Risalah Singkat Untuk Saudariku...

Judul : Saudariku, apakah engkau menginginkah kebahagiaan?
Judul Asli : Ukhtah hal turidina assa'adah?
Penulis : Syekh 'Ali bin Abdul Khaliq Al-Qarni
Penerjemah : Ibn Maqshudy
Jumlah Halaman : 64
Penerbit : Daru al-Qimmah dan Daru al-Iman


Bismillahirrahmanirrahim.

"Ya Allah terimalah segala amal perbuatan kami, sesunguhnya engkau maha mendengar lagi maha mengetahui."

Aku persembahkan risalah singkat ini untuk para saudariku untuk agar makin memperbaiki dirinya, untuk para ibu supaya mendidik putra-putrinya dengan baik.

Syekh Ali bin Abd Khaliq Al-Qorni.


Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Saudariku…Saudariku…
Apakah engkau menginginkan kebahagiaan?
Apakah engkau menginginkan kedamaian?
Apakah engkau menginginkan rasa aman dan ketenangan?
Apakah engkau menginginkan hal itu di dunia dan akhirat, ataukah di waktu selain keduanya?

Segala puji hanyalah milik Allah, kita memberikan pujian, meminta pertolongan dan ampunan, serta bertaubat hanyalah kepadanya. Kemudian kita berlindung kepadanya dari keburukan-keburukan diri dan kejelekan perbuatan kita, barang siapa yang Allah beri petunjuk maka tiadalah yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang di sesatkan olehnya maka tiada yang bisa memberi petunjuk baginya. Saya bersaksi bahwa tiadalah dzat yang berhak di sembah secara benar selain Allah yang maha tunggal dan tiada sekutu/serikat baginya, kekuasaan serta segala pujian hanyalah miliknya, ia maha berkuasa atas segala sesuatun yang ada, persaksian dari hambanya, anak hambanya serta para generasi ummat tersebut dan orang yang senantiasa mengharapkan rahmatnya di dalam setiap saat. Saya bersaksi pula bahwasannya Muhammad adalah seorang hamba sekaligus sebagai utusannya, Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil'alamiin), dengannya maka Allah menjadikan hati sempit menjadi lapang dan akal ( keruh) -pun mendapatkan pencerahan, membuat mata buta menjadi melihat, begitu pula dengan telinga yang tuli serta hati yang senantiasa lalai (menjadi berguna sebagaimana mestinya), sholawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan atasnya, sahabat serta seluruh orang yang mengikutinya ajarannya dengan baik dan benar sampai hari pembalasan.

“wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlan kalian mati kecuali kalian dalam keadaan beriman” (Al-Imran:102).

“wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Allah yang telah menciptakan kalian dari diri yang satu dan menciptakan darinya istrinya dan melahirkan dari keduanya banyak laki-laki dan wanita, dan bertaqwalah kalian kepada Allah yang dengan namanya kalian saling meninta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan slilaturrahim. Sesungguhnya Allah senantiasa menjaga dan mengawasi kalian”(Annisa:1)

“wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Allah serta ucapkanlah perkataan yang baik. Niccaya Allah memperbaiki bagi kalian amal-amal kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian, barang siapa yang menta’ati Alah dan Utusannya maka sungguh ia telah mendapatkan keberuntungan yang sangat besar” (Al-Ahzab:70,71)

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,
Saya meminta kepada Allah yang telah mengumpulah kita di majlis ahli surga ini, yang telah menjadikan kita di antara hambanya yang mendapatkan anugrah rahmatnya serta tercurahi nikmat kesejahteraan, dan para malaikat senantiasa menaunginya (mendo'akan kebaikan untuknya kepada Allah—penerjem) dan Allah juga akan senantiasa mengingat akan orang yang senantiasa taat di sisinya.
Ya Allah… sesungguhnya kami meminta kepadamu untuk tidak mengeluarkan kami dari masjid ini kecuali engkau telah mengampunkan dosa kami yang telah lewat, ya Allah… janganlah engkau turunkan siksa kepada kami yang berkumpul di sini karenamu dan untukmu semata, ya Allah… janganlan engkau siksa lisan-lisan yang senantiasa menyebut dirimu, ya Allah… janganlan engkau siksa mata kami yang senantiasa mengharap nikmatnya melihat wajahmu, ya Allah… janganlan engkau siksa hati yang kami yang senatiasa merindui untuk berjumpa denganmu. Sesungguhnya betapa indahnya keluarga-keluarga muslim yang senantiasa berkumpul di atas landasan kitab Allah dan sunnah utusannya swt.

Betapa indahnya bila kita semua senantiasa mengingat Allah swt, agar supaya senantiasa terlimpahkan nikmat atas kita, pria maupun wanita, besar dan kecil, sesungguhnya itu merupakn karunia yang sangat besar, nabi Muhammad saw. dulu senantiasa melakukannya, dan itu adalah termasuk dari petunjuknya, maka sungguh sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk darinya. Untuk untuk kaum pria sebelumnya maaf, karena kiranya risalah singkat ini kebanyakan akan membicarakan tentang wanita, akan tetapi perlu di ketahui pula sesungguhnya yang di ucapkan untuk pria juga di ucapkan untuk wanita, begitu juga sebaliknya, kecuali yang memang di khususkan untuk setiap jenis dari jenis yang lainnya, yang di mana syari’ah kita yang suci telah mengkhususkannya sebagaimana telah di turunkan pepada nabi Muhammad saw.


Wahai saudariku…
Apakah engkau menginginkan kebahagiaan? kesejahteraan? juga apakah engkau menginginkan rasa aman dan juga kedamaian atau ketentraman? Lalu kalian menginginkannya di dunia dan akhirat ataukan di waktu selain keduanya?

Saya ingatkan sesungguhnya kebahagiaan itu ada dua macam :
1). kebahagiaan duniawi yang bersifat terbatas, dengan masa yang singkat yang terbatas hanya untuk orang yang mencarinya, maka semua itu akan hilang hanya dengan sekali benam saja di dalam api neraka. Penghuni nerakan di berikan nikmat dunia maka kemudian ia di benamkan sekali saja kedalam neraka kemudian di tanyalah: ”apakah engkau pernah merasakan kebaikan?apakah engkau pernah mendapatkan kenikmatan? Dia akan menjawab ”tidak sama sekali wahai tuhan”. Maka segala nikmat dan kelezatan dunia terlupakan hanya dengan sekali benam saja di dalam neraka, kita berlindung kepada Allah dari siksa neraka.

2). kebahagiaan akhirat yang bersifat kekal abadi tidak ter-putuskan selamanya, dan inilah kiranya yang di harapkan. Maka seandainya seorang manusia mendapatkan penderitaan di dalam hidupnya maka setelah itu tidaklah akan ada penyesalan lagi selamanya, karena sekali masuk ke-dalam surga maka seluruh penderitaan yang pernah ia rasakan di dunia akan terlupakan begitu saja tanpa berbekas sama sekali.

Wahai saudaraku tercinta…
Sesungguhnya kebahagiaan dunia dan akhirat itu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan, dan sesungguhnya kebahagiaan yang sempurna di dunia dan akhirat hanyalah untuk laki-laki dan wanita beriman, untuk hamba-hamba yang baik, untuk hamba-hamba yang ta’at, untuk para ahli ibadah, untuk orang-orang yang bertaqwa, maka dengarkanlah dengan baik olehmu ketika Allah berfirman:

“barang siapa yang melakukan perbuatan sholih (baik), baik itu laki-laki ataupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya suatu kehidupan yang baik , dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (annahl: 97).

Maka sebab itulah sesungguhnya kebahagiaan itu semuanya hanya berada di dalam keta’atan kepada Allah saja, kebahagiaan seluruhnya berada dan hanya dapat di raih ketika kita berjalan lurus di atas "man’haj" Allah ( undang-undang yang telah Allah tentukan—penerjem.), dan di atas jalan yang di lalui oleh seorang seorang utusan yang bernama Muhammad ibn Abdullah, Allah yang maha mulya berfirman:

“dan barang siapa yang menta’ati Allah dan Utusannya sungh ia telah mendapatkan keberuntungan yang besar”(Al-Ahzab:7).

Dan kecelakan seluruhnya berada di dalam kemaksiatan kepada Allah, dan kesialan seluruhnya berada di dalam manhaj selain ma’haj Allah, dan selain ma’haj Muhammad saw. Allah berfirman:

“dan bang siapa yang melakukan maksiat kepada Allah dan Rosulnya maka sungguh ia telah sesat dengan kesesatan yang jauh”(al-Ahzab:36).

Saudariku muslimah…
Apakah engkau meginginkan kebahagiaan? Jika memang demikian, dan saya yakin dan mengira memang demikian, maka dengarkanlah nasehat dariku serta teguran yang berasal dari diri yang ikhlas mengharapkan bagimu untuk mendapatkan sebaik-baiknya balasan, merasa khawatir mendapatkan siksa nerasa yang sangat panas. Saudariku janganlan engkau marah mendengarnya, maka sesungguhnya kebenaran itu lebih berhak untuk menjawabnya.

Saudariku muslimah…
Dengan suara penuh cinta kasih, dan kalimat yang penuh dengan nasehat yang memberi peingatan, saya menyerumu dan juga setiap orang serta diriku sendiri untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah yang maha mulya, dan mempersembahkan untuk diri kita perbuatan-perbuatan baik yang membuat wajah kita putih bercahaya pada hari kita menghadap Allah swt.

”pada hari di mana harta dan anak-anak tidak ada lagi manfa’atnya. Kecuali uang menghadap Allah dengan hati yang selamat”(assyu’aro:88,89).
“pada hari yang di waktu itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula yang hitam muram. Adapun orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka di katakana):”kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah adzab di sebabkan kekafiranmu itu”. Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah(surga),mereka kekal di dalamnya”(al-Imran:106,107).

Maka wajah kita menjadi putih berseri ketika kita berjumpa dengan Allah :”(al-Imron:33).

Apakah kalian menginginkan keselamatan, maka sesungguhnya keselamatan itu hanya ada di dalam ketaqwaan kepada Allah swt. Tidak di selainnya, Allah berfirman:

وينجى الله الذين اتقوا يمفازتهم لا يمسهم السوء ولا هم يحزنون(الزمر:61)

Kemudian aku mengajakmu lagi wahai Saudariku se-islam, hendaknya engkau senantiasa memuji Allah swt. yang maha mulya, yang telah memberikan nikmat iman dan Al-Qur’an untukmu, telah memulyakan dan mensucikamu, serta mengangkat derajatmu pada derajat yang tinggi. Belumlah pernah derajat seorang wanita di angkat di bawah naungan apapun dan dalam peradaban manapun sebagimana telah di angkat derajatnya di bawah naungan kalimat “laa ilaahaillaoh Muhammadan rosulalloh.” Bukan ini saja, Allah juga menurunkan tentangmu dan saudari-saudarimu sebuah surat penuh di dalam Qur’an dengan nama surat ”Annisa”, dan surat yang lain dengan nama surat ”Maryam”, dan surat yang ketiga dengan nama surat “al-Mujadalah”, bukan ini saja saudariku, akan tetapi Allah juga mengistimewakanmu dengan banyak hukum di dalam kitabnya yang mulya. Pada saat itu sebelum datangnya agama ini, kaum wanita hanyalah berupa seperti barang dagangan yang murah dan juga hina, hanya di jadikan sebagai alat kesenangan saja, mereka di anggap sebagai cela dan aib di hadapan orang tua maupun keluarganya dan juga di hadapan masyarakat yang di mana ia hidup di dalamnya, bahkan kadang ia di anggap seperti parasit yang merugikan di dalam pergaulan, bahkan hewan lebih di mulyakan dari padanya. Engkau tidaklah akan mendapatkan memulyaan kecuali di dalam agama ini wahai hamba Allah, ole karena itu maka berpegang teguhlah dengannya.
Dengarlah dengan baik pada firman Allah swt pada hari ia menceritakan keadan masa lalu, engkau haruslah mengingatnya, setelah itu bersegeralah engkau memujinya di awal dan akhirnya dengan cara mengucapkannya maupun di dalam batin, hal ini di lakukan mengingat di mana engkau berada saat ini di bandingkan dengan ketika Islam belum lagi datang.
واذا بشر احدهم بالأنثى ظل وجهه مسودا و هو كظيم (85)يتواري من القوم من سوء ما بشر به ايمسكه على هون ام يدسه فى التراب(الفجر:88-89)

Laa ilaahaillalloh…, niscaya ia akan menghardik, bahkan membunuhnya dan bahkan kadang menguburkannya hidup-hidup.

