangun rumahnya, hendaknya membangun atas landasan islam dan hukumnya; mengenalkan rumah dan anak-anaknya dengan islam, mengagungkan syiar-syiar Allah di hatihati mereka, memperkenalkan batasan-batasan yang yang perintahkan Allah untuk menjaganya, maka dengan izin Allah rumahnnya akan menjadi mengagungkan Allah yang maha suci, artinya engkau mendidik di dalam jiwa anakmu pada pengagungan Allah, jangan sampai berada di dalam hatinya ada sesuatu yang lebih besar dari pada Allah, juga tidak ada yang lebih mulya dari Allah, tidak ada yang lebih di sukai dari Allah, inilah dia rumah muslim idaman.

Keistiqomahan rumah muslim serta penunjukkan anak-anak kepada jalan hidayah dapat di hasilkan dengan hal-hal sebagai berikut, di antaranya:

Mengagungkan di dalam hati anakmu nama Allah swt, mengenalkannya atas diri dzat yang maha satu, tidak mengucapkan lafadz jalaalah ‘ Allah’ kecuali di tempat yang mulya, di kesempatan yang termulya, mengharinay di manakah Allah yang maha tinggi di dalam kekuasannya, mengenalkannanya sifat-sifat yang dimiliki sang maha satu; kemulyaan Allah dan kelembutannya, kebaikannya, kemudian juga memperihatkan bukti-bukti kekuasaan Allah di nama-nama dan sifatnya.

Ketika anakmu hendak maka maka engkau segera katakana kepadanya:” ini adalah karunia Allah; niscaya ia akan mencntai Allah, ketika ia memakai pakaian maka katakana kepadanya:” ini salah satu kedermawanan Allah; maka iapun segera mengenal Allah, ketika ia hendak memasuki rumah maka engkau bisa berkata kepadanya:” ini adalah pemberian Allah dan karunianya; maka iapun akan makin cinta kepada Allah Rabbnya.

Dan di antara perkara pengagungan juga , mengagungkan kitab Allah, menanamkan rasa cinta qur’an kepada anakmu, mengagungkan dasar qur’an di dalam hatinya, menjadikan Qur’an sebagai perhatian terbesarnya dalam hidup di dunia ini.
Ketika engkau mendengarkan hadis Rasulullah maka segera mengamalkannya. Ketika di sebut nama Rasul saw di dalam masjlis maka segera bershalawat atas diri beliau yang mulya, engkau harus senantiasa mengagungkan Rasul mulya di dalam hati anakmu, menanamkan di dalam hatinya bagaimana Rasulullah berjihad dan berjuang mengangkat kalimat tauhid dalam hidupnya.

Begitu juga engaku menanamkan kisah-kisah Abu bakar, umar, usman , ali dan semua sahabat sehingga mereka-mereka manusia pilihan terbaik merka dapat menjadi indola-idola bagi anak-anak kita, sehingga idola mereka bukan pada bintang-bintang artis, bintang bola, karena banyak anak-anak orang tua mereka lebih suka mendidik mereka di bawah artis-artis dan selebritis, yang hidup maupun yang mati, si orang tua melihat bahwa si artis ini telah mencapai jalan kehormatan, telah mendaki puncak kesuksesan, telah memperoleh kebanggaan yang belum di peroleh seorangpun di dunia.

Anak-anak itu mengira bahwa para artis ini,para selebritis ini, mendapatkan rizik bersumber dari akan dan kecerdasan mereka, yang tidak sembarangn di dapatkan semua orang, ini bukan apa sebabnya adalah karena si anak-anak ini pagi dan sorenya di lenakan dengan suara artis ini, penyanyi ini, sedangkan penyebutan nama Muhammad saw sangat sedikti sekali di dalam rumahnya.

Segolonagn manusia lainnya, wawasan mereka salah, sesat dan menyimpang dari kebenaran; mereka melihat melihat bintang-bintang artis, melihat marx, lenin, hertezel, napoleon, hitler, musuh-musuh kemanusiaan, mereka lebih tertarik membaca buku-buku mereka, menghadal kalimat-kalimat mereka, dan mereka sesungguhnya demi dzat yang tiada illah selainnya, dan demi dzat yang telah memulyakan Muhammad saw dengan risalah kebenaran islam, mereka sama sekali tidak menyamai debu kedua sandal Rasulullah, tidak menyamai sandal Abu bakar, atau umar, atauusman, atau ali, atau lainnya.

أولئك الذين هداهم الله فبهداهم اقتده

Mereka-mereka yang telah memenuhi panggung sejarah, yang memperdengarkan telinga zaman, duduk di lautan kemulyaan, adalah karena mereka mengangkat dan meninggikan kalimat ‘ laa ilaaha illallaah..”

Mereka orang-orang yang telah Allah ajarkan mereka kemanusian dan keadailan, dengan mereka Allah menghancurkan kesesatan, dengan mereka Allah telah para hamba dunia.

Mereka-mereka adalah qur’an yang berjalan di atas bumi, beraktivitas dengan pengajaran Al Qur’an, tidur di atas seanndung Al Qur’an, dan mereka bangun di atas suara Al Qur’an.

Merekalah orang-orang yang Allah telah melihat kepada hati-hati mereka, merehai mereka dan merekapun redha terhadap Allah, dan Allahpun memuji mereka atas laku mereka di dunia.

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud ”

Mulya, putih bercahaya, bersinar…adapun mereka yang memasuki ktia dengan majalah-malah porno, dengan buku-buku mesum, dengan pemikiran-pemikiran keingkaran dan kesesatan, mereka adalah seburuk-buruknya ciptaan Allah, tidak berlebihan jika sampai aku mengatakan:” sesungguhnya anjing itu lebih suci dari mereka, himar lebih bersih dari mereka, karena keduanya adalah makhluk tanpa memilii akal dan tidak di bebani, beda dengan mereka yang telah di amanahi dengan akal, eh kemudian malah berbuat ingkar, kufur, durhaka, maka mereka lebih sesat dari pada binatang.
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”

Kemudian sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, maka laknat Allah mengejar mereka di dunia dan akhirat, sebagaimana firman Allah swt.:
“Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat la'nat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalam la'nat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.”

Saya memohon kepada Allah dengan nama-namanya yang baik, dengan sifat-sifatnya yang tinggi, untuk menjagakan keislamanan kita, iaslam yang telah datang bersama Rasulullah saw., yang telah mengeluarkan dunia dari kegelapan kebodohan kepada cahaya keimanan dan tauhid.

Manusia sebelum terutusnya Muhammad saw mareka dalam keadaan yang terburuk, dalam keadaan yang tersesat, dalam dalam keadaan yang penuh dengan keingkaran dan kesyirikan; kemudian Allah merubahnya dengan mengutus Utusan akhir zaman, memulyakan manusia dan menjadikan ummat islam sebagai ummat pilihan terbaik dengan terustusnya semulya dan sebaik-baiknya manusia pilihan yang kemudian menjadi penerang kehidupan dengan cahaya kebenaran ilahiyyah yang di embannya.
Akhirnya semoga shalawat serta salam ktia selalu tercurahkan teruntuk nabi yang mulya, dan segala puji hanya milik Allah yang maha kuasa atas segala sesuatu.

Masih Editan--

Wallahu a’lamu bisshawaab…

MENGAPA UMMAT MUNDUR?

Oleh: Ibn Mqashudy

Setelah kita menjadi pemimpin dan pelopor kemajuan, sekarang apa sebenarnya yang sedang menimpa kita? Inilah bahasan utama kita pada lembaran kertas ini.
Apa yang sedang menimpa kita dan apa yang sedang kita alami sekarang ini? Itu adalah bahasan utama dalam tulisan singkat ini.

Ketika kita sampai pada titik nadir sebuah kemunduran dan keterbelakangan serta tercampakan di barisan paling buritan pelayaran, bahkan bias di kata ktia semua terlempar dari panggung sandiwara.

Saya tidak mengatakan berlebihan mengenai hal itu, akan tetapi ini adalah kenyataan yang berbicara, kita dapat menyaksikannya di saat siang ataupun malam.
Sebab inilah, dan mengambil dari sabda Rasulullah –sallahu ‘alaihi wasallam-:

(من لم يهتم بأمر المسلمين فليس منهم).

“barang siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka ia tidak termasuk dari mereka”

Sekarang kita duduk merenung meraba sebab-sebab kita sekarang hidup dalam kemunduran dalam panggung kehidupan ini, sekarang kita bersama mendiagnosa penyakit yang sedang kita derita mudahan kita sampai mengetauhi penyakit sebenarnya kemudian baru memberikan obatnya. Dan ini semua tentunya dengan meminta pertolongan Allah agar kita mendapatkan hasil yang terbaik.

Sebab-sebab yang paling jelas yang menybabkan ummat islam terjatuh dala kubangan kemunduran, di antaranya:

1. Jatuhnya kekhilafahan islam.

Semenjak munculnya risalah kebenaran islam sampai kekhilafahan yang berdiri dan berganti satu dengan lainnya, dari khlifah ke khalifah lainya, dari generasi ke-genari berikutnya, musuh islam menemukan bahwasannya ummat ini tidak akan mati dan hancur selama masih mempunyai pemimpin utama untuk orang-orang yang beriman”amir Al Mu’miniin”, maka merekapun segera melepaskan panah dan segala persenjataan mereka , mengadakan konspirasi-konspirasi menghanurkan ummat islam, sehingga akhiirnya kehilafahan-pun terguling.

rasa sakit akan terasa ringan ketika terjatuh di tangan musuh-musuh kita, akan tetapi sayangnya sebagian orang yang mengaku ber-islam merekalah yan membantu musuh-musuh kita untuk menjatuhkan ke-khilafahan islam.

Eropa dengan britania sebagai pelorpornya menggambarkan bahwasannya khilafah itu serupa dengan hantu yang menakutan, mereka menyamakannya dengan orang yang sakit, kemudian mereka membuat dan memancing ummat islam untuk berdiri terpcah-pecah mendirikan Negara kecilkecil.

Setelah itu banyak orang islam yang membantu mereka sehingga sampai pada sat anggapan bahwasannya musuk utama mereka adalah pemerintahan utsmaniyyah atau
Inilah dia sebab utama itu kenapa ummat islam sekarang hidup dan tercampakan kedalam lembah kemunduran.

Kemudian sebab kedua:
2. Pemisahan antara neagra dan agama (sekulerisme).

Pemisahan antara agama dan neraga juga merupakan sebab utama kemudnruan ummat yang kita rasakan sekarang ini, kenapa begitu?

Karena manusia tidak mungkin bias mengatur kehidupannya dengan baik kecuali menggunakan undang-undang Tuhan manusia, ketika hukum tuhan di jauhkan dari kehidupan manussia dan menggantinya dengan hukum buatan manusia, maka ketahuilah kemampuan manusia itu sangat terbatas dan sedikit manalah bias menyingi buatan Tuga seluruh yang ada.

Dan bertambah rasa sakitku ketika aku mendapati banyak orang yang mengatas namakan untuk islam, dan islam sungguh jauh dan bersih dari mereka yaitu orang-orang yang memisahan antara agama dan Negara atau faham sekuler.

Ingatlah kalian ketika seorang kandidat prsediden amerika dalam pemilunya berpidato, ia mengangkat isu injil di hadapan khalayak ramai dan berucap: sekarang sudah tiba saatnya untuk memerintah sesuai dengan injil, telah tiba saatnya mengembalikan hukum agama untuk Negara…”

Lihatlah samapi seperti ini yang di ucapkan oleh seorang yang jelas berada di manhaj kehidupan yang salah dan menyimpang, mengakui bahwasannya pemisahan antara agama dan Negara hanya akan membawa keapda kehancuran dan kehinaan, akan tetapi sayangnya orang yang mengaku berislam malah berucap sebaliknya: tinggalkan apa yang untuk Allah untuk Allah, dan apa yang untuk kaisar untuk kaisar.
Kita hanya bias mengatakan untuk mereka-mereka sebuah firman Allah yang maha tinggi:

(الملك يومئذ لله).

“kekuasaan pada hari itu hanya milik Allah…”

Saudaraku..
Saudariku sekalian…
Pemisahan antara agama dan Negara adalah merupakan hal yang menakutkan sekali, karena mereka pada musuh islam tahu dan mengerti bahwasannya Qur’an adalah musuh utama mereka, karena itulah mereka berusaha mempersiapkan tentara-tentara mereka dengan sebaik mungkin demi untuk menjauhkan Qur’an dari pemerintahan kaum muslimin, dan sayangnya mereka telah sukses dalam proyek mereka ini.

Ini adalah sebab utama kemunduran ummat islam yaitu agama dengan neagra, dan banyak sekali kaum muslimin yang –mudahan Allah menunjuki mereka-tidak tidak menyadari betapa berbahayanya hal ini untuk asam depan ummat.
Kaum muslimin sekarang di bara dan timur bumi-kecuali yang masih Allah lindungi-berhukum dengan undang-undang timur dan barat, dengan undang-undang yahudi, nasrani dan para penyembah berhala, dan akan tetapi mereka tidak mau tunduk terhadap undang-undang atau hukum Allah.

Ketahuilah barang siapa yang berlepas diri dari hukum Allah maka Allah-pun akan berlepas diri darinya pada hari kiamat nanti, dan di dunia sebagai awalnya sudah jelas.

(ومن لم يحكم بما أنزل الله فأولئك هم الكافرون)

“dan barang siapa yang tidak berhukum dengan apa yang telah Allah turunkan maka sesungguhnya mereka itu orang-orang yang kufur”

(ومن لم يحكم بما أنزل الله فأولئك هم الظالمون)

““dan barang siapa yang tidak berhukum dengan apa yang telah Allah turunkan maka sesungguhnya mereka itu orang-orang yang dzalim”

(ومن لم يحكم بما أنزل الله فأولئك هم الفاسقون)

“dan barang siapa yang tidak berhukum dengan apa yang telah Allah turunkan maka sesungguhnya mereka itu orang-orang yang fasiq”

Sungguh hanya manusia yang dzalim, fasiq, dan kafirlah yang tidak mau berhukum dengan apa yang telah Allah turunkan.

3. Kekalahan mental di depan musuh.

Ini merupakan di antara hal yang paling berbahaya yang menyebabkan kita terjatuh kepada seperti yang ktiarasakan saat ini.

Amir syakib arsalan berkata: Di antara sebab besar kemunduran ummat islam di era akhir ini adalah mereka keihlangan setiap pepercayaan terhadap diri mereka, dan hal ini merupakan di antara penyakit sosial tang sangat parah, dan merupakan penyakit jiwa yang sangat paling buruk, penyakit seperti ini tidak menimpa sebuah ummatpun melainkan menyebabkan ummat tersebut terjatuh kedalam kehancuran.
Ali bin Abi Thalib pernah di Tanya:” engkau ketika menyerang musuhmu kami mendapatimu mengucapkan takbir yang membuat hati-hati (musuhmu)menjadi don, maka apakah rahasia semua itu?

Inilah Ali Bin Abi Thalib seorang pemberani yang selalu berada di garis depan peperangan, Maka jawabnya:’ saya melakukan itu Karen aku memberikan kepada musuhku bahwasannya aku itu sanggup dan bisa membunuhnya-artinya aku punya keyakinan dengan Allah kemudian diriku bahwasannya aku bias mebunuhnya, dan ketika itu ia akan mempunyai keyakina bahwasannya aku akan membunuhnya…”

Kalah mental, penyakit yang berbahaya yang lebih berbahaya dari pada sekedar penyakir kangker, dan kaum muslimin sekarang sedang tertimpa dengan penyakit krisis kepercayaan diri ini, musuh tidaklah akan memerangi ktia kecuali ktia memang sudah tertimpa dengan krisis kepercayaan diri kita sendiri.
Sekarang banyak ummat islam merasa cukup dengan perasan kecil hati bahwasannyan mereka tidak dapat mengalahkan musuh mereka, bagaimana kita bias mengalahkan eropa? Bagaimana kita bias mengalahkan amerika?

Mereka banyak punya senjata canggih, dan ini dan itu alasannya.

Karena itu maka tidak heran kalau krisin kepercayaan ini menjadi sebab kemunduran kaum muslin, penyakit yang menghancurkan yang sudah Allah ceritakan di dalam surat Al Hasyr:

(فأتاهم الله من حيث لم يحتسبوا وقذف في قلوبهم الرعب)

“maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka;”

Perasaan takut merupakan penyebab besar terjadinya kejatuhan dan bagaimana bias mendapatkan kemenangan kalau kepercayaan diri saja sudah tidak ada lagi.
Kemudian sebab selanjutnya adalah:

Kebodoan dan keteringgalan umat islam di dalam pengetahuan-pengetahuan isllam dan ilmu umum/dunia.

Kebanyakan ummat islam saat ini bodoh terhadap agama mereka sendiri dan bahkan dunia mereka, dan ini menjadi sebab yang paling dasar kenapa uumat saat ini terkapar dalam sakitnya yang kronis,

Kebodohan yang menimpa kita pada hari ini, kebodohan yang mengkungkung ummat , membuat kita tercampakkan di dalam kehinaan dan penderitaan.

4.Perasaan takjub pada barat dan memandangnya sebagai panutan yang baik.

Ini merupakan satu pin penting yang harus di perhatikan dengan baik, merasa tajub dengan kemajuan materi yang di alami barat saat ini, sebuah perasaan kagum dengan barat dan bahkan menjadi impian banyak pemuda muslim untuk pergi ke Negara barat, dengan itu ia akan segera berbangga diri bahwasannya dia telah mengunjungi amerika, atau atau eropa, atau atau lainnya.

Kenapa dia merasa bangga diri?
Ini merupakan di antara kekalahan diri yang sangat memprihatinkan, takjub dengan barat dan yang di milikinya, kemudian menjadikannya atau memandangnay sebagai contoh yang baik dan harus di tiru.

Ketakjuban kita terhadap barat bahwasannya ia merupakan contoh yang bias menjadikan ummat islam bisa sampai menanjakan diri mengalami kemajuan seperti yang mereka capai.
Banyak orang islam yang mencari ilmu, mereka bilang belajarnya di eropa atau amerika, bukannya ilmu yang tidak ada di Negara mereka, akan tetapi mereka pergi ke amerika misalnya malah untuk belajar hukum islam dari sana, belajar islam di inggris misalnya atau Negara barat lainnya.