Perhatianlah dengan baik wahai hamba Allah, di ceritakan bahwa seorang Sahabat dengan nama Abdullah Ibn Mughoffal ra. Di ceritakan bahwasannya apabila ia duduk di sisi Rosulullah saw. selalu tersirat kesedihan dan kedukaan yang sangat dalam di wajahnya, hal inipun mengundang perhatian Nabi saw. kemudian beliaupun menanyainya tentang sebab kesedihannya yang seakan tidak pernah berhenti dan hilang, Abdullah-pun menjawabnya: ” aku ketika masih jahiliyyah dulu mengadalkan bepergian dan meninggalkan istriku dan ia dalam keadaan hamil, maka akupun pergi dalam waktu yang lama dan tidak pulang kecuali setelah beberapa tahun, maka ketika aku dating iapun telah melahirkan seorang anak perempuan untukku, anak tersebut bermain dengan anak-anak sebayanya, maka ia sepertinya adalah yang terbagus arupanya di antara mereka, kemudian aku mengambilnya dan aku katakana pada ibunya:” hiasailah dia…hiasilah dia…”. ia mengetahuai bahwasannya aku hendak menganiaya dan membunuhnya, maka ibunya-pun menghiasinya dengan pakaian yang terbagus

Kemudian aku membawanya, seorang anak yang betul-betul seperti sepaling cantiknya anak-anak pada saat itu yang juga belum mpunyai dosa apa-apa, maka akupun segera pergi kesebuah lembah dan segera mencari sumur, sehingga akupun berhasil menemukan sumur yang dalam dan tiada setetespun air didalamnya , kemudian akupun berdiri di bibir sumur dan melihat kepada anak kecil tersebut, maka bergetarlah hatiku, ketika melihatnya yang belum mengerti apa-apa dan juga belum memiliki dosa sama sekali, akan tetapi ketika aku mengingat nikahnya san (safah) nya, hatiku menjadi keras kembali, diantara dua hal inilah aku hidup. Kemudian segera kullemparkan ia kedalam sumur dengan kepala terlebih dahulu. Agak lama aku menunggu sambil mengarahkan mata kedalam lubang sumur untuk mengetahui sudah mati atau belum-kah dia. Samar seperti terdengar di telingaaku ia berseru:” wahau ayahku engkau telah menyiakan amanah…ayah engkau telah menghilangkan amanah…” suara tersebut terulang-ulang berkali-kali hingga akhirnya hilang terputus. Maka demi Allah wahai Rosulullah tidaklah aku ketika mengingat peristiwa itu, melainkan penyesalan dan kesedihan langsung menderaku, aku berharap sendainya bisa melupakan dan peristiwa itupun bisa terlupakan, sendainya waktu itu adalah masa dimana aku sudah memeluk islam.

Kemudian Ibn Mugoffal-pun melihat kearah Rosulullah yang mana mendengar apa yang ia ceritakan air matanya mengalir embasahi janggutnya saw. Kemudian berkata kepada ibn Mugoffal: ” wahai Abdullah sendainya aku mempunyai hak untuk menghukum seorang yang telah melakukan suatu perbuatan dalam masa kebodohannya, niscaya aku akan menghukummu, akan tetapi islam mengampuni apa yang dilakukan sebelum seseorang itu masuk Islam”

Maka pujilah Allah wahai Saudariku se-islam, yang telah menunjukkan engkau keagama ini, memulyakan dan menghormati engkau dengan agama yang lurus ini, dan juga meninggikan kedudukanmu pada hari dimana banyak wanita selainmu hidup dalam kesesatan.

Berpegang teguhlah dengan tali dan agama Allah swt. Maka sesungguhnya hal itu adalah merupakan diantara keharusan yang harus engkau lakukan, kemudian juga selamatkanlah dirimu dari api neraka, selamatkanlah dirimu dari api neraka wahai Hamba Allah. Maka demi Allah engkau tidaklah lebih baik dari pada fatimah azzahro putri Rosulullah, sebagai tersebut di shohih muslim, pada suatu hari ayahnya berkata terhadapnya:” wahai fatimah putri Muhammad selamatkanlah dirimu dari api Neraka, maka sesungguhnya aku tidaklah dapat menjadi jaminan bagimu dari pasa siksa Neraka”

Hal ini ada peringatan untukmu dari Rosulullah wahai hamba Allah pada hari dimana di lihatkan kepada Rosulullah kepada penghuni neraka, dan kebanyakan penghuninya adalah wanita, maka ingatlah bahwasannya engkau menjadi makanan api Nerakan jika engkau tidak tunduk pada perintah-perintah dan segala hokum-hukum Allah dan juga menjauhi segala larangannya. Sekali lagi saya pesankan untukmu, selamatkanlah dirimu dari siksa Neraka, perbuatlah laku keta’atan terhadapnya, janganlah jadikan untukmu saksi amalmu selain Allah swt.

ما يكون من نجوى ثلاثة الا هو رابعهم ولا خمسة الا هو سادسهم و لا ادنى من ذالك و لا اكثر الا هو معهم اين مل كانوا( المجادلة: 7)

Kalian sekali-kali tidaklah akan sanggup untuk menahan azab siksa Neraka, sesungguhnya gunung sendainya dilemparkan ke Neraka akan langsung hancur saking dahsyat panasnya, lalu engkau dimana wahai diri yang lemah kalau dibandingkan dengan gunung yang besar dan kuat? Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang sesaat, dan kehidupan Akhirat itul lebih baik bagi orang yang bertaqwa.

Tidaklah ada tempat mengadu dan lari kecuali kepadanya, setiap sesuatu kembali kepadanya, setiap orang akan bertanggungjawab di antara kedua tangannya, akan dimintai pertanggungjawaban dari sesuatu yang terkecil sampai yang terbesar.

فوربك لنسئلنهم أجمعين . عما كانوا يعملون (الحجر:92-93)

Maka apakah yang hendak dijadikan jawabannya? Apa yang hendak engkau jadikan jawaban saudariku?

Saudariku se-islam…
Saudaraku se-islam…
Maka persiapkanlah jawaban untuk pertanyaan tersebut, kemudian persiapkan-lah olehmu jawaban yang benar, ta’atilah Allah Rosul-nya wahai hamba Allah, laksanakanlah semua perintah Allah dengan semua kesanggupanmu, dan juga jangan lupa untuk menjauhi larangannya, berhentilah engkau di semua batasan-batasannya, berpeganglah engkau pada agama Allah, dan kemudian berteguhlah dengan perasaan malumu. Dan ketahuilah bahwasannya rasa malu itu sebagian dari iman, lakukanlah semua itu sesanggupmu, sesunguhnya engkau kalau bukan hari ini menjadi ikutan, maka tentulah hari esok. Dan setiap dari kita akan ditanya, maka apakah yang hendak jadi jawabnya wahai hamba Allah, sedangkan engkau bertanggungjawab didalam rumahmu wahai hamba Allah.

Maka jadikanlan dirimu tauladan yang baik didalam pembinaan generasi, laksanakanlah semua tanggungjawab ini, maka sesunguhnya Allah-lah yang akan menjadi penannyamu akan apa yang telah engkau perbuat pada semua hal yang menjadi tanggungjawabmu? Sudahkah engkau melaksanakan amanah tersebut atau malah menghilangkannya? Engkaupun akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang mengikutimu tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka.

Takutlah engkau menjadi ikutan yang buruk bagi selainmu, maka engkau pada hari kiamat datang dengan terbebani dosamu dan dosa orang-orang yang telah engkau sesatkan secara sempurna, maka betapa buruknya yang engkau dapatkan ini,apakah engkau belum pernah mendengar perkataan nabi saw:”setiap kamu adalah penanggungjawab, dan setiap kamu akan ditanya tentang tanggungjawabmu”, kemudian mengkhususkanmu dengan ucapannya:” seorang perempuan bertanggungjawab dirumah suaminya, dan akan ditanya tanggungjawabnya ini”, dan dalan sabdanya yang lain juga disebutkan:” dan tidaklah seseorang itu yang telah Allah berikan tanggungjawa, kemudian ia melalaikannya, maka tidaklah ada balasan lain kecuali Allah mengharamkan baginya syurga”.

Engkau bertanggungjawab di sekolahmu dan juga bertangungjawab di rumahmu, maka demi Allah tidaklah akan datang hari kiamat sedangkan setiap anak dari anak-anakmu terdzalimi, engkau tidak menuruh atau melarang mereka, dan belum mendidik mereka atas apa yang Allah firmankan dan juga oleh rosulnya.

Maka takutkan ngkau akandatangnya hari kiamat, sedangkan setiap muridmu terdzalimi olehmu, karena engkaubelu mendidik mereka menurut apa yang Allah dan Rosulnya katakan, nanti ketika mereka datang dengan kebaikan keburukan, maka murid-muridmu akan mengambil kebaikanmu, lalu memelmparkan keburukan mereka untuk engkau. Mudahan Allah menjauhkan engkau dan seluruh muslim dan muslimah dari siksa Neraka dan dari murka Allah swt. Dengarkanlah pada hari manusia berdiri pada hari perhitungan, maka Allah akan berkata sebagaimana tersebut dalam atsar:”demi kemulyaan dan keagunganku sekali-kali kalian tidaklah akan meninggalkan hari ini sedang di antara seseorag masih adan yang terdzolimi, demi kemulyaan dan keagunganku tidaklah akan bisa melewati jembatan ini seorang yang dzolim”. Setiap orang akan mendapatkan haknya dari yang lainnya, sebagaimana ibn mas’udpernah berkata:” maka akan dipanggil setiap orang, fulan ini atau fulanah ini, maka hendaknya is mendatangi pada setiap haknya, maka keluarlah wanita yang ada haknya pada ayah, suami, saudara atau ibunya, pada hari itu tidaklah ada kekerabatan lagi antara mereka dan tidak pula mereka saling bertanya.

يوم يفر المرء من أخيه . و أمه و أبيه . و صا حبته وبنيه . لكل امرئ منهم يومئذ شأن يغنيه .(34-37).

Maka ketika anak-anakmu pembela disisimu, maka celakalah engkau, mudahan Allah menjauhaknmu daripada kecelakaan.

Wahai hamba Allah…
Wahai saudariku muslimah…
Apakah engkau menginginkan kebahagiaan?
Ikutilah generasi wanita sholihah, niscaya engkas beruntung ketika hidup dan mati, buatlah amal kebaikan kemudian berikhlaslah amalmu karena Allah, kerjakan dan sampaikanlah suatu ilmu jika engkau mengetahuinya, sampaikanlah karena engkau akan ditanya oleh Allah kelak, apa yang telah engkau perbuat dengan ilmu itu. Apabila engkau belum tahu suatu pengetahuan-pun, maka pelajarilah apa yang wajib bagimu untuk menyembah Allah swt berlandaskan ilmu dan petunjuk, maka hal ini adalah keharusan dan hal yang wajib dilakukan yang tidak gugur oleh setiap manusia kapan dan dimanapun juga.

Wahai hamba Allah…
Sesungguhnya seseorang akan merasa duka ketika mendengar orang-orang tua di rumah-rumah sedangkan mereka tidak dapat membaca hanya sekedar fatihah, bahkan tidak tahu bagaimana sholat, juga tidak mengerti sebagian hokum mengenai wanita. Seorang pria sebagaimana diceritakan oleh seorang da’i menceritakan bahwasannya ia pulang mengunjungi keluarganya dirumah, kemudian ia duduk berkumpul dengan mereka untuk mengajari mereka dan mengetahui apa yang didalam keluarga itu, maka iapun duduk bersama mereka, kemudian ia berkata kepada ibunya yang sudah tua:” perdengarkanlah untukku surah fatihah” ia mau tahu tahukah ia membaca fatihah yang dimana sholat tidak sempurna tanpanya. Maka si Ibu berkata:”wahai anakku fatihah itu apa yach?” si Anak menjawab:” apabila ibu takbir apa yang dibaca untuk sholatmu?” iapun menjawab:”saya berucap bahwa saya tidak dapat menulis dan menghitung maka janganlah siksa aku pada hari pembalasan”. Dan engkau ingin tahu umurnya? Umurnya adalah 70 tahun.

Dan saya ucapkan, coba seandainya ia termasuk orang yang keluar dari rumahnya, kemudian pergi kesekolah menengah, maka sungguh ia telah hafal sebagian atau seluruh qur’an, ia telah kelaur dari rumahnya dengan keadaan dirinya yang telah menghapal dari qur’an yang dapat ia hapalkan. Aka tetapi sayangnya kita mempelajari suatu imu bukan untuk mengamalkannya, akan tetapi hanya untuk mendapatkan ijazah. Saudariku ingatlah bahwasannya engkau akan ditanyakan semua ini, sungguh pada hari kiamat tidaklah akan beranjak kaki seorang hamba hingga ia ditanya 4 pertanyaan, tentang umurnya dalam apa saja ia telah menghabiskannya, masa mudanya untuk apa saja dia lalui, tentang hartanya darimana memperolehnya dan untuk apa saja ia gunakan, tentang ilmunya apa saja yang telah ia lakukan dengannya, maka apakah yang akan menjadi jawabannya wahai para ibu generasi harapan? Wahai para guru generasi harapan? Wahai pendidik ummat?

Sekali lagi, ikutilah generasi muslimah yang baik sebagaimana telah saya katakan, tirulah mereka dan berbuatlah seperti apa mereka telah lakukan, berjalanlah di atas jejak mereka supaya Alah mempertemukan-mu dengan mereka.

Lihatlah Sarah istri Ibrahim as. Senantiasa berteguh diri dengan tali Allah, berserah diri kepadanya, senantiasa mengingat Allah di waktu lapang dan sempit, maka Allahpun menolongnya di waktu ia mendapatkan kesusahan. Ia telah diambil dari rumahnya degan paksa untuk dipersembahkan untuk raja mesir yang dzalim pada saat itu. Seorang wanita yang lemah, aka tetapi ia menjaga kemulyaannya dengan kuat pada saat berpegang dengan tali Allah yang maha kuat, maha suci bagi dan terpuji baginya. Iapun berwuhu dan berdo’an kepada Allah dengan seketika, tidak melalui antara dia dan Allah yang maha suci, denganbberkata:” ya Allah jika engkau tahu bahwasannya aku beriman kepadamu dan juga beruman kepada Utusanmu, saya telah menjaga kemaluanku, kecuali kepada suamiku, maka janga biarkan kafir ini menjamahku, ya Allah kiranya sudah cukuplah bagiku apa yang engkau kehendaki”. Maka sikafir inipun menjadi lumpuh ditempatnya tanpa dapat menggerakkan anggota badannya sama sekali.

Pada hari dimana ia senantiasa berserah diri kepada Allah di waktu lapang, maka Allah-pun menjaganya diwaktu sulit. Maka si Kafirpun menjadi lumpuh badannya, berulang kali dicobanya badannyapun berulang kali menjadi lumpuh juga, hingga akhirnya menyerah, pada kali akhir akhirnya ia berkata:”kalian tidaklah mendatangkan kepadaku melainkan syetan, kembalikan dia ke Ibrahim dan sertakan bersamanya Hajar”. Ia tidak hanya pulang dengan masih terjaga dan selamat, akan tetapi juga bersamanya seorang budak untuknya, yaitu Hajar atasnya ridha Allah ta’ala, Sarah kembali kepada Ibrahim as. Dan ia terjaga dengan penjagaan Allah swt., karena Allah ta’ala telah berfirman:

” dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah menjadikan baginya jalan keluar. Dan memberikan rizki untuknya dari jalan yang tiada terduga, dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka itu cukup baginya.(Attholaq:2-3).


Rosulullah bersabda:”jagalah Allah niscaya ia menjagamu” diriwayatkan oleh ahmad dan turmudzi serta hakim, albani menshohihkannya(aljami’7957), maka kemulyaan hanyalah berada dalam rengkuhan dzat yang maha perkasa, adapun dari hambanya hamba maka Allah-pun menghinakannya, maka sekarang bersegeralah saudariku engkau menyerahkan segala urusanmu kepada Allah, engkau meninggalkan semua hal yang menjauhkanmu dari Allah, dan kitabullah serta sunnah nabinya menjadi panduan utamanya, engkau mempelajari kitabullah dan mengajarkan serta menyampaikannya, maka engkau termasuk diantara orang yang telah Rosulullah ucapkan:” sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari qur’an dan mengajarkannya”(HR.Bukhori). bukan hanya ini saja , apakah tauladanmu itu fatimah putri Rosulullah saw. Seorang wanita yang telah didik dirumah nabi, merasakan apa yang dirasakan nabi, rumah itu yang telah bersakit-sakit berjuang di jalan Allah, ia menyaksikan ayahnya yang bersibuk dengan dakwah, berdiri dalam satu barisan, sedangkan manusia melawannya, ia melihat ayahnya(Nabi saw.) dalam keadaan sholat, maka salah seorang kafir-pun menaruh usus binatang di punggungnya ketika nabi sedang bersujud. Fatimah melihat pemandangan ini, sedangkan ia adalah seorang bocah yang di didik dalam naungan kalimat laailaahaillallah muhammadurrosulullah, Rosulullah saw bersujud sedangkan di atas punggungnya terdapat kotoran binatang, darah dan ususnya, ia tidak mendapatkan penolong dalam saat itu kecuali putrinya, fatimah, saat itu ia hanya seorang bocah kecil maka iapun mengulurkan tangannya dan membersihkan kotoran binatang dari pungung ayahnya, kemudian mencela dan memarahi mereka(orang kafir) karena melakukan perbuatan tersebut.

Ia hidup pada masa nabi di-Makkah, dihari beliau berhijrah ke-Madinah, dan pada hari ia berdiam disana.

Lihatlah kepadanya, pada keteguhan terhadap agamanya, dan juga terhadap kemulyaan dan rasa malunya, serta kesabarannya yang besar dari wanita ini yang kemudian di peristri oleh Ali ra. Tidaklah membawa bersamanya permata, ataupun pakaian indah, dan juga tidak masuk kedalam istana ataupun rumah mewah, hanya rumah yang terbuat dari tanah, adapun peralatan tumahnya wahai hamba Allah, sangat sederhana sekali…! Tahukan engkau saudariku siapakah dia…? Dia itu adalah penghulunya seluruh wanita di alam semsta, radiyallaha wa ardhoha . semua itu tidak membahayakannya dan tidak pula mengurangi derajatnya sama sekali. Perhatikanlah olehmu pada saat suaminya berbicara padanya pada akhir kehidupannya di dunia, bagaimana ia bericara tentang istrinya, ia berkata: “ ia adalah putri Rosulullah, ia adalah keluarganya yang paling mulya, ia memutar gilingan gandum dengan tangannya sampai berbekas di tangannya, mengambil air sendiri dengan geribah hingga tali geribah tersebut sampai berbekas di lehernya, merapikan rumah sendiri sampai berubah rupanya, dan juga menyalakan api sendiri hingga berubah penampilannya sampai resiko bahaya terkena api menimpanya. Dengarkanlah ketika ia berkata pada suatu hari bahwa sebaik-baik wanita adalah yang tidak melihat pada kaum pria dan kaum pria-pun tidak melihat/memperhatikannya. Beliau adalah bagian dari Rosulullah, langsung mengambil dan belajar ilmu dan fiqh serta hikmah dari ayah-nya, Rosulullah saw.

Perhatikanlah ia ketika ia merapikan rumah sendiri, menyalakan api sendiri, menggiling dan menumbuk gandum sendiri, dan ia senantiasa bersabar serta tidak merasa marah dan kecewa, tidak mengeluh dan merasa benci terhadap ketentuan Allah swt terhadapnya.

Kemudian selain itu ia membina anak-anaknya dengan pembinaan yang agung, mendidik merka kitabullah serta sunnah-sunnah Rosul-nya, dan tidaklah ada yang mengawasai seseorang itu selain Allah saja. Maka tidak heran-lah kedua putranya, Hasan dan Husain menjadi pemimpin pemuda-pemuda penghuni syurga.

Saudariku…
Engkau tahu ia putri siapa? Ia ibu siapa?istri siapa? Maka adakah yang menyamai tinggi derajatnya di dunia ini? Adapun ayahnya adalah sepaling mulyanya utusan Allah yang telah langsung mendidiknya, adapun tentang suaminya maka tidak perlu di pertanyakan lagi yang merupakan saiful ghoda (golongan dari anak-anak yang pertama kali masuk islam –penerjem.) dan ia meupakan orang yang sepadan dengan putrid Rosulullah tersebut.

Pernah suatu hari ia meminta kepada seorang budah kepada Rosulullah untuk membantu (pekerjaan) –nya. Maka apakah yang Rosulullah katakana kepadanya:"tidak, demi Allah selama masih ada ahli Shuffah miskin yang masih membutuhkan sesuap(luqmah) atau sebagiannya(kasrah) ". maka iapun kembali kerumahnya dengan keadaan yang sudah sangat lelah dengan dari mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah, maka datanglah Nabi swt krumahnya serta menemuinya, sedangkan ia dengan suaminya tengah beristirahat di ranjang yang sama, maka berkatalah kepada keduanya :" maukah kalian aku tunjukan kepada sesuatu yang lebih baik dari pada seorang pembantu" , tahukan kalian siapakah yang berkata demikian" sesungguhnya ia yang tidak berbicara dari hawa nafsunya, dan dimana setiap ucapannya adalah wahyu dari Rabb-nya, kemudia yang berkata:" apabila kalian pergi ketempat tidur kalian hendak tidur maka bertasbihlah sebanyak 33 kali, bertah-mid-lah sebanyak 33 kali, serta bertakbir sebanyak 33 kali, maka sesunggunya itu bagi kalian berdua adalah lebih baik dari pada seorang pembantu".(shohih:muttafaq 'alaih).

Apakah kita sudah melakukannya wahai saudariku yang tercinta? Bahkan apakah kita sudah mengajarkan saudari-saudari kita untuk mengucapkan dzikir ini sebelum mereka tidur? Sesungguhnya ia termasuk penolong untuk membantu rumah tangga. Ali ra. Berkata :" demi Allah tidaklah setelah hari itu aku meninggalkan-kannya sampai aku menghadap Allah yang maha tinggi" mereka berkata": hatta pada malam peperangan shiffin?" Alia menjawab:" ya, sehingga malam ini. Di tengah2 peperangan dan ….., sesungguhnya katakanlah wahai para saudariku hendaknya kalian mengamalkan-nya maka sesungguhnya hal tersebut bagi engkau lebih baik dari pada seorang pembantu, apakah engkau tahu wahai Hamba Allah bahwasannya sekarang di rumah-rumah kaum muslimin terdapat 750.000 pembantu? Di jazirah ini, baik itu muslim, budha, nasrani atau majusi. Di dalam beberapa hal mereka di perbantukan, seperti untuk mendidik anak-anak, demi Allah hal ini termasuk tipu daya terhadap anak-anak kita, demi Allah ini termasuk tipu daya-pu terhadap anak-anakmu, masyarakatmu, Ummatmu, serta Jazirah arab kotamu yang di mana tidak di perbolehkan orang kafir memasukinya selamanya.

Wahai saudariku tercinta, hendaknya kalian senantiasa mengamalkan do'a ini maka hal itu lebih baik bagimu dari pada seorang pembantu, senantiasa ingalah Fatimah wahai saudariku Muslimah, kemudian ingatkan pula para saudarimu yang lain untuk menghilangkan kesukaan melihat kepada lawan jenisnya(kaum pria) serta berbicara dengan mereka dan berbaur dengan mereka, dan juga dari menyerupai wanita-wanita kafir di dalam gaya berpakaian dan berjalan.

Maka demi Allah saudariku muslimah engkau adalah sosok yang berharga, utama, dan suci. Berharga dengan qur'an, utama dengan iman, suci dengan berpegang teguhnya engkau dengan agama ini, maka bagaimanakah ketinggian serta keberhagaan dirimu biasa di samakan dengan wanita-wanita rendah dan tidak berharga? Bagaimana bisa di samakah wnaita mulya dan utama dengan wanita yang hina? Bagaimana pula dapat di samakan antara yang suci dan najis?

يعيش المرء ما استحيا بخير
و يبقي العود ما بقي اللحاء
فلا و الله ما في العيش خير
و لا الدنيا اذا ذهب الحياء

Sesungguhnya aku hendak mengingatkanmu berkali-kali dengan sosok wanita suci yang telah di sebutkan para ahli sejarah, sesungguhnya anaknya telah terbunuh dalam salah satu peperangan bersama Rosulullah, maka ia datang mencari anaknya di antara mayat-mayat, sedangkan ia dalam mengandap-ngendap dan bersembunyi, maka kemudian di katakana terhadapnya:" bagaimana engkau mencari anakmu dalam keadaans eperti itu, maka sulitlah engkau mengnalinya?"

Menjawablah ia dengan jawaban seorang wanita beriman sebagai jawaban orang yang beriman kepada Allah :" demi Allah sesungguhnya kehilangan anakku itu lebih baik bagiku dari pada kehilangan rasa malu dan agamaku, sesungguhnya kehilangan anakku lebih baik bagiku dari pada kehilangan rasa malu dan agamaku.

Allah telah berfirman kepada Rasul-nya :

" wahai Nabi katakana-lah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, serta wanita-wanita beriman supaya mereka merendahkan jilbab-jilbab mereka…"(al-Ahzab:59).

Maka demi Allah tidaklah aku lebih baik dari para Ummu al-Mu'miniin|(istri-istri Rosulullah), dan juga dari para wanita-wanita beriman, serta putrid-putri Rosulullah saw.

Lihatlah olehmu saudariku ketika Rosulullah mengutus seorang laki-laki untuk melamar seorang gadis dari kaum Anshar( untuk laki-laki tersebut), maka iapun pergi menemui kedua orang tuanya dan emgatakan:" Rosulullah meminta anak gadis kalian untukku( dinikahkan dengan-ku – penerjem.) sedangkan ia ia adalah seorang pria yang miskin dan buruk rupa, maka tidaklah ada seorang Ayah dan Ibu melainkan akan menolaknya. Maka bagaimanakan dengan wanita ini yang telah di didik di atas dasar keimanan kecuali langsung keluar da berkatakepada kedua orang tuanya:" apakah kalian hendak menolak perintah Rosulullah saw?"

Bagimana kalian berdua bisa lupa dengan firman Allah :

" dan tidaklah bagi seorang beriman laki-laki dan wanita jika Allah dan Rasulnya telah menetapkan sebuah perintah bagi mereka pilihan dari mereka(untuk menolaknya) dan barang siapa yang durhaka kepada Allah dan Raslnya maka sungguh ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata" (al_Ahzab: 36), maka nikahkan-lah aku dengannya, karena sesungguhnya Allah tidak-lah akan menyia-nyiakan diriku.