Merasa rendah diri karena menyandang ijazah dari Negara islam, akan tetapi akan langsung mengangkat kepalanya ketika menyandang ijazah dari eropa atau amerika.
Kenapa…?
Apa sebabnya…?
Apa rahasianya…?

Ini alasannya sangat jelas, sebab ketakjuban mereka yang berlebihan terhadap barat sehingga membabi buta berjalan di belakang barat didalam segala hal walau masuk comberan kotor sekalipun, menganggap bisa mencapai seperti yang mereka capai.
Bangga….takjub dengan barat dari diri kita, atau dari kebanyakan dari kita telah menyampaikan kita kepada keadaan kita sekarang ini, sehingga sampai-sampai ketika seseorang terkenal dengan kerusakannya baik dengan nyanyiannya, tariannya, permainan bolanya, maka kita menjadi pemerhati setianya dan berharap sepertinya.
Misalnya ketika banyak di adakan perlombaan dengan pesertanya para pemuda, coba dalam perlombaan apa? Yaitu siapa yang paling bisa mengikuti dan meniru gaya tariannya Michael jakson…

Ketika seorang pemuda islam di Tanya siapakah tauladanmu yang paling tinggi?
Maka ia akan segera menjawab bahwasannya taudalannya yang paling utama adalah Rasulullah-sallallaahu ‘alaihi wasallam-.

Akan tetapi dengarlah baik-baik apa yang di katakana oleh seorang yanaku beriman itu ketika di Tanya siapa idolanya, maka jawabnya: idola utamaku adalah pemain bola Maradona….idolaku adalah Ronaldo…dan sebagainya.

Inilah kenyatan dan fakta yang berbicara di sekitar kita dan di mana saja kita menolehkan pandangan dan menginjakkan kaki kita, sebuah ketakjuban terhadpa barat yang telah menyampaikan kita pada titik nadir sebuah kehancuran dan kehinaan, banyak dari ktia yang menjadikan barat sebagai contoh utama untuk maju yang di iktui secara membabi buta dan tanpa pilih-pilih lagi mana yang baik dan buruknya.

5.Berbuat kerusakan dengan menggunakan nama kebaikan dan pengembangan.

Merupakan penyesatan untuk ummat, dan ini seperti apa yang telah Allah ceritakan di dalam Qur’an berkenaan dengan orang munafiq

(وإذا قيل لهم لا تفسدوا في الأرض قالوا إنما نحن مصلحون).

“Dan apabila di katakana kepada mereka:” janganlah kalian berbuat kerusakan di bumi” mereka menjawab:” sesungguhnya kami itu melakukan perbaikan.”

Atas nama perbaikan, menanggalkan ciri khas sebagai organisasi islam, menganggap islam sudah tidak efesien lagi dengan zaman.

Dengan berkedok kebaikan, dengan berkedok peradaban, dengan berkedok kemoderenan, batasan-batasan yang telah Allah tetapkanpun di langgar dan di kucilkan.
Juga di antara sebab kemunduran ummat:

Musuh-musuh islam bekerja sama mengeroyok islam walaupun mereka sebenarnya bercerai berai.

(تحسبهم جميعا وقلوبهم شتى)

“Eengkau mengira mereka bersatu padahal hati-hati mereka berbeda-beda”

Mereka berkumpul karena mempunyai satu tujuan, yaitu menjatuhkan kita ummat islam yang sudah mereka jadikan musuh bersama.

Perbedaan antara rusia dan amerika adalah sudah merupakan cerita lama yang akan terus saja berlangsung dan berjalan selama setiap dari mereka masih enggunakan prinsip mereka masing-masing, akan tetapi mereka akan segera sepakat dan bersatu ketika di hadapkan pada satu tujuan untuk menghadapi ummat islam, ini adalah permasalahan yang kita sering tidak memikirkannya.

Kita sendiri berbeda di setiap sesuatu kecuali dalam memberikan loyalitas untuk amerika, eropa dan rusia kecuali oran-orang yang masih Allah lindungi.

6. Usaha keras yang di lakukan para orentalis dan westernis.

Orentalis sudah ma’ruf di telinga kita, lalu baaimana dengan baratisasi?
Mereka adalah yang pergi ke eropa dan belajar di eropa dan amerika dan selain keduanya kemdian dating kembali ke Negara mereka untuk menyebarkan apa yang sudah mereka dapatkan menjadikan sebagai ajaran yang sudah tidak dapat di ganggu gugat lagi.

Contohnya kalau di mesir adalah Thoha Husain, dan di Indonesia banyak lagi seperti si Ulil cs. Para penghusung liberalism sesat.

Seperti mereka itulah yang sangat berbahaya, mereka berbicara dengan bahasa kita dengan dialek ktia, dan bahkans ebagian dari mereka bisa masuk kedalam masjid sama dengan kita, demi Allah mereka-mereka itu lebih berbahaya dari pada pasa orentalis sendiri.

Engkau akan mendapati barangkali namanya Muhammad, atau bapaknay bernama Abdullah, mereka memakai nama seperti itu akan tetapi mereka memerangi Allah dan Rasulnya, menjadi musuh islam dari dalam. Mudahan kita terhindarkan menjadi manusia-manusia munafiq seperti itu.

Perhatikan selalu mata kalian mengawasi mereka,jangan sampai terpedaya oleh mulut-mulut ular mereka, perhatkanlah apa yang mereka lakukan dan berikan untuk ummat, apa yang telah mereka katakana dari begitu banyak kedustaan dan kemunafikan.

7. Lemahnya tauladan dari para ulama dan pemimpim-pemimpin ummat.

Dulu ulama menjadi dan penguasa bisa menjadi tauladan yang baik yang dapat di tiru, akan tetapi di jaman modern sekarang ini menjadi lemah, tidak banyak ulama yang betul-betul bisa di jadikan ikutan yang cocok dan pas.

Mereka kehilangan pendukung yaitu berupa panutan yang baik , sebab itulah tak heran banyak mereka yangmenjadikan orang-orang yang menyimpang sebagai panutan.

(إذا انفصل العلماء عن الناس، حل بالأمة الهوان).

“Apabila para ulama memisahkan diri mereka dari orang-orang, maka kehinaan akan menimpa ummat…”

8. Pengkhianatan sebagian kaum muslimim terhadap agama dan ummat mereka.

Mereka menjadi boneka-boneka barat dan timur, menjadi mata-mata musuh Allah, mereka mengkhianati Allah dan Rassulnya, mengkhianati amanah dan agama mereka hanya demi mendapatkan dunia: harta, kepopuleran dan semisalnya.

9. Tumbuhnya fanatisme kebangsaan atau kesukuan.

Dulu ‘arab itu terpecah-pecah, kemudian islam datang menyatukan mereka?
Apakah mereka bersatu di bawah panji Quraisy?
Ataukah mereka bersatu dengan nana makkah dan hijaz? Tidak

Ternyata mereka telah di satukan dengan kalimat islam ‘laa ilaahaillallaah’, timur dan barat menjadi dekat dengan kalimat ini setelah sebelumnya terpecah belah dengan fanatic kesukuan atau lainnya, karena islam itu adalah agama dan Negara, di mana di situ ada islam itulah Negara kita.

10. Sifat pengecut dan takut serta cinta dunia dan takut mati.


Dari banyak sebab kemunduran di atas lalu apa sesudahnya yang terjadi?

Pengaruhnya banyak sekali, di antaranya:

1. Penyimpangan pemikiran.
Ini bias di lihat dengan banyak munculnya keingkaran dan menyebarnya aliran-aliran atau sekte-sekte sesat yang menghancurkan ummat, dan tidaklah yang sekarang kita lihat dari penyebaran aliran menyimpang semisal komunis dan sebagainya melainkan karena di dalam kondisi keterbelakangan dari cara berpikir yang salah dan menyimpang.

2. Rusaknya sebagian manhaj pembelajaran.

Merupakan di antara pengaruh dari keterbelakangan pemikiran, keterbelakangan banyak Negara dari satu kondisi kepada kondisi yang rusak, sebagiannya tidak mengenal hukum islam atau konsep pembinaan dan pendidikan islam sama sekali.

Dan sebagiannya memakai manhaj seperti yahuki dan nasrani, sebagian lainnya menambah dan mengurangi menurut kehendak hati mereka, yang suka di ambil dan yang di rasakan tidak di sukai yang buang dan di tinggalkan.

Penyimpangan yang terjadi di manhaj-manhaj pembelajaran, serta rusaknya sebagian manhaj pembelajaran itu adalah merupakan akibat dari pengaruh-pengaruh kemunduran yang kita sedang alami saat ini, kalau di mesir sebagai pelopor pembawa pemikiran menympang adalah semisal Thoha Husain dan semisalnya, kalai di Indonesia semisal Harun nanution, nurkhalis majid dan sejenisnya.

3. Munculnya Penyakit-penyakit sosial.

Borok-borok sosial terdapat dalam berbagai segi dan gambaran, keluarga dan setiap dari kalian adalah dokter yang harus menjawab pertanyaan atas dirinya sendiri, apakah keluarga sekarang seperti keadaan keluarga sebelum dua puluh atau tiga puluh tahun yang lalu?

Tidak, keadaan keluarga saat ini menyedihkan sekali-Baik itu hubungan antara suami dan istrinya, hubungan dengan anak-anaknya, hubungan antara anak dan bapaknya, antara saudara….keadaan kelaurga dalam masyarakat sekarang sedang mengalami sakit yang sangat parah, kecuali hanya sedikit yang asih selamat.

Ketika kita pergi misalnya ke pusat-pusat pembinaan sosial, kalau kita pergi ke rumah-rumah sakit, ke pengadilan, niscaya kita akan mendapatkan banyak keluarga yang setiap saatnya selalu tertimpa dengan kecemasan dan sakit lainnya.

Kemudian merupakan penyakit sosial di dalam masyarakat…ketika oknum-oknum tertentu menggunakan dan menjadikan perempuan sebagai senjata penghancur sehingga wanita-wanita muslimin sampai pada kondisi yang tidak kita inginkan selamanya.

Saudaraku…
Padahal kita sudah tahu bahwasannya islam itu sangat menjaga dan memulyakan perempuan, dan pemulyaan terhadap seorang wanita di lebihkan atas diri kaum laki-laki.

Sekiranya sekarang sudah cukup bias melihat setiap harinya terbit puluhan bahkan ratusan majalah dan di setiap sampulnya pasti dipampangkan gambar perempuan.
Sehingga bias kita hitung berapa banyak dalams etahun wajah wanita cantik yang terpampang di samupl-sampul majalah?

Sungguk perempuan sudah di jadikan sebagai bagai ekloitasi demi untuk mengeruk materi yang sebanyak-banyaknya, menjadi bahan pajangan yang di gunakan demi untuk memenuhi dan memuaskan nafsu hewani, kenyataan di depan kita menjadi bukti nyata yang tidak dapat didustakan lagi.

Mereka menggunakan perempuan dengan nama kebebasan, dengan nama kesetaraan dan alasan-alasan gila lainnya.

Sungguh ini adalah hal yang sangat berbahaya wahai saudaraku, lihatlan konspirasi-konspirasi untuk menistakan wanita-wanitamu, dan banyak dari kita bahkan wanita kita tidak merasakan bahwasannya sudah menjadi korban-korban konspirasi.

Kemudian di antara pengaruh penyakit sosial adalah: kemerosotan akhlak.
Karena itulah ktia harus mendiagnosa penyakitnya supaya kita dapat tahu cara mengobatinya.

Apa yang telah menimpa kita sebenarnya?
Itu adalah sebab kemunduran dan keterbelakangan kita dan jauhnya kita dari kitab Allah dan sunnah Rasulnya.

Juga di antara akibat kerusakan dan kemunduran:

4. Kehancuran ekonomi.

Apa yang telah kita ketahui dari paham-paham marxisme, kapitalisme, demokrasi, kecuali setelah kita mengalami kemunduran.

Sekarang kenapa kita tidak kembali kepada system islami dan malah masih mengikut warisan penjajah dan barat? Sungguh sangat memprihatinkan sekali.

Kita tidak dan belum mengenal apa itu kapitalisme, apa itu demokrasi, apa itu semisalnya melainkan setelah kita mundur, di antara bukti terpampang yang memperlihatkan kemnunduran dan aib dalam ummat di antaranya:

- orang-orang kafir terus mengekploitasi kekayaan milik ummat.
- investasi harta kaum muslimin di negeri-negeri Kristen.
Banyak orang islam pada hari ini menginvestasikan harta mereka di Negara-negara Kristen, mereka malah tidak percaya untuk mengembangkannya di sekitar keluarga mereka atau di Negara-negara muslimin.
- kemudian proyek-proyek pengembangan yang d dirikan di Negara-negara islam berdiri di bawah naungan perusahaan-perusahaan barat atau timur.
- sekarang dimana bagian dan keuntungan kta? Ketikamusuh-musuh kita bersenang-senang dengannya sehingga seorang wartawan eropa ada yang pernah berucap: seandainya orang arab mengambil semua simpanan mereka dari bank-bank eropa dan amerika niscaya eropa dan amerika akan hancur dalam beberapa jam saja.”
Mereka memanfaatkan harta kita, dan ini jelas penyakit ekonomi dalam ummat dan tahukan kalian apa sebabnya? Seabbnya munculnya adalah keterbelakangand an keterpurukan kita.

Kemudian di antara akibat yang muncul juga:

5. Tidak memiliki kewibawaan di hadapan musuh.

Kita menjadi seperti buih yang tidak ada gunanya, ummat islam tidak seperti saat lalu yang memiliki wibawa dan kekuatan yang hebat.

Musuh islam kini tingga menertawakan ummat islam sebagai bentuk ejekkan, olokkan akibat kelemahan ummat islam sendiri. Rasa segan dan takut sudah di cabut dari hati-hati musuh kita karena kita sudah tidak takut lagi kepada Allah dan tidak mentaatinya.

Kemudan akibat selanjutnya adalah:

6. Perpindahan dari pemimpin dunia menjadi pecundang yang paling belakang.
Berubah dari tuan menjadi pengikut, itulah kita sekarang. Menjadi dunia ketiga, menjadi dunia berkembang, dst.

Tahuan kalian siapakah yang menamakan kita dengan dunia ketiga atau dunia berkembang?
Apakah Rasulullah yang telah menamakannya?

Yang telah menakannya adalah musuh-musuh islam kemudian kita mengakui dan menyandangnya bahwasannya memang inilah kenyataan yang harus di pikul oleh anakanak kita, artinya kita merasa rela dengan keduduakn ini yang di berikan musuh-musuh kita, inilah sebuah bentuk kehinaan, kelamahan dan kenistaan kita hari ini.
Apa kita mau menerimanya begitu saja? Bangunlah wahai kaum muslimin…

Kemudian akibat selanjutnya adalah:

7. Putus asa dan harapan.

Kemudian selanjutnya adalah:

8. Seseorang jadi menyibukkan diri dengan masa depannya sendiri dari pada memikirkan masa depan ummatnya.

Merupakan akibat yang menakutkan ketika seseorang sudah sibuk dengan dirinya sendiri tanpa memperhatikan atau bersikap cuek dengan masa depan ummat.
Ketika seseorang di Tanya dan orang tersebut bukanlah orang terbelakang atau orang awam, ia di Tanya:” apa harapan terbesarmu? Maka jawabnya:” cita-citaku adalah rumah yang saya bias hidup di dalamnya…

Lalu mana cita-citanya untuk membebaskan Negara ummat islam?
Mana cita-citanya untuk keluar dari keadaan yang kita berada saat ini?
Dan dari pengaruhnya pula bahwasannya banyak ummat isla yang menyibukan dirinay dengan masa depannya siang dan malam dengan urusan pribadi dan melupakan masa depan ummatnya atau bahkan belum terpikir sama sekali di dalam benaknya.

Kita tadi sudah mengetahui sebab-sebab kemunduran dan akibat dari kemunduran itu sendiri, dan sekarang cara mengobatinya bagaimana?

Sekarang kita sudah mengetaui penyakitnya, sudah mengetahui fakta yang sebenarnya akan tetapi mengobatinya bagaimana? beberapa solusinya adalah:

1. Kembali kepada islam yang benar dan murni.

Kembali dengan benar kepada Allah dan menegakkan hukum islam, demi Allah tidak ada kehidupan bagi kitam tidak ada ada kedudukan bagi kita, tidak ada kemulyaan bagi kita, tidaka da kebanggaan bagi kita, kecuali dengan kembali kepada Allah dan menegakkan undang-undang Allah swt.

(إن تنصروا الله ينصركم)

“jika kalian menolong (agama) Allah niscaya Allah-pun akan menolong kalian”

(وإن تتولوا يستبدل قوما غيركم، ثم لا يكونوا أمثالكم).

“dan jika kalian berpaling maka ia (Allah) akan mengganti dengan kaum selain kalian, kemudian mereka tidak menjadi (berbuat) seperti kalian…”

(إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم).

“sesungguhnya Allah tidak merubah apa (keadaan) yang ada pada suatu kaum sehingga mereka merubah apa yang ada pada diri mereka”

Rubahlah apa yang ada pada kita saat ini kepada yang lebih baik da benar sehingga Allahpun merubah keadaan kita keapda kemulyaan yang nyata.

2. jihad dan amar ma’ruf nmunkar.

Ini termasuk cara mengobatinya juga, sudahkah kalian mendidik putra putri kalian dalam masalah jihad?

Apakah kita sudah mendidik mereka untuk cinta jihad?
Apakah ktia telah mendidik mereka untuk bersiap-siap mati di jalan Allah?
Saya harap kita sudah melakukannya, akan tetapi aku menyerahkan jawab kepada setiap dari kalian, karena kita ketika meninggalkan jihad dan kita lebih memilih menjadi kerbau yang tercucuk hidungnya merangkak di belakang dunia maka akibatnya adalah seperti yang ummat islam rasakans aat ini.