Sudahkan engkau memperhatikannya wahai para saudariku muslimah, jawaban langsung terhadap perintah Allah dan Rasulnya apabila telah di tetapkan? Maka segeralah hal ini menjadi teladan bagimu!

juga seorang wanita beriman lainnya, Sumayyah, karena ia memeluk islam maka ia mendapatkan pukulan dan siksaan, orang-orang kafir menginginkannya kembali ke agama semulanya (menyembah berhala) tidaklah mereka terus menyiksanya kecuali ia terus beriman kepada Allah yang tiada dzat berhak di sembah selainnya, ia menolak kembali kepada kepercaan jahiliyyah karena ia tahu bahwasannya ia berada di atas kebenaran, maka apakah kemudian yang ia dapatlan? Maka seorang kafir yang celaka segera maju dengan membawa tombaknya untuk menikamnya di daerah iffah-nya( antara dua pahanya). Firman Allah:

و عجلت اليك ربى لترض (طه:84)

Ia adalah syahidah pertama di dalam agama islam dengan idzin dan puji dari Allah, dan sebelumnya adalah istri Fir'aun, Asiyah yang beriman di tengah-tengan rumah orang yang berkata :" saya adalah tuhankalian yang maha tinggi", maka kebengisannya tidaklah mengahalanginya, juga kekuatan dan kekejamannya.

Ketika di keahui keislamannya ia di minta untuk kembali ke agama semula, maka menolak-lah ia, …., coba kemudian apa apa yang ia alami?

Lalu di ikatlah kedua tangan dan kakinya dengan empat buah pasak dan di jemur di bawah terik matahari, tidak memberinya makan dan minum, memukulinya dengan pukulan yang menyakitkan serta menyiksanya, kemudian apa yang di ucakannya kepada orang yang di wakilkan menyiksanya? Dan kepada siapa aku mengadu, aku mengadu kepada yang menciptakan langit dan bumi. Allah menyebutkan dalam Qur'am do'a Asiyah:"Ya Rabb bangunkanlah untukku di sisimu sebuah rumah di syurga dan sellamatkanlah aku dari fir'aun dan usahanya serta selamatkan aku juga dari orang-orang yang dzalim"(Attahrim:11)

Diriwayakan bahsawannya ketika ia berkata ini di hadapannya di angkat-lah hijab/penutup sehingga ia bisa melihat rumahnya di syurga yang terbuat dari permata putih berkilau(durroh baidho mujawwafah), iapun tersenyum di tengan siksaan sehingga mereka berkata:" ini orang gila, di siksa kok malah tertawa".

Addhohhak meriwayatkan bahawasannya Fir'aun setelah itu memerintahkan untuk supaya asiyah yang maish berada di tiang salib untuk di lempar batu, maka batu tersebut tidaklah sampai kepadanya, melainkan setelah Allah mengambil Ruh-nya, maka ia-pun menjadi contoh untuk orang-orang yang beriman.

Sudahkah engkau memperhatikannya wahai saudariku saying akan contoh ini bagaimana seorang wanita yang selalu menyandarkan dirinya kepada Allah, maka Allah-pun senantiasa menjaganya.

Barangkali ada kalanyadi anatara kalia mengatakan, ibahwa ini adalah terjadi di masa lampau, maka saya aka menyebutkan sebuah contoh di ambil dari masa ini.

Seorang wanita tua duduk bersama-sama wanita lainnya, ia wanita yang senantiasa merasa takut kepada Allah dan tahu bahwasannya lidah ini tatkala banyak menjatuhkan banyak orang ke-dalam lubang neraka, menjatuhkan kehormatan kaum muslimin serta juga membentangkan menghadapakan kaum muslimin pada jurang neraka.

Maka wanita ini merasakan ketika banyak duduk ngobrol dengan orang-orang tidak-lah mendapatkan manfaat apa-apa, beda kalau ia pergunakan untuk menyendiri di rumah, ia dapat berdzikir kepada Allah di saat-saat malam serta siang dan juga dapat lebih banyak membaca Qur'an, maka iapun mengucilkan dirinya dari duduk-duduk ngobrol dengan ibu-ibu lainnya. Ia memiliki seorang anak yang baik dan juga ta'at kepadanya, di waktu malam lebih banyak ia gunakan untuk sholat malam, pada saat kita dan keluarga kita kecuali yang Allah beri rahmat-nya banyak menghabiskannya untuk lagu-lagu dan film, kita berdo'a kepada Allah untuk melindungi hati-hati kita dari perkara demikian.

Saudariku muslimah, ia senantiasa bangun malam( untuk beribadah ), pada suatu malam di sepertiga malam akhir ia memanggil anak-nya dab berseru:" wahai anakku ini aku sedang berada dalam tempat sujudku dan tidak dapat menggerakkan satupun anggota tubuhku" sang anak-pun langsung membawanya ke-rumah sakit, sedangkan ia adalah anak yang baik terhadapnya yang menginginkan ia kembali kesehatannya, ia adalah cahaya dirumah berdzikir kepada Allah di waktu malam dan siang , pergilah ia membawa sang ibu ke para dokter, dan merkapun berusaha menyembuhkannya sesanggup mereka, mereka tidaklah dapat berbuat sesuatu, hanya berkata:" saya hanya manusia biasa hanya sebatas ini memiliki kemampuan serta kesanggupa untuk berusaha, demi Allah saya meminta kepadanya untuk memulangkannya ke rumahnya:" maka sanga anak kemudian membawa kembali pulang ibunya kerumah kemudian mewudhukannya, sang ibu berkata kepadanya:"kembalikan aku kepada tempat sujud seperti keadaanku semula di atas tempat sujudku pada akhir malam tadi…" maka setelah beberapa saat kemudian ia memanggil anaknya dan berkata:" wahai anakku selamat tinggal dan saya menitipkan-mu pada Allah yang di mana titipan-titipan di sisinya tidak aka tersia-siakan, saya bersaksi bawasannya tiada dzah yang berhak di sembah selain Allah dan saya juga bersaksi bahwasannya Muhammad adalah utusan Allah…" kemudian menghadap Allah dalam keadaan bersujud, di mandikan dalam keadaan sujud, di kafani dalam keadaan sujud, dan di sholati dalam keadaan sujud, di bawa ke kuburan dalam keadaan sujud, di masukkan kedalam kubur dalam keadaan sujud, dan barangsiapa yang mati di atas sesuatu maka iapun akan di bangkitkan seperti itu, kelak ia di bangkitkan dalam keadaan sujud dengan idzin Allah.

Wahai saudara dan saudariku tercinta…,
Seorang wanita yang menggunakan malamnya untuk melakukan sholat menurut kesangupannya, dan sebagian kita sama sekali tidak menggunakan malam kita untuk bangun beribadah walaupun hanya sejam atau sekedar setengah jam, atausekedar beberapa menit, dan bahkan hanyak untuk dua roka'at atau tiga mengharapkan dengannya rahmat Allah, mengharapkan darinya anugerah dari Allah. Sungguh aku katakana kepada engkau, tirulah wanita tua ini, sesungguhnya Allah telah memberikan kalian nikma yang tidak di berikan kepada wanita tua ini, yaitu nikmat kesehatan dan kekuatan.

Dan ada lagi, putri Sa'id bin Musayyab yang Allah merahmatinya, dan ia menjadi contoh bagi saudari-saudari pembelajar, ketika suaminya masuk menemuinya, biasanya ia pada waktu pagi pergi belajar, maka iapun memakai pakaiannya untuk pergi ke masjlis Sa'id bin Musayyab, ayah istrinya.

Maka berkatalan sang istri: "kemana engkau hendak pergi?"
Ia menjawab: " ke majlis ayahmu, sa'id, saya mau belajar"
Sang istri kemudian berkata: " duduklah di sini, saya akan memberitahumu ilmu-nya Sa'id ( ayahnya sendiri)"

Maka iapun mendapatkan apa yang di ajarkan Sa'id melalui putrinya.

Seperti inilah sebenarnya seorang Muslimah, seperti inilah seharusnya seorang pendidik yang utama, menjadi cahaya yang menerangi suaminya serta rumahnya, maka tidaklah terlahir dari rumahnya kecuali generasi-generasi yang baik pula dengan idzin Allah. Apabila kita telah lupa akan putrid Sa'id bin al-Musayyab, maka kita tentunay tidak akan pernah lupa dengan Aisyah yang rahmat Allah semoga selalu terlimpahkan atasnya, beliau adalah seorang pengajar dan guru yang telah mengisi bumi dengan ilmu, sehingga Imam Azzuhri berkata tentang Aisyah istri Rosulullah ini:"seandainya ilmu yang di miliki Aisyah di banding dengan ilmu semua wanita maka ilmu yang di miliki Aisyah adalah lebih utama, lebih banyak dan lebih banyak memberikan manfa'at."

Ia menuntut ilmu dan ia pula tidak menjauhkan dirinya dari pernikahan(menyampingkan pernikahan), seperti apa yang telah di lakukan oleh sebagian sadari kita pada masa ini, mereka sibuk menuntut ilmu dan di sisi lainnya seperti menjauhkan diri mereka dari pernikahan. Ummu al-Mu'miniin Aisyah ra. Menikah sedangkan ia masih berumur sembilan tahun atau lebih muda dari itu, dan tidak belajar kecuali apa yang telah Allah dan Rasulnya katakan.

Ia tidak mempelajari kisah-kisah percintaan ataupun masalah cinta, juga tidak mempelajari sastra inggris, beliau tidak menggunakan waktunya kecuali di dalam mempelajari kitabullah dan sunnah nabi-nya saw. Allah ridha terhadapnya dan ipun ridha kepada Allah, dan mudahan Allah memberikan petunjuk kepada saudari-saudari kita untuk menjadikan wanita seperti Aisyah dan semisalnya menjadi tauladan dalam kehidupan.

Abu qudamah Assyami pada suatu hari berdiri di atas mimbar memberikan nasihat kepada orang-orang, menyebutkan kepada mereka keutamaan jihad di jalan Allah, seingga tidaklah ia keluar dari dalam masjid kecuali setiap orang sudah menggebu-gebu sekali untuk berjihad di jalan Allah. Berjalanlah ia disalah satu jalan dalam kota (Madinah), tiba-tiba ada seorang wanita yang memanggilnya :" wahai Abu Quddamah assalamu'alaikum…", Abu Quddamah tidak menjawab salamnya karena ia merasa takut mendapat fitnah, sebab nabi Muhamad saw bersabda:" maka takutlah kalian kepada dunia dan perempuan, karena sesungguhnyaawal fitnah yang menimpa bani Israil dalah wanita", panggilan pertama dan kedua ia tidak menjawabnya, hingga wanita tersebut berucap ketiga kalinya:" Assalamu'alaikum wahai Abu Quddamah, seperti inikah yang di lakukan oleh para orang sholih…?" akhirnya Abu Quddamahpun berhenti dan menjawabnya. Kemudian wanita tersebut mengadapnya dan berkata :" saya mendengarmu membangkitkan semangat orang-orang untuk berjihad, maka akupun memeriksa apa yang aku miliki, maka demi Allah hal yang paling mahal yang aku miliki adalah dua helai rambutku, maka akupun mengguntingnya, maka bawalah keduanya serja jadikan ia cemeti untuk kudamu ketika berjuang di jalan Allah, dengan ini barangkali Allah menulisku termasuk wanita yang syahid di jalannya.

Lailahaillallah…ia memotong helai rambutnya untuk di jadikan cemeti kuda Allah serta untuk di pakai oleh Prajurit Allah, sedangkan di lainnya banyak yang memotong rambutnya menyerupai dengan wanita-wanita pelacur hina, seperti timur dan barat, dua hal yang saling bertentangan dan berbeda wahai sadariku di jalan Allah, maka barang siapa menyerupai suatu kaum maka ia bermauk dari kamu tersebut, lalu apakah engkau memperhatikan tentang wanita ini setelahselesai peperangan?

Abu Quddamah menerangkan bakwanannya ketika ia dan kaum muslimin akan berangkat berperang, tiba-tiba dating seorang anak kecil dan berkata kepadanya:" wahai Abu Quddamah demi Allah saya meminta kepadamu untuk membolehkan aku ikut berperang di jalan Allah" maka jawab Abu Quddamah: kalau kamu ikut maka barangkali kaku akan terinjak-injak kaki kuda" kumidian sia anak berkata lagi:" demi Allah saya hana meminta kepadamu untuk membolehkan aku ikut" Abu Quddamah kemudian berkata lanjut:" jika engkau terbunuh maka engaku harus memintakan pertolongan utukku kepada Allah" maka si anak kecil langsung menjawab iya, maka Abu Quddamah membawanya serta di atas kudanya, berangkatlah mereka sehingga bertemu dengan tentara-tentara Romawi, ketika sudah berhadap-hadapan, anak kecil tersebut berkata kepada Abu Quddamah:"Demi Allah saya meminta tiga anak panah kepadamu" Abu Quddamah memandangnya dan berkata:"nanti kamu menyia-nyiakannya…" kemudian ia meminta lagi, hingga Abu Quddamah-pun memberikannya. Maka di ambilnya anak panah dari Abu Quddamah dan berkata:" keselamatan atasmu wahai Abu Quddamah, bismillah…" kemudian di bidikkannya panah yang di pegangnya hingga tida anak panah dapat membunuh tiga orang romawi, tiba-tiba dating anak panah yang pas mengenai daerah ulu hatinya hingga membuat ia terjungkal dari atas kuda, kumudian sebelum meninggal ia berkata:" keselamatan atasmu wahai Abu Quddamah…" sebagai salam perpisahan kemudian terkulai , Abu Quddamah-pun terjatuh di dekatnya, si anak tersebut sebelum menutup mata-nya ia brekata lagi kepada Abu Quddamah:" engkau jangan lupa pesanku, jangan lupa akan pesanku…" kemudian berkata lagi:' ambilah ini dan berikan kepada ibuku…" Tanya Abu Quddamah bingung:" lalu siapa ibumu…?" jawabnya:" yang memiliki dua helai rambut yang di beraikannya kemaren kepadamu…" sudah lihatkan kalian kepada rumah-rumah wanita muslimah ketika generasi di dalamnya di didik dengan kalimat lailahaillallah?