(ولن يصلح حال آخر هذه الأمة إلا بما صلح به حال أولها)

“dan tidak akan bisa memperbaiki keadaan akhir ummat ini kecuali dengan hal yang dengannya telah memperbaiki ummat yang pertama/terdahulu”

Seperti yang sudah Rasulullah sabdakan bahwasannya yang cocok untuk ummat ini adalah yang dulu sudah cocok di awal ummat ini muncul, karena itulah saudaraku tercita…didiklah anak kalian untuk mencintai jihad di jalan Allah dan mati di jalannya…

Musuh islam mengelilingi kita dengan konspirasi mereka dan kita tentunya tidak meau menjadi korban selanjutnya, karena itulah segala hal harus kita persiapkan agar segala tantangan dari segala arah dapat kita hadapi dengan lancar dan sukses.

(ففروا إلى الله)

“maka pergilah kalian kepada Allah…”

Semuanya harus kalian lakukan menurut yang telah Allah redhai untuk kalian tetapkan, serahkan segala ketentuan kepadanya, kita tingga melaksanakan apa yang Allah maui, niscaya selamatlah kita. Yach…memang hanya kepada kita pergi untuk mengadu segalanya…

Didiklah anak kalian untuk berjihad, didiklah mereka untuk melakukan amar ma’ruh dan nahi munkar, didik mereka untuk menjadi laki-laki akhirat, karena sekarang banyak pemuda kita yang lemah dan tidak memiliki ghirah apa-apa hatta walaupun hanya tersentuh angina tau cahay matahari.

Apakah mereka sudah siap untuk menghadapi musuh-musuh mereka?

Di dalam sebuah berita atau gambar di tulis: bahwasannya yang hadir di lapangan bola sekitar 40 ribu atau 100 ribu penggemar…

Maka saya bertanya apda diri sendiri seandainya mereka di seru untuk berjihad maka kiarnya berapakah yang akan memenuhinya?

Saya berharap mereka bias berpindah haluan dari pencinta bola misalnya kepada pencinta dakwah islam dan pendukungnya.

3. kemulyaan, kemerdekaan, dan terbebaskan dari kekalahan mental/diri.

Kita harus memiliki erasaan mulya di hadapan musuh-musuh kita yang hina, kemulyaan hanya untuk Allah, Rasulnya dan orang-orang beriman, akan tetapi orang=orang munafiq tidak mengetahuinya.

4. menyatukan kalimat ummat islam dan saling tolong menolong antar sesama mereka.

5. mengembalikan fungsi ulama di dalam masyarakat menuntun kepada jalan yang pas dan benar.

Ulama mempunyai tugas mereka di tengah-tengah ummat, maka kita wajib mengembalikan peran ulama, ulama yang benar dan ikhlas yang tidak takut apa-apa kecuali takut kepada Allah sahaja.

6. memperbaiki manhaj-manhaj pembelajaran, serta membersihkah media-media informasi dari kerusakan.

7. Pembinaan yang baik dan perhatian dengan keluarga.

Rasululah bersabda:

(كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته، الإمام راع ومسؤول عن رعيته، الرجل راع ومسؤول عن رعيته أو عن أهل بيته، والمرأة راعية في بيت زوجها ومسؤولة عن رعيته، والخادم راع في مال سيده ومسؤول عن رعيته، وكلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته).

“setiap kalian adalah penanggungajwab dan setiap kalian akan di tanya tetang tanggungjawabnya, seorang imam adalah penanggungjawab dan ia akan di Tanya menegnai tanggungjawabnya, seorang laki-laki adalah penanggungjawab dan ia akan di Tanya tentang tanggungjawabnya dan tentang ahli rumahnya, seorang perempuan/istri adalam penanggungjawab di rumah suaminya dan akan di tanay tentang tanggungjawabnya, dan seorang pembantu adalah penanggungjawab di dalam harta tuannya dan akan di tana tentang tanggung jawabnya, dan setiap kalian adalah penanggungjawab yang akan di Tanya tentang tanggungjawabnya”

Saya menginginkan ibu yang baik, ibu yang ikhlas, ibu yang benar yang berkorban untuk agamanya dan di jalan aqidahnya, tidak di jalan yang di maui musuh-musuhnya seperti mode, turun pamer di jalanan, pesta-pesta da sebagainya.

Perhatikan keluarga kalian baik-baik jangan sampai mereka tertimpa penyakit, karena sering sebagiannya telah tertimap penyakit sedangkan kalian tidak mengetahuinya…maka perhatikan ini baik-baik dan camkanlah di dalam benak kalian wahai para bapak atau calon bapak…!

فإن كنت لا تدري فتلك مصيبة…..وإن كنت تدري فالمصيبة أعظم.

Maka jikalau kau tidak mengetahuinya itu adalah sebuah musibah….dan jika kamu tahu maka musibah itu lebih besar.

Bapak dan ibu mengmalikan perannya di dalam keluarga, ini termasuk pengobatan terpenting mengobati keadaan kita sekarang ini, kalau setiap rumah melahirkan pemimpin-pemimpin yang tangguh, secara bertahap pengobatannya maka:
Dengan izin Allah akan segera terlahir generasi yang mampu mengemban kepemimpinan yang handal.

Kalian bertanggung jawab atas rumah kalian, kalin bertanggungjawab atas siapa saja yang berada di bawah bimbingan kalia.

Tanggungjawab kalian bukan hanya member mereka maka, minum dan pakaian saja; akan tetapi jauh lebih penting dari itu yaitu mendidik mereka sesuai dengan manhah Allah swt., maka ketika kita melempar tanggungjawab kita dari semua itu, ketika kita meninggalkanya untuk selain kita lewat hal-hal yang memalaikan , leewa majalah-majalah, lewat pembantu dan teman-teman. Ketika seorang bapak membiarkan api mulai kecil hingga besar merambat dan membakar rumahnya tanpa berusaha memadamkannya, maka akibatnya bisa di bayangkan sendiri.

Kembalilan kalian kepada Allah, takutlah kalian kepada Allah sebelum turun siksanya yang kita tidak tahu kapan datangnya.


Kenapa saudaraku sekalian?
Kenapa kita sekarang malah memilih menjadi pengikut musuh kita, sedangkan kita sebenarnya adalah penanggujawab dalam urusan ini?

Mengapa?
Kalian bertanggungwaja atas semua ini wahai saudaraku…wahai saudariku…wahai bapak dan ibuku…

Karena perhatian dengan keluarga dan memberikan pendidikan yang baik merupakan cara yang paling utama yang bisa kembai mengembalikan kedudukan kita, kemulyaan kita, kebanggaan kita dan kepemimpinan kita.

8. kita harus membersihkan masyarakat dan melindungi masyarakat dari media-media perusak dan yang merusak.

Masyarakat kita penuh dengan media-media rusah dan perusak maka kita harus segera membersihkannya dan mensucikannya.

Dari sinilah saya meliha wahain saudaraku sekalian…

Inila sebab-sebab terpenting yang saya lihat dan fahami seingga kita bisa kembali meraih kemulyaan kita dan kedudukan tinggi kita serta kepada singgasana kita kembali.
Sekiranya firman Allah berikut ini menjadi pengingat kita kembali:

(كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمر ون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتأمنون بالله)

“kalian adalah sebaik-baik ummat yang di keluarkan untuk manusia , kalian menyuruh kepada kebaikan dan mencegak pada kemungkaran, dan kalian beriman kepada Allah,…”

Dan firmannya:

(واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا)

“dan berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah semuanya dan janganlah kalian bercerai berai…”

Mudahan Allah swt selalu menunjukkan kita memberikan kita yang terbaik dalam kehidupan ini dengan segala keradhaannya, segala kecintaannya, dan di akhirat mudahan kita di kumpulkan di dalam firdausnya bersama para utusannya, bersama para sahabat mulya , para syuhada dan orang-orang shaleh. Amieenn.

Wallahu A’lamu bishhawaab.

Daerah Lisan Ra'sul Barr, Pertemuan 2 laut




Pertemuan dua laut

Pantai Dimyath

Maktabah

Kewajiban Yang Terabaikan.

(Oleh: Ibn Maqshudy)

Terdapat dua macam orang buta; orang yang buta matanya, sedangkan yang lainnya adalah orang yang buta hatinya. Untuk kebutaan pada hati tidak terdapat obat dan penyembuhnya, firman Allah swt. :

أفمن يعلم أنما أنزل اليك من ربك الحق كمن هو أعمى انما يتذكر أولوا الألباب

“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,”

Yang di maksud dengan buta di ayat adalah buta hati; maka mohonlah selalu kepada Allah untuk selalu membukakan pintu hati kita supaya dapat menerima kebenaran darinya.

Yang telah datang kepada Rasulullah saw adalah seorang yang hanya buta matanya; akan tetapi mata hatinya tidaklah buta, ia seorang sahabat yang harus menjadi permisalan bagi kita semua bagaimana ia berusaha menjadi sosok muslim yang sangat istijabah/segera memenuhi dengan panggilan Allah dan Rasulnya ketika mendapatkan seruan. Dia meninggal syahid di peperangan, sedangkan Allah sendiri sudah mengecualikan dan memberi keringanan bagi orang-orang buta atau sakit untuk tidak hadir dalam peperangan, akan tetapi ia dengan semangat masuk dalam kencah peperangan demi untuk menegakkan risalah tauhid; lalu syahid di jalan Allah. Ia adalah Abdullah bin Ummi maktum.

Ia telah pergi keapda Rasulullah untuk bertanya tentang satu hal, maka berkatalah ia:” wahai Rasulullah saya itu seorang laki-laki buta, antaraku dan masjid terdapat lembah yang sulit, kemudian bahwas saya hidup sendirian di rumah, tidak memiliki pembantu yang dapat mengantarkan dan menuntunku, maka apakah terdapat keringanan bagiku untuk dapat shalat di rumahku saja?”

Mendengar itu maka Rasulullah saw melihat sebuah kesulitan bagi pria buta tersebut, dan melihat sebuah alasan yang jelas sekali, maka menjawablah beliau:” ya…”. Mendengar jawaban itu kemudian berpaling pria tersebut hendak pergi, akan tetapi belum jauh nabi saw memanggilnya kembali seperti orang yang telah lupa akan sesuatu kemudian baru mengingatnya. Tahukah kalian apakah yang telah menyebabkan Rasulullah saw sampai memanggil kembali pria buta tersebut? Sebabnya adalah karena satu hal, yaitu: kewajiban shalat berjamaah..., maka bertanyalah beliau kepada pria ini:” apakah kamu dapat mendengar panggilan shalat (adzan)...?’’ menjawablah laki-laki buta ini:” ya..saya dapat mendengarnya” mendengar jawaban itu maka berkatalah nabi saw kepadanya:” maka penuhilah panggilah itu jika engkau mendengarnya...” Dan dalam satu riwayat sabdanya:” saya tidak mendapatkan sebuah keringanan uuntukmu (dalam masalah ini)”

Sesungguhnya aku tidak dapat memberikan keringanan untukmu untuk meninggalkan shalat berjama’ah, walau engkau seorang yang buta, walaupun antara dirimu dan masjid terdapat lembah yang sulit (terjal), walau engkau tidak mempunyai penuntun jalanmu, selama engkau masih mendengar suara panggilan shalat dan seruan rabbani ini sampai ke dalam hatimu, maka penuhilah maka sesungguhnya aku tidak menemui sebuah keringanan bagimu untuk meninggalkannya. Wahai saudaraku semua...karena berjamaah mempunyai nilai yang sangat besar dalam pembinaan kepribadian generasi ummat yang baik.

----

Kisah ini sebagai peringatan untuk orang-orang yang suka meninggalkan shalat berjamaah, orang-orang yang harta dan keluarga mereka dari mengingat Allah, mereka hidup bertetangga dengan masjid akan tetapi tidak mendatanginya,, walau hanya sekali saja dalam sehari, kemudian setelah itu, kemudian setelah itu malahan mengaku-aku dengan keislaman dan keyakinannya yang benar, dan bahkan menentang dan mendebat para Dai dan Penuntut ilmu!!!

Rasulullah saw bersabda:

من سمع النداء فلم يأته فلا صلاة له إلا من غذر

” barang siapa mendengar suara panggilan (untuk shalat) kemudian tidak mendatanginya maka tidak ada shalat baginya terkecuali sebab uzur/halangan”

Para ahli hadis mewajibkan shalat berjamaah dengan dalil-dalil ini, dan kejiban berjamaah itu tidak bisa gugur kecuali sebab uzun syar’I; seperti sakit dan semisalnya.

-----

Suatu saat ketika Rasulullah meluruskan barisan sahabat-sahabatnya untuk shalat isya, beliau mendapati jama’h yang sedikit, maka menjadi marahlah Rasululullah saw dan bersabda:

والذى نفسى بيده ، لقد هممت بالصلاة فتقام، ثم آمر بحطب فيحتطب، ثم أخالف الى أناس لا يشهدون الصلاة معنا فأحرق عليهم بيوتهم

“dan demi dzat yang diriku berada di genggamannya, sungguh aku telah ingin sekali ( memilih seseorang untuk ) memimpin shalat kemudian di dirikan, sedangkan aku memimpin beberapa laki-laki mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku pergi keapda orang-orang yang tidak datang shalat berjamaah bersama kita lalu membakar rumah-rumah mereka”

Dan dalam riwayat lain Imam Ahmad menambahkan:

لو لا ما فى البيوت من النساء والذرية

“seandainya di dalam rumah-rumah itu terdapat perempuan-perumpan dan anak-anak”

Nabi ingin sekali membakar rumah-rumah orang-orang yang meninggalkan kewajibah shalat berjamaah, ini merupakan bentuk peringatan yang besar sekali akibat meninggalkan syi’ar islam yang agung ini.

-----
Di kisahkan seorang laki-laki shalih pada suatu kali tertinggal shalat berjamaah, apdahal sudah selama empat puluh tahun ia sekalipun tidak pernah meninggalkannya, menjadi sangat menyesallah ia, kemudian segera melakukan shalat sendirian; ia mengerjakan shalar sebanyak 27 kali shalat; karena ia telah mendengar hadis nabi saw:” shalatnya seorang laki-laki ra berjamaah itu lebih utama dari shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat” maka ia mengerjakan satu shalatnya yang tidak berjamaah sebanyak 27 kali, kemudian tidur, di dalam tidurnya ia melihat para penunggang kuda di atas kuda-kuda mereka dan setiap dari mereka mengenakan pakaian putih, kemudian dia juga melihat dirinya di atas kuda sendirian, berusaha menyusul mereka akan tetapi tidak bisa, segera ia melecut kudanya untuk menyusul mereka akan tetapi tetap tidak sanggup, mereka kemudian menoleh ke arahnya dan berucap:” nggak sudah mencoba-coba lagi, kami itu senantiasa menjaga shalat dengan berjamaah, sedangkan engkau shalat sendirian....!!"

Nabi saw dulu senantiasa menyeru Ummatnya untuk melaksanakan shalat berjamaah, dan para shahabat berkeyakinan bahwasannya seseorang itu tidak akan meninggalkan shalat berjamaah terkecuali ia seorang munafiq yang di ketahui kemunafikannya.


Said bin musayyab-seorang ulama tabi’iin- ketika menjelang kematiannya, putrinya menangisinya, maka berkatalah ia kepada putrinya:” janganlah engkau menangisiku wahai putriku...., demi Allah tidaklah seorang Muadzin mengumandangkan adzan semenjak 40 tahun terkecuali saya sudah berada di dalam masjid.”

Perhatikanlah seudaraku, seorang Muadzin tidak pernah mengumandangkan adzan terkecuali Sai’d bin Musayyab sudah berada di dalam measjid menunggu shalat, menunggu panggilan supaya dapat shalat bersama kaum muslimin.

Al A’masy pernah berkata:” demi Allah aku tidak pernah ketinggalan takbiratul ihram bersama jamaah selama 50 tahun.” Subhaanallaah....

Bagaimana kalau mereka melihat keadaan sekarang ini, dengan orang-orang seakrang ini yang tidak sempuarna shalatnya baik itu ruku’ atau sujudnya, bagaimana kalau mereka melihat keadaan sekarang ketika gang-gang pedesanaan, kota, dan komplek perumahan lainnya sudah di penuhi dengan banyak sekali penghuni, akan tetapi bersamaan dengan itu tidak pada melaksanakan shalat wajib berjamaah di masjid kecuali hanya satu baris atau dua baris saja, kecuali hanya segelintir saja; entah apa yang di pikirkan dan di kerjakan kebanyakan manusia yang meninggaalkan berjamaah ini? ...sungguh menyedihkan....!

Dimana mereka? anak-anak delapan atau tujuh tahun di setiap rumah? Di mana para pemuda yang kita lihat banyak bertebaran di banyak tempat? Di mana mereka semuanya?

Menara menara masjid menjulang tinggi
Bangunan banguna masjid berdiri dengan megahnya
Akan tetapi di manakah orang -orang yang beriman?
ketika masjid-masjid kosong dari para pemakmurnya....

Ah....sungguh memprihatinkan kondisimu wahai masjid Allah, entah di mana mereka yang mengaku dirinya sudah berislam? yang merasa dirinya sudah beriman? yang merasa dirinya sudah berlaku benar?

Dalah sebuah hadis nabi saw di riwayatkan oleh Tirmidzi, nabi saw bersabda:

اذر رأيتم الرجل يعتاد المساجد فاشهدوا له بالإيمان

“jika kalian melihat seorang laki-laki terbiasa ke masjid-masjid (untuk berjamaah--), maka saksikanlah untuknya dengan keimanan”

kita memang tidak bisa mengetahui isi hati seseorang, akan tetapi kebiasaan melaksanakan shalat berjamaah di masjid adalah satu ciri orang yang beriman yang berhak mendapatkan kebaikan dari Allah, kita oleh Rasulullah di beritahukan bahwasannya ketika kita melihat seseorang akrab dengan masjidnya, selalu merindukan masjidnya sehingga tidak shalat wajib kecuali dengan berjamaah di dalamnya. Karena ketahuilah wahai saudaraku....Ummat islam hanya akan meraih kemulyaannya kembali itu ketika saf-saf masjid sudah di penuhi dengan ummatnya, jikalau masih kosong melompong dan hanya di isi dengan angin saja maka jangan harap akan meraih kembali kejayaan peradaban islam yang sudah sekian lama terlepas dari genggaman ummat terpilih ini.