Tentunya kalian juga mengenal Shofiyyah putri Abd. Al-Muthallib bibi Rosulullah saw, seorang wanita yang tegar yang telah didik untuk Ummat, wanita pertama yang mengangkat pedangnya ikut berperang di jalan Allah, sedangkan suaminya telah meninggal dunia. Dengan meninggalkan Zubair, ketika itu ia masih kanak-kanak, dan ia tumbuh bersama dengan kemiskinan dan kekerasan, shofiyyah mendidiknya berkuda, tidak membesarkannya untuk bersenang dan berfoya, sehingga ia benar-benar tumbuh menjadi orang yang kuat, tidak seperti anak-anak pada saat ini tumbuh besar menjadi seperti orang yang kuat tapi sebenarnya sebaliknya. Mengajarinya memanah serta memperbaiki Qisiy , tidak mengajarinya hanya bermain bola serta jalan sana sini di jalanan terus menerus berlaku dalam membuat perkara batil. Ia selalu mendidiknya untuk menghadapi setiap yang menakutkan serta hal yang berbahaya, ia menginginkan putranya menjadi sosok yang baik di tengah-tengah masyarakatnya, apabila Zubair enggak mengikuti didikannya maka iapun memukulnya, sehingga salah satu pamannnya pada suatu hari berkapa kepada Shofiyyah:" sesungguhnya engkau memukul anakmu dengan pukulan seorang yang marah bukan pukulan seorang ibu…." Ia mendengar ucapan seperti itu kepadanya langsung saja marah keapda orang yang mengucapkannya serta mendustakannya, karena sesungguhnya ia memukul anaknya suapaya menjadi seorang yang baik dan dapat mengalahkan tentara musuh serta mendapatkan ghanimah. Kemudian berhijrahlah ia kemadinah, sedangkan umurnya sudah mencapai enam puluhan dan ini berarti ia telah meninggalakn masa mudanya, meninggalkan makkah dan berhijrah ke madinah dengan membawa agamanya.

Pada saat peperangan uhud iapun menyertainya, ketika kaum muslimin terpukul mundur ia memberi minum mereka, iapun bergerak dengan cepat seperti singa betina merebut sebatang lembing dari seorang prajurit yang mundur kemudian membelah barisan dengan lembing yang di pegangnya, kemudian ia berseru kepada mereka yang lari mundur :" mengapakah kalian mndur meninggalkan Rosulullah…?" ketika nabi Muhammad melihatnya ia kawatir jikalau shafiyyah melihat jasad saudaranya yang telah di cincang sebagian tubuhnya oleh kamu musyrikin, kemudian beliau saw berisyarat keapda putranya, Zubair :" panggil ibumu…!" maka Zubari berkata kepada ibunya:" waha ibuku kembalilah…kembalilal…! Menjawablah shafiyyah terhadap panggilan anaknya tersebut:" menyingkirlah dariku tidak ada ibu-ibuan bagimu…!" kemudian Zubari berkata lagi bahwasannya Rosulullah yang menyuruhnya untuk mundur, berkata kemudian:" perintah itu adalah perintan Alllah dan Rasul-nya" kemudian iapun berhenti, kemudian berkata lagi:" demi Allah sungguh aku telah mendengar bahwatubuh saudaraku Hamzah telah di mutilasi, niscaya aku akan sabar dengan itu, karena hal itu terjadi dengan idzin Allah dan ia sedang berperang di jalannya."

Ketika telah usai peperangan, ia berdiri di samping jasad saudaranya, perutnya telah di belah dan di keluarkan isinya, hidung dan kedua telinganya telah di potong sehingga wajahnya menjadi rusak, maka iapun meminta ampunkannya kepada Allah, lalu berucap:" karena Allah aku telah ridha dengan segala ketentuannya ini, aku rela dengan ketentuannya…" ia tidak menampari wajah karena bersedih, tidak juga mncabi-cabiki baju dan tidak juga mengeluh, ia tidaklah melakukan perbuatan seperti itu.

Ingat juga pada saat perang khondaq, pada saat itu nabi saw menempatkan para wanita di benteng hassan, benteng tersebut adalah benteng yang paling kuat, ia tidak menaruh seorang pria-pun sebagai penjaga di sana, maka bergipal semua tentara muslimin ke khondaq menghadapi kaum kafir. Tba-tiba shafiyyah melihat seorang yahudi menyelinap ke bangunan tempat berkumpulnya para wanita, ia ingin melihat apakah di dalam benteng ini ada kaum pria yang menjaganya, maka jika memang tidak ada maka orang-orang Yahudi akan mendobraknya serta menyerang dan menwan kaum wanita dan anak-anak yang ada di dalamnya.

Ketika Shfiyyah gelagat tidak baik tersebut, maka di ambilnya salah sati tiang bangunan, kemudian yang menyerang orang yahudi yang menyelundup tersebut hingga dapat membunuhnya, tidak cukup dengan itu saja, maka ia segera memenggal kepalanya dan membawanya keluar ke atas benteng, kemudian melemparkan kepala tersebut kepada orang-orang yahudi sehingga menjadi gegerlah mereka dan berkata:" sekarang kami sudah tahu bahwasannya Muhammad tidak akan meninggalkan kaum wanita tanpa penjaga laki-laki.

Mudahan ridha Allah senantiasa tercurahkan atas Shafiyyah, sosok wnaita yang telah mendidik anak satu-satunya dengan didikan yang terbaik, ia bersabar ketika melihat hal yang menimpa saudaranya, serta berusaha mengamalkan agama ini dan bersemangat dengannya, seperti inilah seharusnya sikap para wanita muslimin wahai para saudariku.

Sesungguhnya banyak sekali contoh wanita-wanita yang patut menjadi teladan-mu, akan tetapi aku cukup memberikan sebagian dari mereka saja. Akan tetapi saya masih akan coba memberikan satu missal lagi, ia adalah ibu dari Imam Ahmad yang dimana ayahnya telah meninggal ketika ia masih kecil, maka ibunya yang zuhud, suka beribadah, berpuasa dan sholat malam mendidik putranya, Imam Ahmad. Inilah tugas seorang wanita, ketika ia adalah sosok yang wabik maka iapun akan menghasilkan sosok-sosok yang baik pula, ia membesarkan anaknya cinta kepada Allah dan Rasul-nya serta juga mengajarkan kitab Allah.

Imam Ahmad menceritakan tentang dirinya-:

Ibuku telah mebuat aku hafal qur'an sedang umurku masih sepuluh tahun, maka barang siapa yang telah mengahap qur'an sungguh ia telah mendapatkan tingkat kecerdasan di antara kedua pundaknya. Ibuku senantiasa memngunkanku sebelum sholat shubuh dengan jarak yang masih jauh, kemudian ia menghangatkan air karena cuaca yang dingin di kota Baghdad, kemudian ia memakaikan aku pakaian, setelah itu au bersama dengan ia melaksanakan sholat berapapun yang kita mau, kemudian kamipun pergi ke masjid dan ia dalam keadaan berkerudung, karena jalan menuju masjid jauh dan gelap hingga agak berbahaya, ia senantiasa sholat fajr di masjid bersama diriku yang pada saat itu berusia sepuluh tahun, sampai pertengahan siang ia terus bersama anaknya untuk mengajarinya ilmu pengetahuan, membinanya dengan baik supaya anaknya dapat menjadi sosok yang sholih, memberikan ia manfaat pada hari ia menghadap Allah swt.

Kemudian Imam Ahmad berkata, bahwasannya ketika umurnya sampai enam belas tahunan, ibunya berkata kepadanya:"wahai anakku, pergilah engkau menuntut ilmu hadis, karena sesunguhnya belajar ilmu hadis adalah hijrah di jalan Allah…" kemudian iapun menyiapkan segala keperluan Imam Ahmad untuk bepergian, roti kering dan garam serta sebagian keperluan di dalam bepergiannya nanti, kemudian ia berkata lagi:" sesungguhnya Allah jika di minta titipkan sesuatu padanya niscaya ia akan menjaganya, maka aku menitipkan engkau pada Allah yang tidak pernah menghilangkan segala titipan padanya…"

Kemudian pergilah Imam Ahmad dari sisi ibunya ke Madinah, ke-Mekkah dan ke Shan'a, kemudian ketika imam Ahmad pulang maka ia dapat memberikan kebaikan pada Ummat serta kebaikan pula untuk ibunya dengan izin Allah sebagaimana yang di perbuat imam Ahmad, dan seperti orang yang mengerjakan seperti perbuatan imam Ahmad sampai ia berjumpa Allah dengan segala karunia dan kemulyaan darinya. Dan sungguh ia telah memberikan kebaikan yang sangat banyak untuk Ummat.

Maka seandainya para wanita seperti mereka yang telah kita sebutkan
Maka niscaya akan lebih mulyalah wanita dari pada kaum pria
Dan tidaklah hukum perempuan pada nama bulan merupakan suatu aib
Dan tidak pula hokum laki-laki merupakan suatu kebanggan pada bulan

Saudariku, apakah sifat-sifat wanita-wanita yang telah kami sebutkan menakjubkanmu…?

Apabila sifat seseorang menakjubkanmu
Maka jadikanlah dirimu seperti orang yang membuatmu takjub
Maka tidaklah kedermawanan dan kemulyaan
Pabila engkau mendatanginya akan ada penghalang yang dapat merintanginya.

Wahai saudariku Muslimah…
Sesungguhnya musuhmu snagatlah banyak, maka sesunggunya orang yang ingin memanfaatkanmu untuk menghancurkan agama, rasa malu serta kemulyaan adalah sanagt banyak, bahkan banyak di anatara mereka yang berbicara dengan bahasa kita dan temasuk handai taulan kita.

Seorang dari mereka berkata:" keadaan dunia timur (islam)tidaklah akan stabil, kecuali ketika pata pemudinya sudah mengangkat hijab dari wajahnya(kepalanya) serta menutup qur'an(tidak membacanya)."

Sebagian dari mereka berkata lagi bahwasannya semacam olimpiade dan nyanyi-nyanyian mempunya peranan penting juga di dalam menghancurkan ummat pengikut Muhammad saw yang di mana semacam tembakan dan bom tidak mempan untuk mereka, maka dengan ini mereka menenggelamkan ummat islam di dalam rengkuhan syahwat dan kenikmatan (dunia).

Lalu apakan perananmu wahai saudariku untuk menghadapi mereka?
Sesungguhnya sikap penting yang menatimu adalah berpegang teguh dengan agama Allah, serta menyikapi segala sesuatu dengan hokum-hukum Allah. Akan tetapi sekarang yang kita lihat dan saksikan adalah sosok-sosk wanita yang berpakain tapi sebenarnya mereka telanjang, kadang juga kita melihat bahwa sebagian wanita kita melihat bahwasannya yang di namakan keadaan terbuka(tidak berkerudung) adalah ketika tidak memakai jilbab saja, sesungguhnyalah tidak demikian, di namakan juga dalam keadaan terbuka(sama dengan tidak berjilbab) seandainya walaupun seorang wanita menutup wajahnya, tetapi kadang pemandanngannya seakan ia berjalan di ajang pameran kecantikan, menampakan segala kecantikan serta perhiasan yang di milikinya. Sesungguhnya memakai pakain ketat juga termasuk bagian dari sufur(keadaan terbuka), memakai pakain yang tipis, mekaian pakain yang pendek dan tipis. Sungguh memakai pakain penghuni neraka ini telah menghinakanmu wahai saudariku…! Belumkah engkau mendengarkan sabda nabi Muhammad saw bahwasannya ada dua penduduk ahli neraka yang beliau belum melihatnya, kemudian menyebutkan bahwa salah satunya adalah para wanita yang berpakain tetapi telanjang, pabila mereka berjalan mengoyang-goyangkan tubuh dan kepalanya (untuk memamerkan kecantikannya) sedangkan kepada mereka seperti punuk unta, sekali-kali mereka tidaklah akan masuk syurga dan tidak pula akan mendapatkan baunya, sesungguhnya bau syurga itu akan tercium dari jarak seperti ini dan ini (dari jarak sangat jauh). Lalu apakah engkau rela menjadi penghuni neraka? Apakah engkau rela keluar dari akhlaq qur'an dan sunnah dan masuk kepada kebiasaan kamu yang mengambilnya dari kebiasaan Nasrani dan Yahudi? Apakah engkau rela apabila putri dan buah hatimu menjadi penduduk neraka?

Apakah aengkau rela pabila putri-putrimu memakai pakaian yang sudah menghilangkan dirinya dari rasa malu, sedangkan rasa malu itu sesungguhnya sebagian dari iman?
Apakah engkau relah pabila putrimu di pajang dan di pamerkan seperti barang-barang jualan yang menarik supaya setiap laki-laki hina dan nista dapat menikmatinya?
Apakah engkau mau memakai atau di pakaikan atasmu dengan pakain wanita penduduk neraka?

Wahai remaja putri dan pemudi islam, sungguh engkau tidaklah akan rela dan saya-pun sekali-kali tidak adan merelakannya. Dan ini dia yang di harapkan, egkau di lindungi dengan sebuah benteng, yaitu agamamu yang agung yang bias menjaga kemulyaan dan rasa malumu serta kemulyaanmu, maka agamamu menyuruhmu untuk berhijab serta memelihara kesederhanaan dan kesopanan. Maka ketika engkau meninggakan perintah ini maka engkau telah menjadikan dirimu untuk di siksa dengan adzab Allah di akhirat nanti, dan di dunia engkau menjadi hidangan serigala-serigala berwajah berbentuk manusia yang menginginkan kemulyaanmu yang dengannya engkau menjadi wanita mulya, serigala tersebut menginginkan engkau menanggalkan baju kehormatanmu supaya engkau menjadi wanita yang terhina sepanjang kehidupan.

Sebagian saudari kita yang mudah-mudahan Allah memberi mereka petunjuk, mereka memenuhi panggilan serigala-serigala lapar tersebut serta menghidangkan diri untuk menjadi santapannya. Seperti ucapan penyair:

Sekelompok orang yang berjalan beriringan menuju kematiannya dan mereka berseru,
Serta berjalan serta berucap untuk mereka yang menyaksikannya dengan gembira.

Wahai para pemudi islam, sungguh tangan-tangan yang penuh tipu daya serta kekejian senantia terulurkan kepadamu dalam rupa maqolah serta bacaan-bacaan yang menarik, dama bentuk majalah-majalah porno, dalam bentuk film-film yang menghidangkan fitnah, dalam bentuk kalimat-kalimat sastra dalam buku-buku yang ingin mencampakanmu ke dalam kehancuran dan kesusahan. Entah berapa banyak tulisan yang mengatakan:" sesungguhnya iaman itu di dalam hati, tidak tampak pada wajah dan pakaian…", banyak sekali kata-katayang keluar dari mulut mereka, dan tidaklah mereka berucap melainkan semuanya adalah dusta dan kebohongan belaka.

Sesungguhnya mereka menginginkan engkau menjadi wanita yang suka menyeleweng serta memperlihatkan auratmu( tidak memakai hijab dan jilbabmu), hendaknya engkau takut akan terjebak kedalam kubangan yang mereka siapkan ini saudariku…!, mereka senantiasa menantimu tanpa kenal lelah sampai engkau menanggal hijab dan jilbabmu serta seluruh isi keimananmu dari rasa malu dan kesucian, kemudian sampai engkau meninggalkan sholatmu. Setiap saat mereka tida pernah melepaskan pandangan mata mereka dari memperhatikanmu, mereka akan bermain mainan anak-anak dengan bola, serta memberiakn permainan anjing degan bangkai, semoga Allah menjagamu dari mereka sadauriku.

Aku hanya bias menasehatimu supaya tidak menolehkanpandanganmu kepada mereka serta juga tidak mendengarkan setiap kata yang mereka ucapkan.

Buatlah usaha mereka gagal dengan cara mempertahankan rasa malu yang engkau miliki serta senantiasa mempertahankan hijabmu, karena sesungguhnya kepuasan dan keberhasilan mereka adalah ketika mereka sampai kepada tujuan mereka, yaitu ketika melihat engkau mendengarkan dan melihat bermacam-macam nyanyian dan lagu, nonton film-film bersambung banyak menghabiskan waktumu serta film-film yang banyak menghidangkan tayangan-tayangan tak bermoral, hingga bujuk rayu mereka sampai pada ketika para remaja muslimah keluar kepasar dan berdiri di depan brang-barang jualan tanpa adan kepentingan apapun, berkeliling-keliling di jalan-jalan dan pasar.

Bukankah engkau beriman kepada Allah dan hari akhir…?
Bukankah engkau menginginkan berjuampa dengan Allah dan mendapatkan rumah akhirat (syurga)…?

Jikalau kalian mengerti dan menginginkannya, maka ketahuilah bahwasannya Allah mwngaramkan engkau dari sufur (tidak mengejakan hijab) seperti apa Allah mengharamkan perilaku fasik dan zina, dan Allah pula memerintah wanita-wanita beriman untuk menundukkan pandangan mereka serta menjaga kemaluan mereka, melarang mereka dari memperlihatkan perhiasan yang di miliki, dan Allah bahkan memerintahkan kepada wanita beriman untuk senantiasa berdiam di rumahnya dan tidak keluar darinya kecuali bila ada perlu saja. Apabila mereka keluar dari rumah maka keluar dalam keadaan berhijab dengan tanpa bercantik-cantikan, tidak memakai wangi-wangian serta dengan idzin keluarganya/suaminya, maka siapa saja dari seorang wanita keluar rumah dengan tanpa memenuhi hal diatas maka ia akan senantiasa mendapatkan murka Allah sampa ia kembali, dan barang siapa dari seorang perempuan memakai wangi-wangian kemudian ia berjalan melewati suatu kaum dan kamu tersebut mendapatkan wangi-wangian yang di pakainya, maka ia samalah dengan pelaku zina.

Maka sudariku, berjalanlah engkau dengan menundukkan padangan, dengan adabyang baik dan rasa malu, jangan pula engkau memakai gelang kaki( berbunyi saat berjalan) dan apa saja yang menyerupainya, dan juag sepatu yang pabi ia gunakan untuk berjalan maka kaum pria di sekitarnya dapat mendengar suaranya, maka di takutkan sebab itu akan menumbuhkan perasaan di hati laki-laki yang mendengarnya, sesungguhnya Allah berfirman:

" hendaklah mereka jangan menghentak-hentakkan kaki mereka supaya katahuan apa yang mereka sembunyiakan dari perhiasan mereka"(Annur:32)

Hendaknya pula seorang wanita tidak berbincang dengan lawan jenisnya tanpa di dampingi mahramnya, maka tidaklah seorang wanita dan laki yang ukan mahran berduaan melainkan syaitan adalah yang ketiganya.

Hendaknya pula seorang wnaita tidak menyalami laki-laki, sesungguhnya Rosulullah telah di ulurkan kepadanya tangan seorang wnaita untuk membai'atnya makabeliau berucap:" sesungguhnya aku tidak menyalami kamu wanita…" bertaqwalah kepada Allah wahai saudariku, karena dengan demikianlah angkau akan terhindarkan dari neraka, karena sesungguhnya jikalau engkau bersabar menahan lapar, bahaya dan atas setiap beban yang di embankan atasmu, maka engkau akan terhindar dari api neraka, mudahan Allah senantiasa menjauhkan engkau dan setiap muslimah dari siksa neraka.

Wahai saudariku Muslimah…
Jangan sekali-kali engkau ikuti langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu menyuruh kepada perbuatan buruk dan keji. Wahai wanita yang beriman kepada Allah, bersujud menyembahnya, yang berhijab denga hijab Allah, berhati-hatilah engkau akan terjatuh kedalam rayuannya, kerekan sesungguhnya kejatuhanmu berarti engkau terjatuh ke dalam api neraka dan neraka adalah seburuk-buruknya tempat tinggal, berhati-hatilah wahai para putrid Aisyah, Hafsah, Sarah, Zainab dan Asma akan terpedaya oleh kepalsuan budaya materialis barat, sungguh budaya ini sebenarnya hanyalah sampah dan kotoran saja, maka dengarkanlan kata-kata nasihat ini serta ambilah ia sebagai pembelajaran saudariku…

Dan kenalilah olehmu suatu keburukan, tidak untuk mengamalakannya tetapu untuk mengindarinya
Maka barang siapa tidak dapat membedakan keburukan dari dengan dari suatu kebaikan niscaya ia akan terjatuh kedalamnya.

Salah satu media masa di amerika menghidangkan salah satu bacaan yang berhubungan dengan salah satu universitas yang di sana di tahun pertama, bahwasannya 20.000 remaja putrid hamil dari hasil zina, kita berlindung kepada Allah dari setiap perbuatan keji yang tampak maupun yang tidak.

Dan amerika setiap tahunnya menerima 1.000.000 anak dari hasil zina, hingga Negara ini menghadapi masalah di dalam memelihara anak-anak hasil zina ini. Di dalam salah satu tv prancis menyampai data statistic tentang peristiwa kekerasan terhadap wanita mencapai delapan juta wanita, dan peristiwa perkosaan terhadap wanita sampai 22.000 orang pertahunnya.

Tapi walaupun fakta sudah jelas begitu, mereka masih juga bias berucap dan berkata dengan pongahnya, bahwasannya hijab yang di pakai wanita itu serta pelarangan terhadap cambur baur antara pria dan wanita(ikhtilat) itu hanyalah pengekangan/penahan terhadap dorongan seksual belaka, bersamaan dengan itu engkau mendapatkan fakta yang menjelaskan kedustaan mereka, bagaimana juga bias terjadi 22.000 kasus perkosaan pertahunnya di tempat mereka, di mana penahanan ini yang di katakannya hanya seorang wanita muslimah saja yang hidup dengannya yang menta'ati perintah Allah. Kasus perkosaan terhadap wanita sebagaimana yang engkau dengarkan dan ketahui tidak terhitung jumlahnya, seorang laki-laki menikahi anaknya, ibunya, saudarinya, semacam sudah menjadi legal dan tersebar luas. Mudahan Allah senantiasa memulyakan dan melindungi kita dari perkasa kefasikan dan perbuatan buruk( sseperti zina).

Di Negara inggris terjadi 20.000 lebih kasus aborsi pertahunnya, pernyakit akibat seks bebas seperi aids dan raja singa banyak sekali tersebar. Sungguh benar ketika Rosulullah saw berkata sekitar 1.400 tahun lewat :

ما ظهرت الفاحشة في قوم حتي أعلنوا بها الا ظهرت فيهم الأوجاع لم تكن فى أسلافهم

"perbuatan zina belum lagi tampak di dalam suatu kaum sehingga mereka lekakukannya dengan terang-terangan, maka muncullah setelah itu penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa orang orang sebelum mereka"

Dan tidaklah seseorang itu mengetahui akan tentara-tentara Allah, melainkan dia sorang saja.

Wahai para pemudia islam, sesunguhnya mereka Cuma ingin menjadikan masyarakat kita seperti masyarakat mereka, Allah berfirman yang artinya:

" dan sekali-kali orang-orang yahudi dan nasrani itu tidak akan ridha terhadap kamu sehingga kemu mengikuti agama mereka'"(al-Baqoroh:120)

Maka perhatikanlah hal ini serta berhati-hatilah engkau wahai saudariku se-islam, jika engkau mengikuti mereka maka engkau akan menjadi ibu para penyeru ke-api neraka, aib dan cela. Larilah negkau darinya seperti lari ketika engkau di kejar singa. Ikutilah seorang penyeru ke-pada syurga, yaitu Rosulullah saw yang di mana perhatiannya terhadap wanita sangatlah besar, ia memberikan kata-kata bijaknya, nasihatnya, mengingatkan mereka kepada Allah, hingga wanita yang lalai menangis dan sadar, ketika sholat 'id kemudian ia beralih kehadapan jama'ah wanita kemudian memberikan mereka nasihat serta mengingatkan mereka akan Allah, membimbing mereka untuk hidup di atas keimanan. Petunjuk Muhammad saw saat inipun ada di anatar kedua tanganmu, dan sebaik-baik petujnjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad saw, maka berpegang teguhlah dengannya.

Pada suatu waktu engkau akan mendapatkan orang yang menghinamu dan menginginkan supaya engkau menjadi seperti wnaita barat yang hina dan nista, engkaupun akan mendapatkan orang yang mengatakan bahwasannya hijab itu adalah tenda, mereka mengataan kalimat-kalimat (sesat) dengan angkuh dan sombongnya, engkau pula akan mendapatkan mereka yang berkata bahwa engkau harus mencari seorang yang mengantarmu ke sekolah, dan ada pula yang mengatakan bahwasannya engkau seharusnya merobek-robek hijabmu dan kemudian berjalan dengan membuka aurat, mereka menyerumu kea rah neraka jahannam, apabila engkau menuruti seruan mereka akan segera engkau akan tercampakan kedalamnya. Segera engkau harus menjawab seruan mereka dengan tegas:" enyahlah kalian dari hadapanku, karena sesungguhnya aku adalah seorang yang cinta akan kebenaran."