Kita adalah para saksi Allah swt di bumi, kita tidak tidak menyaksikan dengan sebuah ke iamanan kecuali untuk orang yang senantiasa shalat bersama kita di masjid setiap hari lima kali, adapun seorang laki-laki berdekatan dengn masjid kemudian tidak mengerjakan shalat bersama kaum muslimin maka kita tidak bersaksi baginya di hadapan Allah pada hari kiamat.

sabda nabi saw.:" tidak (sempurna) shalatnya tetangga masjid terkecuali melaksanakannya di masjid"

Lalu apa artinya keimanan yang di klaim oleh suatu kaum, kemudian mereka tidak menghadiri shalat berjamaah di masjid? Dan apa harganya shalat di dalam kehidupan mereka kemudian ketika engkau menyuruh seorang dari mereka atau melarangnya ia lalu mengatakan bahwasannya engkau telah menuduhnya munafiq???!!!

Sesungguhnya para sahabat-radhiyallaahu ‘anhum-mereka menuduh para peningal shalat jam’ah dengan sifat kemunafikan, ibn Ma’ud –radhiyallaahu ‘anhu-berkata:” dan sungguh aku telah melihat pada kami (sahabat), dan tidaklah meninggalkan shalat berjamaah terkecuali dia adalah seorang munafiq yang di ketahui kemunafikanya.”

Agama apa bagi mereka yang tidak suka memakmurkan masjid-masjid mereka? Ke islaman seperti apa bagi orang-orang yang mendengarkan suara adzan kemudian tidak memenuhinya?

Seorang mufassir berpendapat di dalam firman Allah swt.:

إنهم كانوا إذا قيل لهم لا إله الا الله يستكبرون

“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri,”

Di dalamnya berkenaan dengan orang-orang yang tidak mengerjakan shalat secara berjamaah!!

Mana generasi-generasi harapan itu? Mana para pemuda ummat ini? Ketika Masjid-masjid terus mengadu kepada Allah karena banyak hambanya yang tidak mau memakmurkannya, karena selalu meninggalkannya kesepian dari jamaah shalatnya....!

Firman Allah swt. di Al Qashash : 28 :

قال ربى بما أنعمت على فلن أكون ظهيرا للمجرمين

"Musa berkata: "Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerah- kan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang- orang yang berdosa."

Bagaimana ummat bisa maju kalau tidak berlaku baik kepada Allah swt? bagaimana ummat bisa sukses kalau mereka tidak menyucikan syiar-syiar Allah? Bagaimana akan bisa menang di dalam peperangan, di lama membangun peradaban, di dalam mengajar generasi-generasinya, sedangkan hubungan dengan Tuhannya yang telah di wajibkan atas hamba-hambanya di dalam shalat tidak di lakukannya?!

Para Ulama telah mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat berjamaah itu lebih dekat dengan kemunafikan dan jauh dari Allah swt., para Ahli hadis juga telah mewajibkan shalat jama’ah, dan sebagian mereka menjadikan sebagai syarat sahnya shalat.

Wahai kaum muslimin....
Wahai saudaraku Muslim....
Berapa banyakkah shalat jamaah mengambil waktu kita? Sebandingkah dengan waktu-waktu yang kita habiskan untuk makan minum, tidur, bersenda gurau dab bekerja di kantor kita? Hanya beberapa menit saja, dengan saat yang sebentar itu orang-orang beriman akan terangkat derajatnya, sedangkan orang-orang munafiq dan jahat akan berguguran, dengannya di bedakan antara kekasih-kekasih Allah swt atau kekasih-kekasih syaitan, dengannya di bedakan antara si Mukmin dan Munafiq.

Waha hamba Allah sekalian; jagalah shalat-shalat ini ketika kalian di panggil untuk mendatanginya, makmurkanlah masjid-masjid Allah untuk membentuk pribadi baikmu, berlomba-lombalah untuk mendapatkan barisan pertama demi sebuah kebaikan yang di janjikan, ketahuilah tidaklah akan bisa memperbaiki akhir ummat ini kecuali yang sudah bisa memperbaiki generasi awalnya...

Dan akhir kata dariku, memetik sebuah perkataan seorang Yahudi, katanya:" Ummat islam tidak akan bisa bangkit selama masjid-masjid mereka masih kosong.." dan ini kita lihat sekarang ini mengapa mereka begitu berani menumpahkan darah suci ummat islam, ini mengapa sekarang kita lihat betapa begitu murahnya musuh-musuh islam membantai dan membunuh ummatislam, ini mengapa sekarang kita begitu banyak melihat para pendengki islam begitu enaknya menginjak-injak ummat dengan tanpa takut di hati mereka...

Ayo bangkit, buktikan bahwasannya dirimu adalah orang-orang yang beriman...cukup awal kali buktikan dengan konsistenmu dalam shalat jamaahmu, maka kitapun akan mempersaksikanmu di hadapan Allah bahwasannya engkau adalah orang yang berima yang berhak mendapatkan syurga dan perujmpaan dengan penciptamu kelak.

Wallahu a'lamu bisshawaab.

AKHIRNYA CINTA ITU BERSEMI JUGA…

Oleh: Ibn MaqshudY

Intinya dari surat bapak untukku, aku di suruh pulang segera kerumah karena ada hal penting katanya yang perlu di bicarakan. Tanpa ada anggapan apapun aku langsung menelpon bibiku suruh bilang kalau sekitar semingguan lagi baru bisa berangkat pulang karena jadwal kapal baru adanya waktu itu. Tanah tempat tinggal langsung terbayangkan, tidak terasa sudah tiga tahun aku belum pernah sekalipun pulang menengoknya. Untuk melepaskan kerinduan hanya setiap bulannya telpon kerumah, atau kadang berkirim surat juga karena lebih bisa menjabarkan kata-kata dari pada lewat telpon langsung. Teman satu kos-ku juga kelihatan heran terhadapku yang di suruh pulang mendadak, jangankan dia, aku sendiri juga tidak mengerti.

Perlahan kapal yang membawaku terus membelah ombak dan lautan. entah perubahan seperti apa sekarang di seberang sana setelah hampir empat tahun belum pernah beranjak menjenguknya.

“turun di sini bang…!” kusuruh tukang ojek yang aku tumpangi untuk berhenti di depan rumah ber-cat putih, lebih bagusan dari dulu pas awal di tinggalkan. Ibuku mengetahui anaknya pulang langsung turun dari beranda rumah dan menyambutku, Segera memelukku dengan raut muka bahagia melihat anaknya yang sudah beberapa tahun tidak di lihatnya, senyum kerinduan dan cintanya benar membuat hatiku tunduk. Akupun tersenyum kepadanya beberapa saat sambil melihat rambutnya yang mulai beruban, walaupun umurnya masih empat puluhan.

“bapak mana, ma? Kok ngak kelihatan?” sambil berjalan aku bertanya kepada ibuku.
”ada, kebetulan tadi siang di Babulu ada rapat MUI babulu, mungkin sore nanti pulang…?!” jawabnya dengan sambil tersenyum memandang anaknya yang tampak lebih dewasa dari awal berpisah dulu. Terdapat harapan di sana, do'a dan cinta yang senantiasa terhiaskan di bibir dan wajahnya yang mulai menua. Hati merasa tenang juga karena melihat suasana yang tampaknya baik-baik saja dirumah, masih belum bisa menebak mengapa disuruh pulang kerumah?
****
“Apa…???!!!” Seruku tak terasa.
kepalaku seperti terkena godam mendengar ucapan ayahku yang sama sekali tidak pernah terbayangkan dalam benakku. Kepulanganku karena hendak dijodohkan dengan pilihan kedua orang tuaku. Lama aku tidak dapat berkata-kata sama sekali, antara bingung dan terkejut bercampur menjadi satu, selanjutnya aku hanya diam memandang mereka berdua bergantian.

“kenapa, nang? sepertinya kamu terkejut?” Tanya mereka melihat raut muka-ku yang berubah seketika mendengar rencana mereka.
“tapi….!!!!Pa…Bu…hanya kok tiba-tiba begini tanpa memberitahu Ali dulu?” Mendengarnya mereka hanya tampak saling berpandangan satu sama lainnya.
“aih Ali…gadisnya sholihah dan insya Allah cantik kok!” kata ibuku.

Aku tidak sanggup berkata lagi, dan ini memang menjadi kejutan dan surprise luar biasa bagiku. Lalu setelah itu tanpa berbicara sedikitpun aku keluar dari rumah dengan terlebih dahulu menyambar kunci motor, lalu pergi dengan membawa sepeda motor, laku-ku kalau sedang berselisih dengan orang tua dan merasa nggak enak yang masih terus terbawa, biasanya mereka hanya menggelengkan kepalanya saja.

“tuh anakmu kalau dah ngambek gitu, sifatnya yang satu ini belum berubah…” kata ibuku pada suaminya, ayahku.
“ya….anak kita, santai saja ntar juga sembuh sendiri, barangkali cuman terkejut saja dia” santai jawab pria 50 tahunan itu dengan wajah sabar.