لست الى سواه انحو
ولا فى نصرة أهنو
دعهم يعضوا على حمم الحصى
كمدا مات من غيظه له كفنه

Marilah sejenak kita mengingat kembali sebuah contoh dari sesosok wanita yang mulya, sebuah contoh yang istimewa, ia adalah Asma yang mudahan Allah senantiasanya meridhainya, yang di mana ia di gelari dengan "dzatu annithaqain" atau yang mempunyai dua ikat pinggang. Dia adalah putri dari Abu Bakr Asshiddiq, yang di mana dia telah mendapatkan posisi yang tidak akan di dapat oleh wanita sesudah dan sebelumnya, hatta walaupun bagi kaum laki-laki, yaitu ketika dia membantu Rosulullah dan ayahnya du gua hira pada masa perjalanan hijrah ke Madinah.

Suatu peristiwa yang tidak akan terulang lagi, suatu bentuk bantuanyang tidak akan terulang lagi. Lalu menikahlah ia dengan Zubair ra. Dan ia adalah satu satu dari sepuluh sahabat yang telah di beri kabar gembira dengan syurga, ia rela menjadi istrinya karena Zubari adalah putra dakwah yang menyaksikan awal-awal kemunculan islam seperti juag ia, karena ia adalah putra dakwahyang merasakan duka suka-nya mendapatkan siksaan seperti yang Sayyidah Asma juga menyaksikannya, sesungguhnya keduanya berkerja sama di dalam memperjuangkan keimanan, dakwah serta keberanian. Ia pindah dari rumah ayahnya kerumah suaminya yang sederhana, tidak mebwa serta bersamanya permata dan juga gaun-gaun indah, akan tetapi membawa bersamanya masa depan islam di antara setiap sendi yang di milikinya dan perjalanan untuk dakwah.

Ia berkata pada suatu hari, bahwasannya Zubar menikahi aku dan ia tidaklah memiliki harta sama sekali, tidak pula ia memiliki seorang budak atau pembantu, yang ia punyai hanyalah kudanya saja, maka aku membantunya mengurus kudanya, memberi maka dan minumnya, membereskan rumah-nya. Maka dengarkanlah wahai saudariku, Asma tidaklah menghiraukan dengan apa yang ada pada Zubari dari keperluan-keperluan dunia serta keinginginan pribadi, karena sesungguhnya ia tidak meminta dunia untuk bersenang-senang, tidak juag menuntut suaminya supaya harus memenuhi setiap keinginannya dan berusaha keras demi terpenuhinya segala kebahagiaan baginya, bahkan sebaliknya ia senantiasa membantu suaminya, menyenangkannya, meridhainya, berdiri di belakang selalu memberikan dorongan untuknya, serta ia selalu bersabar dlam menjalankan semua itu. Ia yang mengurus segala sesuatu di rumah, sedangkan suaminya, Zubair segala urusan di luar rumah, seperti inilah suatu pembagian yang adil, dan seperti ini pula seharusnya sebuah keluarga muslimah.
Dan lalu bagaimana dengan wanita muslimah pada hari ini? Apakah mereka senantiasa bersama suaminya di dalam berdakwah? Apakah senantiasa memberikan ketenangan kepada suaminya? Apakah senantiasa memberikan dorongan dan semangat terhadap suaminya?apakah ia senantiasa berdiri di belakang suaminya dengan mengorbankan beberapa keinginannya demi berjuang di dajalan Allah? Atau malah ia beridiri dalam posisi merintangi dakwah suaminya? Sungguhaku menyerukan kepada saudariku Muslimah ntuk senantiasa mendukung sang suami, anak-anaknya, saudara-saudarnya, serta para saudarinya untuk senantiasa melakukan perbaikan, berdakwah dan menuntut ilmu, dan di dalam kepribadian Asma bias menjadi suatu tauladan yang baik bagi mereka.

Allah telah merizkikan Asma dengan seorang putra, Abdullah bin Zubair, ia iapun mendidiknya dengan didikan seorang yang beriman, memenuhi pendengaran serta hatinya dengan dasar-dasar agama, mengisi pendengarannya di waktu pagi dan sore dengan ayat-ayat Qur'an, memenuhi pendengaran serta hatinya dengan berdzikir kepada Allah di waktu malam dan siang hingga ia menjadi tumbuh dewasa. Kedua orang tuanya tidaklahpernah bosan untuk mendidiknya perkara-perkara agama serta senatiasa membinananyadi atas landasan keislaman, sehingga ketika ia mengikuti masjils Rosulullah pada suatu hari, sedangkan ia masihlah kecil, maka Rasulullah-pun tersenyum pada hari ketika ia dating ikut membai'atnya, dan ia berkata:" sesungguhnya ia adalah anak bapaknya, sesungguhnya ia adalah anak bapaknya…" maka apakah para ibu sekarang bertanggungjawab akan pendidikan ank-anaknya? Saya mengharapakan seperti tu.

Sesungguhnya wanita yang tenggalam dan larut dalam kemewahan, wanita yang telah di buai dunia, dari makanan dan minuman serta perhiasan serta kebangga-banggaan dan sejenisnya tidak akan dapat mendidik anak-anaknya, tidak akan dapat melahirkan generasi cendikia(ulama) dan juga sosok-sosok yang bertaqwa, mereka hanya akan bisa melhirkan generasi-generasi yang hanya gemar mengumpukan kemewahan, sukan berbuat kabthilan, malas dan bodoh, serta hanya menjadi beban di dalam masyarakat karena perilakunya yang senantiasa berterusan di dalam baerbuat kebathilan, sosoknya menyerupai pria pembeani tapi sebenarnya tidak seperti itu.

Lihatlah Asma wahai saudariku pada saat usianya sudah mencapai 97 tahun dan kedua matanya yang sudah buta pula, pada saat di mana putranya(Abdullah bin Zubair) di kepung di makkah(masjidil haram), maka masuklah Abdullah putranya meminta petunjuk dan nasehat akan sikap seperti apa yang harus di ambilnya? Maka dengan keteguhan hati sebagai seorang wanita beriman yang terdidik pula ia menjawab:"engkau lebih mengetahui tentang dirimu (dari aku) wahai Abdullah, kalau engkau telah mengetahui dan yakin bahwasannya engkau di atas kebenaran dan engkau pula menyerukan kebenaran maka bersabarlah engkau sehingga mati di jalan-nya, dan jikalau engkau menginginkan dunia maka sungguh niscaya engkau adalah seburuk-buruk hamba dan itu berrati engkau mencelakakan dirimu dan orang yang bersamamu…" lalu Abdullah berkata pula:" wahai ibuku…tidaklah aku menginginkan dunia dan tidak pula mengejar kekuasan, aku tidak sesat dan juga tidak berkhianat, dan Allah pasti mengetahui segala rahasiaku di dalam hatiku…" mendengar ucapan putranya maka Asma-pun berkata:"segala puji bagi Allah , sungguh aku mengharap pada Allah jikalau engkau mendahalui aku menghadap Allah maka engkau menjadi dapat menjadi pelipur laraku yang baik…" kemudian keduanya berpelukan sebagai perlukan perpisahan.

Kemudian sebelum sang anak pergi ia berkata kepadanya:" wahai anakku mendekatlah kepadaku supaya aku dpat mencium baumu serta memeluk badanmu, baka barangkali ini adalah akhir perjumpaan denganmu…" maka Abdullah bin Zubair memandanga tangan serta wajah ibunya agak lama, kemudian menciumnya, iapun meneteskan air mata ketika sang ibu(Asma)menciumnya, wanita yang sudah tua dan buta, kemudian ia mengangkat tangannya dan berkata kepada putranya:"wahai Abdullah, apakah ini yang engkau kenakan?" lalu Abdullah-pun menjawab bahwasannya yang di pakai olehnya adalah baju besi, mendengar-nya iapun langsung berkata pula:"wahai putrakuini bukanlah pakain orang yang ingin mendapatlan kesyahadahan di jalan Allah, lepaskanlah iakarena dengan itu engkau akan semakin menjadi lincah dan gerakanmu-pun menjadi ringan, sebagai gantinya pakailah kain yang tebal sehingga ketika engkau terjatuh maka auratmu tidaklah tersingkap…"

Segera ia lepaskan baju besinya serta sebagai gantinya ia hanya memakai pakaian biasa seperti yang di katakana sang ibu kepadanya kemudian ia berlalu ke medan peperangan. Sebelum melangah pergi ia berucap lagi kepada ibunya:" wahai ibuku jangan engkau bosan berdo'a…!" maka Asma mengangkat tangannya berdo'a kepada Allah:" Ya Allah berilah ia rahmat sebab lamanya ia beribadah, sebab tangisnya saat malam ketika banyak manusia lelap dalam tidurnya, ya Allah berilah rahmat ia sebab lapar dan dahaganya di bwah terik panas kota makkah dan madinah sedangkan ia tetap berpuasa, ya Allah sesungguhnya aku telah menyerahkannya kepadamu dan aku telah tela dengan apa yang engkau tetapkan untuknya, maka ia menjadikan aku mendapatkan pahala orang-orang yang sabar…"

Sepanjang malam itu Abdullah bin Zubair sholat dan berdo'a, sholat fajr bersama kaum muslimin, setelah memuji Allah lalu ia menyerukan para sahabatnya untuk berperang , lalu ia sendiri segera masuk ke arena peperangan, hingga akhirnya ia terkena pukulan di wajahnya hingga badannya geraknya menjadi kacau dan badannya gemetar, sedangkan darah tampak mengalir dari wajahnya, ia berucap:

و لسنا على الأعقاب تدمى قلوبنا
ولكن على اقدامنا نقطر الدم

Kemudian ia-pun terjatuh, maka para musuhnya-pun segera memburunya dan langsung membunuhnya, kota Makkah menjadi geger dengan tangis atasnya, tidak cukup membunuhnya saja, tapi mereka juga menyali tubuhnya seperti gunung yang tinggi kokoh di hadapan tukang batu/tukang gali.

Tinggi di waktu hidup dan mati
Sebab klebenaran yang engkau miliki merupakan kemulyaan
Engkau seperti sedang berdiri berbicara di hadapan mereka
Sedangkan mereka berdiri untuk melakukan sholat.

Seorang ibu yang sabar di usianya yang sudah mencapai 97 tahun dengan kedua mata yang sudah tidak melihat lagi (buta) segera pergi ke tubuh anaknya yang di salib seperti gunung yang tinggi, mendekatinya sedangkan ia tidak dapat melihat, lalu mengucapkan do'a untuknya. Tiba-tiba pembunh anaknya dating menemuinya dengan membawa kehinaan dan malu, lalu berkata:' wahai ibu sesunguhnya Kholifah membeikan pesan kepadaku untukmu dengan sebuah kabar baik…" mendengar itu Asma langsung berteriak membentaknya:" saya bukan ibumu, saya ibu orang yang di salib ini, dan di sisi Allah jua kelak seluruh yang meusuhinya akan di kumpulkan…"

Ibn Umar maju dan berdiri di hadapan jasad yang tersalib itu dan berucap:"kesejahteraan atasmu wahau ayah khubaib...kesejahteraan atasmu wahai ayah Khubaib…kesejahteraan atasmu wahai ayah Khubaib…sungguh tidaklah aku mengetahui tetang dirimu selalin bahwasannya engkau adalah sosok adil dan bertangungjawab, suka menyambung silaturrahmi, adapun sebagian orang yang mengatakan bahwasannya engkau adalah masnusia terburuk dalam umma ini, sungguh mereka yang bilang sebenarnya yang buruk, sedangkan ia adalah termasuk yang terbaik dari ummat ini semuanya…" kemudian ia berpling kearah para sahabatnya berkata:" sungguh pahlawan ini pergi berjalan(menghadap Allah—penerj.)" kemudian ia maju menemui Asma berucap belasungkawa dan berkata kepadanya:"bertaqwalah engkau kepada Allah dan bersabarlah…" mendengar itu sosk ibu beriman yang sabar itu manjawabnya:" wahai Ibnu Umar apapula yang dapat mencegahku dari berlaku sabar? Sedangkan kepala Yahya Ibn Zakaria-pun telah di penggal dan di hadiahkan kepada salah satu raja lali dari bani Israil.

Sudahkah engkau perhatikan betapa agungnya seorang ibu yang terdidik dan pendidik ini? Dan betapa agungnya seorang anak yang di bina tersebut. (Sebab kematian putranya)Asma tidak lalu menangis sampai menampar-nampar pipi, dan tidak juga menyobek-yobek pakaian, dan juga tidak merata keras dengan tangisnya. Tapi ia menyerahkan semua urusan itu pada Allah, sesungguhnya sutu perkara sebelum dan sesudah terjadi adalah kehendak Allah, firman Allah yang artinya :

"…dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-oang yangapabila mereka tertipa musibah mereka berkata:" sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadanya pula kami akan kembali"(al-Baqarah:155-156).