Ah…Berat sekali rasanya untuk menolak, hanya mata menerawang ke seberang jauh sana, sekilas sosok anggun melayang di mata dengan air mata berlinang, seakan menagih sebuah janji yang untah berapa kali aku utarakan. Ntah sudah berapa tumpuk memoar yang aku tulis yang dulu tersimpan begitu lama, dan tidak lama sebelum di panggil pulang sudah mendapatkan sebuah jawab nyata dari sebuah baying yang biasanya salam mimpi saja; kini seakan sudah buyar, dunia yang ada terasa begitu sesak, pundak begitu berat untuk bertindak. Yach…Aku memang harus memilih antara dua; apalagi kata ayah-ku, sesosok penyabar yang hampir tidak pernah marah tapi berwibawa:” Ali…bapak kan hampir ngak pernah meminta sama kamu, begitu pula Ibu dengan ibu; Bapak minta kamu turuti mau ibumu yang satu ini…” kata Bapakku dalam dialog kita berdua selepas shalat isya. Inilah yang membuat aku terombang ambing dalam kebingungan

Akhirnya walau masih dengan berat hati aku hanya bisa menganggukkan kepala ketika di ajak untuk berjumpa dengan camer, sosok anggun di perkenalkan dengan-ku, tapi karena memang hatiku yang masih gelisah dan panas semuanya terasa hambar sehingga setiap pertanyaan yang di ajukkan terhadapku hanya aku iyakan saja. Akhirnya di sepakati bersama bahwasannya pernikahan-ku dengan pilihan orang tua sebelum keberangkatanku ke kampus, walaupun pertamanya aku bilang belum siap karena masih belum rampung, semua itu tida bisa menjadi alasanku, pernikahan dilangsungkan walaupun belum ada setitik-pun cinta di hati. Ntahlah, nafsu ataukah cinta yang aku maksudkan, aku cuman memberikan catatan bahwasannya aku setelah akad mau menyelesaikan kuliah dulu yang masih tersisa setahun lagi. Setelah itu…Hampir setahun aku tidak pernah bersurat dan berucap kerumah, surat dan pesan singkat hampir tak pernah aku tanggapi. Hatiku masih terasa kesal, ntah kenapa masih belum merasa rela; padahal baying itu ketika aku katakana padanya:” maafkan, karena janjiku tidak bisa terlaksana sebab orang tua yang sudah meminta…” aku sendiri tercengang ketika mendengar jawabnya:” kalau sudah takdir yang berkata kita mau bilang apa, kalau memang takdir untuk bersua, kalau tidak di dunia di syurgapun masih bisa terlaksana…”

Ya….ia memang rela, tapi hatiku masih belum sanggup untuk mengeja fakta demi fakta yang ada, ntahlah brangkali saatnya saja yang belum tiba.

***
pada saat yang sama, bersamaan dengan setianya pergantian waktu, bersama putaran jarum jam yang terus mengeja angka demi angka; sosok anggun dengan gerakan bibirnya mengejakan kata demi kata zikir dalam kesendiriannya, wajahnya menerawang jauh ….ntahlah apa yang ada di sana hanya ia dan Rabb-nya yang tahu. Sering ia dalam kesendiriannya, merenungkan saat-saat yang penuh dengan cinta dan penantian yang ntah kapan akan tiba, pergantian musim terasa begitu lama menyandranya, sebuah kerinduan yang belum terobati, selalu terbang berasama harap dan asa meratap sendu untuk segera menggapainya.

Bisiknya pada angin :” Kalaulah bukan karena cinta dan sebuah harap takkan aku tunduk pada dekap kesepian ini, tak akan aku mau menatap lorong panjang sebuah penantian…”

Ketika sebuah fatamorgana kehidupan tertiupkan menghalang jalan, hanya sebuah kepastian yang akan meyakinkannya. Hati yang hauskan akan sebuah ejaan fakta, ingin agar taburan bunga menghiasi kekosongan senjanya. Detak nafas berburu bersama lautan kisi cinta, di torehkannya kalimat-kalimat penuh rasa menerbangkan satu harap bersama sang asa. Waktu tersenyum dengan lalurnya membawa sepi dan sepi, terus merajut jala misteri sebuah rasa rindu dan cinta maupun kecewa.

***
Teroris, teroris, teroris…itulah kalimat yang dalam sepuluh tahun ini sering menghinggapi pemberitaan; entah karena sebab apa aku menjadi seorang yang di sangkakan termasuk di antaranya. Persaksian dari pihak kampus akan tingkah lakuku-pun tidak bisa menjadi senjata pembela, kawan-kawanku pun hanya bisa memangdang dengan berkaca ketika sebuah belenggu melingkari kedua pergelangan tanganku. Itu pada saat baru seminggu aku di wisuda dengan gelar sarjana sosial politik, kini ruangan selanjutku adalah penjara dan peradilan ke peradilan sampai dua bulan lamanya.

Ibuku hampir pingsan mendengarnya, ayahku hanya menyabarkannya dan menghiburnya bahwa ini hanya sementara karena ia yakin bahwa anaknya tidaklah seperti yang di sangkakan pihak anti teror kepolisian, dan sosok anggun itu memandang aku pucat hampir tidak bisa berkata , sendatnya:” bersabar lah mas, jalan kehidupan tidak selamanya rata dan tenang…” aku hanya mengangguk mengiyakannya kalimat bijaknya, istriku yang masih terasa asing ; ia dengan kebijaksanaan kata-katanya membuatku tidak bisa bersuara, ntahlah aku sungguh tidak tahu betapa besar cintanya dan betapa melautnya air mata kesedihannya melihatku dengan tangan terborgol dalam penjara, walau begitu begitu tampak olehku pancar kesetiaan di sana, keikhlasan yang begitu bersih.

***
Wajah itu putih bercahaya penuh dengan kedamaian, ketika aku mendatanginya ia menggoyangkan kedua tangannya melarang hingga aku hanya terdiam tidak sanggup berucap atau berbuat apa. ia hanya tersenyum dan kemudian berkata:”sekarang belum saatnya kita berjumpa, tapi aku akan selalu menantimu dengan penuh kerinduan….”

Aku tidak memahami apa yang di ucapkanya, perlahan bayangnya kian menjauh hingga tersisa titik putih hingga senyumnya menghilang tak berbekas lagi, akhirnya aku paksakan dan berteriak dan akhirnya…

“El…Elna……..!”
“Mas Ali bangun mas…..” suara merdu menyadarkanku, tarnyata hanya mimpi dalam tidur siangku.
“mimpi yach…” tanyanya sambil menyodorkan segelas air putih segar.
Aku teguk air putih pemberian istriku yang kemudian duduk di sampingku dengan wajah berseri, sore itu terasa sekali kalau wajahnya sungguh sangat tidak berhak mendapatkan keruh sinar wajahku. Akhirnya aku tersenyum cinta kepadanya, entah kenapa hati bisa berubah tiba-tiba.

“mas boleh Adik bertanya?”
“iya…”
“Elna itu siapa?”
“dia…”
“nggak usah di jawab mas, Dinda sudah tahu kok…”

Aku hanya bengong mendengar kalimatnya, tapi ia tetap dalam senyumnya. Di ulurkannya sebuah surat dengan amplop tertutup. Nama pengirimnya adalah nama yang aku kenal, langsung saja aku buka, dan sebelum akhir surat tertulis sebuah kalimat dan pesan: …walau di dunia kita tidak bisa bersua, tapi aku yakin engkau selalu tak pernah lupa, aku berdoa kepada Allah semoga kita berjumpa di dalam syurga, aku akan menantimu setia di sana…” rupanya ini adalah surat terakhir yang di tulis Elna sebelum menghadap Rabb-nya sempat menuliskan sebuah surat singkat untukku. Dalam lembaran satunya kakaknya memberitahukan kalau adiknya itu ada mempunyai sakit yang sulit di sembuhkan dalam tubuhnya, tapi di beritahukan olehnya bahwasannya ia selalu gembira , apalagi ada seseorang yang selalu merindukannya dengan penuh makna walaupun di dunia tidak sempat bersatu. Hampir saja aku pingsan setelah membaca kabar pesan singkat itu, terdiam tidak sanggup berucap apa-apa.
…….
Dari seluruh kerinduan ini
Yang berlalu bersama iringan sang waktu
Akan terus aku rangkaikan
Dalam sebuah kalimat "kata setia"
Aku ingin terus menunggumu
Menanti rentangan takdir yang berlaku
………
Itulah potongan singat sebuah puisi kerinduan dari seorang yang dahulu belum pernah aku kenal sebelumnya dan kini telah menjadi istriku, dan iitu juga adalah kalimat yang pernah ak tuliskan untuh sosok yang kini sudah tiada yang tak pernah aku lupakan-nya. Aku rengkuh ia dengan penuh kecintaan, karena aku sadar dia sekarang adalah cintaku yang masih ada di dunia, dan perasaan angkuh itu sudah lenyap tak tersisa, yach… aku sekarang hanya tidak ingin ada hati yang terluka. Mengikut ini adalah takdir dari Rabb-ku, dan yang pasti itulah yang terbaik buat hidupku di dunia dan ahirat yang menanti.

(Di peruntukkan bagi mereka yang sudah mau menikah.red)