Lihatlah sadariku kepada Asma pada hari ketika anaknya, al-Mundzir ibn Zubair menghadiahkan untuknya sebuah kiswah/pakaian dari berasal dari bilad marw, pakain yang lembut dan dan bagus, maka iapun segera menolak dan mengembalikan kepada putranya, hingga putranya menjadi tidak enak dan berkata kepada Asma:" wahai ibuku sungguh pakaian ini tidaklah tipis dan tidak pula kurang (panjang) bawahnya…" menjawablah sang ibu:" jikalaupun ia bukan pakain yang tipis dan tidak pula kurang panjangnya, akan tetapi tetap saja ini adalah sepert itu keadaanya/baju yang tipis dan transparan…" maka keudian Al-Mundzir membelikan ibunya pakain lain yang tidak sama dan memberikan kepada ibunya, Asma, maka Asma-pun segera berucap:" nah baju yang seperti, tolong pakaikan aku wahai putraku…!" rahmat Allah senantiasa tercurahkan untuk Asma, bagaimana dengan ia seandainya melihat wanita-wanita ummat islam pada hari ini pakaian seperti apa yang di pakai para cucu wanita Asma, Khadijah, Sumayyah dan Shafiyyah? Entah apa yang akan jadi jawabannya? Sungguh sering kita merasa hera pada telinga-telinga kaum wanita yang mendengarkan ucapan Rasulullah saw yang menjelaskan bahwasannya ada dua penduduk ahli neraka, salah satu dari mereka adalah wanita yang berpakaian tetapi sebenarnya mereka telanjang, suka berbuat maksiad juga menjerumuskan orang lain dalam maksiat, gaya berjalannya berlenggak lenggok merayu sedangkan kepalanya do goyang-goyangkan seperti punuk unta ketika sedang berjalan. Kemudian masih di dalam satu hadits nabi berkata bahwa mereka tidaklah akan masuk kedalam syurga dan tidak akan mendapatkan walaupun hanya baunya, sedangkan bau syurga dapat tercium dari jarak yang sangat jauh. Walapun telah mendengarkan hadis ini, tapi senantiasa kita melihat sebagian wanita muslim masih saja memakai pakaian sempit tipis transfaran, wanita-wanita tuapun kumpulkumpul dengan pakain pendek, sempit dan tranfarans.

Seakan baju seperti gelapa pada waktu subuh
Senantiasa bertambah menyusut dari saat ke-saat
Engkau menyangka kaum pria itu tidak mempunyai perasaan
Karena sesungguhnya engkau barangkali mungkin yang tidak merasakan

Sungguh itu adalah suatu itu adalah sebuah ancaman dan larangan yang menyakitkan, maka apakah lagi yang aka ia dapatkan jikalau telah di haramkan dari syurga walaupun hanya baunya yang enak, yang di mana bau syurga dapat tercium dari jarak perjalanan seribu tahun atau lebih banyak, maka tidak ada tempat lain baginya selain neraka.

Wahai saudariku muslimah…
Sesungguhnya engkau di saat hidup ini ketika menyalahi perintah Allah maka sesungguhnya engkau telah terjerembab ke-dalam suatu ancaman yang sangat. Pada hari ini engkau berjalan keliling pasar menebar pesona, berdiribersama para penjual lagu, majalah dan video-video tidak bermoral yang niscaya akan menurunkan derajatmu dalam kehidupan ini, maka tidak ada kemuryaan serta rasa malu, sedangkan sesungguhnya rasa malu adalah sebagian dari iman , kemudian sedikit demi seikit engkau akan turun hingga akhirnya engkau terjatuh pada orang yang aku mengharapkan Allah menjauhkanmu darinya, ketika engkau telah terjatuh maka sudah jelas tidak akan ada lagi yang menginginkanmu di dalam posisi ini, hingga walapun hanya sekedar waktu fajar.

اذا سقط الذباب على طعام
رفعت يدي و نفسى تشتهيه
و تجتنب الأسود وورد ماء
اذا كان الكلاب ولغنا فيه

Wahai saudariku Muslimah yang senantiasa mengerjaan sholat dan bersujud kepada Allah, wahai orang yang menundukkan kepalanya kepada dzat yang maha hidup dan berdiri sendiri serta mengkhusu'kan pendengaran dan penglihaanmu ( untuk mendengarkan dan melihat kebenaran illahi—penerjem.) apakah belum cukup bagimu sebuah peringatan dari hadis Rasulullah yang telah di sebutkan tadi? Demi Allah sungguh itu adalah sebuah hadis yang agung, seandainya di curahkan dan di bebankan pada gunung niscaya bisa membuatnya mencair, maka sesuatu apakah di balik sebuah larangan terdapat sebuah kenikmatan? Apakah di sana terdapat rumah, syurga ataukah neraka?

Setelah seseorang mati tidaklah ia memiliki lagi rumah sebagai tempat tinggalnya.
Kecuali yang sebelum mati ia telah membangunnya.
Maka apabila ia telah membangunnya dengan baik, maka tempat tinggalnya-pun akan menyenangkannya.
Apabila ia telah membangunnya dengan buruk, maka telah rugi dan gagallah orang yang telah membangunnya.

Angkatlah kepalamu wahai saudariku Muslimah, kemudian lihatlan dengan mata pengetahuanmu kepada ibu-ibumu, saudari-saudarimu yang terbaik yang telah mendahuluimu, mintalah kepada Allah supaya engkau dapat berjumpa dengan mereka, buatlah amal ibadah yang dengan ini engkau dapat berjumpa dan berkumpul dengan mereka, maka engkaupun di bangkitkan bersama mereka, sungguh seseorang itu akan bersama dengan orang yang di cintainya.

Wahai hamba Allah…
Dekatkanlah dirimu keapda Allah, kerjakanlah setiap yang Allah telah mewajibkannya, dan serulah orang kepada jalan Allah semampumu. Allah berfirman:

و من أحسن قولا ممن دعا الى الله و عمل صالحا (فصلت:33)

Dan apabila hatimu tetap keras menerima kebenaran maka ingatlah hal yang sesungguhnya dekat sekali denganmu dan engkau tidak-lah tahu bilakah ia akan menutupi dirimu, sesungguhnya ia adalah kematian, suatu hal yang pasti akan menimpa setiap makhluk hidup bernyawa, firman Allah:"setiap yang bernyawa itu pasti akan mati…."(al-'imran:185)

Wahai hamba Allah…
Ingatlah selalu pada hari nanti ketika malaikat Munkar dan Nakir mendatangimu, maka mereka akan menanyakan siapa tuhanmu?apa agamamu?siapa nabimu?....

Bagaimana denganmu ketika malaikat Israfil meniup sangka kala, sedangkan engkau di kumpulkan dengan seluruh makhluk dalam keadaan bertelanjang kaki, tidak berpakaian serta kebingungan, matahari hanya sekitar satu mil saja di atasmu, kemudian Allah memanggil bapak kita, Adam:" wahai Adam keluarkan golongan yang menjadi penghuni neraka dari anak-anak-mu…" kemudian adam bertanya:" wahai Tuhan, golongan seperti apakah yang akan menghuni neraka?" maka Allah menjawab:" dari setiap seribu orang adalah sembilan puluh sembilan di antaranya…"

Firman Allah:

تذهل كل مرضعة عما أرضعت و تضع كل ذات حمل حملها و ترى الناس سكارى و ما هم بسكارى و لكن عذاب الله شديد (الحج:2)

Wahai Hamba Allah, ketika bumi di goncangkan dan gunung-gunung di hamburkan ( hancurkan menjadi beterbangan seperti kapas—penerjem.) ketika pandangan mata di bikin angkat, ketika suara-suara di tundukkan di hadapan dzat yang maha pengasih, maka anak kecil-pun tumbuh menjadi besar (pemuda), api neraka sudah di persiapkan serta pada saat ini sebab-sebab itu sudah tidak ada ( karena hari ini hanya ada akibat –penerjem.) ketika para orang tua berteriak menyesali akan segala perbuatan rusak yang telah di perbuatnya, ketika orang-orang yang suka melampau batas ( menyalahi amanah Allah untuk beribadah kepadanya di dalam kehidupan dunia—penerjem.), ketika hari kiamat sudah sangat dekat untuk terjadinya, ketika hati sudah …, ketika ujian-ujian berturut atas seorang hamba, ketika engkau di panggil dengan namamu di antara makhluk yang berkumpul untuk di hisab dan mendapatkan perhitungan, maka bagaimanakah keadaanmu pada saat itu wahai hamba Allah…?

Tiada dzat yang berhak di sembah dengan benar selain Allah, maka di manakah persiapanmu wahai wanita yang lalai?
Berapa banyakkah terdapat kebaikan di dalam catatan amal-mu?
Berapa banyak kerurukkan-kah yang tercantum di dalamnya?
Apakah pada saat itu gaun-gaun dengan berbagai model yang kau ilikki saat ini memberikan manfa'at?
Apakah pada saat itu nyanyian-nyanyian dan film—film serta lagu-lagu memberikan manfa'at bagimu?
Apakah pula pada hari segala macam video, televisi dan beraneka macam aksesoris-mu memberikan manfa'at?
Apakah pada saat itu bermanfaat pula segala permata dan berlian yang engkau milikki?

Sesungguhnya pada saat itu tidak sama sekali berguna bagimu, maka sekarang bertaubat-lah dirimu sebelum engkau tidak dapat bertaubat lagi, minta ampunlah engkau kepada Dzat yang maha pengasih dan pengampun dosa atas segala dosa-dosa-mu, sesunguhnya kematian itu seperti angina yang datang tidak terduga-duga, maka dari itulah persiapkan-lah banyak kebaikan dan sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu bisa membuang dan menghapus keburukan yang engkau miliki. Maka demi Allah tidak-lah ada tempat kemabli setelah kehidupan dunia ini kecuali hanya dua macam, syurga atau neraka, maka demi Allah sesungguhnya syurga itu dari kita lebih dekat dari pada tali sandal atau sepatu, dan neraka juga seperti itu.


Wahai generasi putri islam takutlah engkau kepada Allah…!
Takutlah kepada Allah wahai wanita yang suka keluar kepasar-pasar dengan keadaan membuka auratnya (bertabarruj).
Takutkan engkau kepada Allah wahai wanita yang memakai pakaian hanya untuk perhiasan bukan untuk menutup auratnya.

Takutlah engkau kepada Allah wahai orang yang di mana Allah telah membebanimu dengan suatu hal yang langit dan bumi tidak sanggup memikulnya.

Takutlah engkau keapda Allah serta jagalah dirimu daripada menjadi permainan manusia-manusia lemah iman.

Takutlah engkaupkepada Allah wahai wanita yang suka bercambur baur dengan kaum-laki serta keluar dari rumah bersama dengan pria yang mukan mahram-mu.
Takutlah engkau kepada Allah wahai wanita yang pergi ke dokter tanpa di iringi mahramnya dalam keadaan tidak terpaksa.
Takutlah engkau keapda Allah wahai wanita yang mendidik ana-anaknya dengan didikan binatang, tidakmendidik mereka untukmengingat Allah serta mengagungkannya.
Takutlah engkau kepada Allah wahai wanita yang suka memakai wangi-wangian dan keluar dari rumah hatta walaupun untuyk sholat, kare sesungguhnya Rasulullah telah melarang akan hal itu, sabdanya:"

أيما امرأة أصابت باخورا فلا تشهد معنا العشاء الاخرة(مسلم)

Bertaqwalah engkau kepada Allah dan kembalilah engkau kepada petuntuk Allah sebelum dating hari di mana hati dan matamu berubah ( tidah bisa lagi membedakan kebenaran dan keburukan—penerjem.), ketahuilah bahwa siksa Allah amatlah pedih, dan sesungguhnya dunia bukanlah tempat yang kekal, sesungguhnya aib dan cela hanya untuk ahli dunia, sedangkan untuk ahli akhirat adalah sebuah keagungan, maka kerena itu bertaqwalah engkau kepada Allah….bertaqwalah engkau kepada Allah…bertaqwalah engkau keapda Allah…

Mudahan Allah senantiasa meberikan pertolongannya keapdamu wahai saudari menuntukkan pada hal yang ia suka dan ridhai, dan mudahan juga Allag menolong kita semua pada segala apa yang bisa membua ia cinta dan ridha terhadap kita.

Kami meminta keapda Allah untuk senantiasa menjaga para pemudia islam dari para pembuat makar (tipu daya), ya Allah jadikan-lah mereka wanita-wanita yang baik, wanita-wanita baik yang dapat menjadi tauladan baik, serta jauh dan terhindarakan diri dari kesesatan, selalu mencukupkan diri mereka dengan Qur'an dan Sunnah nabinya, yang Allah kumpulkan juga mereka sebagaimana biasa mereka berkumpul dalam naungan ke-imanan dan di akhirat kelak mereka dikumpulkan di syurga-mu, ya Allah tolonglah kami untuk dapat melaksanakan segala tanggung-jawab kami (wahai kaum laki-laki) karena sesungguhnya kita adalah pemimpin atas kaum wanita, Ya Allah tutuplah segala aib dan cela kami, amankan-lah kami dari segala kekhawatiran kami, ya Allah peliharalah kami dari antara tangan-tangan kami, dari belakang, kanan dan kiri serta atas kami, dan ya Allah aku juga berlindung kepadamu dari terkena tipu daya dari bawah kami, maha suci engkau ya Allah serta salam juga atas semua utusan, segala pujia juga bagimu tuhan semesta Alam.

Syekh Ali bin Abd Khaliq al-Qorni
Mudah-mudahan Allah mengampuni dosanya, dosa kedua orang tuanya, serta dosa seluruh kaum muslimin.

0 komentar: