Konsep Konsep Pemikiran
di Dalam Timbangan
(Kumpulan Ceramah-Ceramah Tentang Perang Pemikiran)
Oleh: DR. 'Ala Bakr
Penerjemah:Hafidz El_Maqshudy
بسم الله الرحمن الرحيم
Pendahuluan
Segala pujian hanya milik Allah, kita memberikan pujian, meminta pertolongan serta meminta ampun hanya kepadanya. kita berlindung kepada Allah dari keburukan-keburukan serta kejelekan diri dan perbuatan kita, barang siapa yang Allah beri petunjuk maka dialah orang yang di berptunjuk, sedangkan barang siapa yang dia sesatkan maka tiada ada orang yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwasannya tiada dzat yang berhak di sembah dengan benar selain Allah, Dzat yang maha tunggal serta tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi pula bahwasannya Muhammad adalah seorang hamba sekaligus utusannya, ya…Allah sampaikan-lah shalawat dan salam serta keberkahan selalu kepadanya.
Ketika kaum muslimin telah jauh dari agama mereka dan telah lemah pegangan mereka terhadap islam baik dalam ilmu dan prakteknya, maka tentara-tentara syaitan berwajah manusia-pun akan segera menyerang dan mengerubuti mereka, maka kebatilan di hiaskan bagi mereka (seakan sebuah kebaikan—penerjem.) kemudian mereke di tuntun untuk beramal dengan hukum-hukum sesat, dan sesungguhnya manusia jika mereka tidak melakukan perbuatan baik, maka pasti kebatilan dan keburukan yang di perbuatnya, jika mereka tidak mengambil petunjuk dengan cahaya Allah maka niscaya mereka tersesat dan terseret kedalam gulitanya kebodohan, maka jika bukan Allah yang membuatkan cahaya petunjuk lalu siapa lagi?, jalan keberana itu hanya ada satu, yaitu islam, dan adapun selainnya maka itu adalah jalan-jalan kesesatan yang pada akhirnya menempatkan pada kerugian dan penyesalan. Sebagian kaum muslimin yang merasakan ketertinggalan peradaban pada masa ini menyangka bahwasannnya jalan keluar untuk meraih kemajuan mengambil hukum-hukum kaum kafir/thaghut,* maka mereka seperti orang-orang yang hendak menjauhkan diri dari bara dengan api, mereka tidaklah akan memetik buah dari ikutan ini melainkan hanya kecelakaan dan kesusahan saja, sehingga pada saatnya sampailah mereka kepada kehancuran, mereka telah salah dalam mendiagnosis suatu penyakit, maka akibat yang terjadi mereka juga salah dalam memberikan obatnya, dan di sini penyakitnya hanyalah jauhnya dari nilai islam (Al-Bu'du 'ani Al-Islam), dan tidak lain obatnya hanyalah beramal dengan hukum Allah (Al-'Amal bi-Syar'ullah), maka sesungguhnya mereka jika mencampakkan kemulyaan di dalam selain islam maka Allah-pun akan menghinakan mereka, jika mereka menyangka kebahagiaan itu berada didalam pemikiran-pemikiran kaum kafir, niscaya Allah-pun akan menghancurkan mereka. Seandainya mereka berpegang teguh dengan hukum Allah, niscaya Allah akan memulyakan dan membahagiakan mereka serta menempatkan mereka di bumi sebagaimana seperti menempatkan pendahulu-pendahulu mereka dari para generasi-generasi shalih.
Kaum kafir telah menyakinkan diri mereka dalam masa perjalanan perseteruan mereka yang panjang terhadap kaum Muslimin dan Islam bahwasannya sumber kekuatan kaum Muslimin adalah Islam. Oleh karena itulah mereka berusaha dengan gigih dan bersungguh-sungguh maki menjauhkan jarak kaum muslimin dengan agama mereka, maka ketika kaum Muslimin telah jauh dari keislaman mereka maka kaum kafir lebih leluasa mengendalikan selalin mereka di bawah kendalinya, oleh karena itulah tujuan barat adalah semakin menjauhkan kaum Muslimin dari agama mereka, maka adapun buah akhir yang dapatdi petik adalah bertambahnya kendali dan kekuatan barat, dan adapun hasil akhir serta keuntungan besar yang di peroleh adalah penguasaan daerah-daerah islam dengan kekuatan militer, meruntuhkan kekhilafahan Islam, memecah belah Negara-negara Islam, maka jadilah ketundukan serta ikutan buta terhadap barat menjadi sebuah pemikiran dan konsep hingga sampai pada saat telah selesainya penjajahan dan keluarnya para penjajah dari negri kaum Muslimin. Kiranya seperti inilah kemudian dunia timur ( dalam ini Islam) berpaling kepada Barat, maka menjadilah semuanya menerapkan hukum kafir dalam kehidupan, pada puncaknya sampai pada kemunduran manusia, beramal dengan islam dan berdakwah kepadanya menjadi hilang, lalu manusia-pun kehilangan orang yang mengarahkan mereka kepada jalan kebaikan dan petunjuk.
Setelah itu kemudian mereka larut dalam hidup berpahamkan materialisme yang pada akhirnya menyebabkan pada kerusakan dan kehancuran, atau ke-arah kemajuan peradaban yang pada akhirnya menyampaikan mereka pada keingkaran, jadilah di sini hanya sekedar pergantian keadaan dari kesempiatan hidup pada kesempitan hidup yang lainnya, dari sebuah kecelakaan pada kecelakaan lainnya, walaupun manusia dengan bersusah payah mencari jalan-jalan keselamatan di selain islam maka sekali-kali tidaklah akan di peruntukkan keselamatan bagi mereka, tiada jalan untuk memperbaiki keadaan manusia melainkan dengan cara penerapan nilai islam, tidak pula perbaikan ini akan terjadi kecuali di mulai dari ummat islam itu sendiri, inilah mereka manusia-manusia yang baru muncul kembali kepada islam dalam pengetahuan dan prakteknya, dan inilah dia kebangkitan islam yang mulai tumbuh dan berkembang kembali, dan sungguh Allah itu maha kuasa untuk melaksanaka segala urusannya, akan tetapi kebanyakan manusia mereka tidak mengetahuinya. Kepada para penyeru ke-jalan Allah hendaknya mereka terus melipat gandakan kesungguhan mereka, mengikhlaskan perbuatan mereka karena Allah semata, kemudian mereka hendaknya mengkombinasikan antara ilmu yang bermanfaat dan amal baik untuk menuntun tumbuhan yang baik ini kepada hal yang Allah menyukai dan meridhainya dari mereka.
Yang paling besar di hadapi oleh para da'i pada saat ini banyaknya hal yang menakutkan dari pada konsep-konsep pemikiran yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi akal dan pemikiran ummat islam dan lalu merusaknya, sehingga perbedaan kebaikan dan keburukan menjadi kabur bagi mereka, maka menjadilah mereka orang yang tidak dapat membedakan antara yang betul dan yang salah, lalu sebab itu muncullah banyak pemikiran-pemikiran serta dasar-dasar hokum yang bermacam-macam, bahkan konsep-konsep pemikiran yang menyelisihi islam, bahkan islam sampai menghukuminya bahwasannya semua itu masuk dalam kekufuran, kita berlindung kepada Allah dari hal-hal yang sedemikian itu. Kemudian mereka mempertahankan serta mengamalkannya hanya dengan anggapan atau karena mereka melihat di dalamnya terdapat sebagian kebaikan, tidak lagi nampak oleh mereka bahwasannya semua itu menyelisihi agama mereka dan bertentangan dengannya, karena itulah merupakan suatu keharusan atas para penyeru kebenaran pada saat ini untuk menjelaskan segala kesalahan dan bahayanya. Menyempurnakan pengajaran tauhid, karene sesungguhnya peng-esaan atas Allah ( tauhidullah) itu tidak akan bisa berdiri kokoh kecuali dengan bukti pengamalan manusia itu terhadap hokum Allah, serta keta'atan serta ketundukan kepada selainnya. Persaksian bakwasannya tiadsa dzat yang berhak di sembah selain Allah dan bahwasannya Muhammad adalah utusan Allah sesungghnya hal itu dengan cara peng-esaan Allah dengan ibadah serta hanya menjadikan nabi sebagai ikutan, hal itu tidaklah bisa terbentuk kecuali dalam diri seseorang kecuali dengan cara ketundukannya atas hokum Allah yang maha tunggal serta petunjuk nabinya saw. Dan ini semua berselisih dengan apa yang ada pada kebanyakan orang pada hari ini di mana mereka mengikut pada konsep-konsep barat serta mengikutinya dengan tanpa menilai salah benarnya atau taklid buta ( taqlid a'ma), menyelisihi apa-apa yang sudah datang bersama islam dan yang terdapat pada diri nabi, para sahabatnya serta generasi shalih sesudahnya.
Dan adapun tulisan ini aku persembahkan untuk para penuntut ilmu syar'i dan untuk setiap muslim yang senantiasa memperhatikan terhadappengetahuan hukum islam yang benar, yang di mana di sekitarnya terdapat banyak peraturan-peraturan, konsep-konsep, dasar-dasar, serta pemikiran-pemikiran yang banyak di sangka orang kalau semua itu adalah kebenaran dan akan memberikan dampak baik pula terhadap mereka, sedangkan sesungguhnya islam telah menghukuminya bahwasannya semua itu termasuk perkara batil yang tidak memberikan ummat kecuali hanya keburukan serta kerusakan di dalam agama dan dunia mereka.
Aku berpesan kepada semua saudaraku para penuntut ilmu serta para penyeru kepada islam untuk memperlihat kebenaran yang penting ini kepada manusia, serta tidak memberikan ketakutan manusia sebabnya ( sebab hukum islam itu—penerjem.), pengetahuan islam di dalam perkara-perkara ini termasuk perkara wajib di ketahui oleh setiap muslim pada hari ini, supaya mereka dapat menghindarkan diri serta tidak sampai mengamalkannya, ketika di hadapkan keapada mereka yang sesuai dengan akan dan pemikiran mereka dalam bentuk-bentuk (al-asaalib) dan jalan-jalannya (wasail), dis erta dengan penjelasan kebatilan-nya dengan timbangan Islam yang ter-implementasi-kan dalam qur'an dan sunnah menurut pemahaman para imam/pemimpin ummat serta ulama mereka yang bias di jadikan teladan. Maka di sini tiada tempat untuk mendahulukan akal dan pendapat-pendapat manusia di dalam pelaksaan segala konsep dan pemikiran ini sebagimana banyak di lakukan orang kaum awwam pada hari ini, maka hal itu membimbing mereka kepada keridhaan sebab apa yang menyelisihi agama islam sebab berasal dari kebodohan.
Buku ini mempunyai keistimewaan dan kelebihan, sebagaimana nanti engkau akan melihatnya wahai saudaraku pembaca, yang di sajikan dengan kalimat mudah, singkat dan dan enak di mengerti dan di fahami, dari pada itu juga di dalam buku ini banyak menyebutkan banyak pemikiran-pemikiran, konsep-konsep dan dasar-dasar hukum yang menyimpang dari Islam atau menyelisihinya, kemudian menjelaskan hukum Islam di dalam menyikapi semua itu dengan dalil-dalil dari qur'an dan sunnah dengan kalimat yang sederhana dan singkat serta tidak bertele-tele. Juga memberikan pengetahuan kepada pembaca pada hal-hal yang butuhkan dan di tuntut untuk mengetahuinya tentang perkara-perkara yang berhubungan dengan perang pemikiran (al-ghazwu al-fikriy), misalkan seperti orentalisme, kristenisasi dan westernisasi.
Untuk lebih tidak membosankan-mu (wahai para pembaca), saya haturkan terimas kasih yang sebesar-besarnya kepada setiap orang yang telah membantu-ku di dalam menyelesaikan buku ini serta menyebarkannya, yang paling utamanya kepada guruku, syaikh-ku, al-fadhil, Akhi Yasir Burhami yang yang di mana telah banyak membantuku dengan segala perhatiannya yang baik serta segala pelurusannya terhadap setiap kesalahan yang ada, maka akhirnya jadilah buku ini dengan hasil yang memuaskan, mudahan Allah membalasnya dengan dengan kebaikan, dan Allah juga menjadikan ilmunya bermanfaat bagi manusia.
Atas setiap orang yang mendapatkan kesalahan di dalam tulisan-tulisanku maka kiranya memerlukan kepada peringatan dan pelurusan/pembenaran, meka hendaknya mengingatkan aku, dengan harap semoga Allah membalasnya dengan kebaikan. Adapaun siapa saja yang mendapatkan manfaat dari segala apa yang telah saya kumpulkan ini, maka do'akanlah untukku sebuah do'a kebaikan, dengan harapan Allah mengampuni dosaku dan dosanya. Akhir kata, saya hanya mengharap kepada Allah untuk menerima amalku ini serta memberikan ampunan bagiku, sesungguhnya ia adalah dzat yang maha pengampun lagi maha penyayang.
Penulis
DR. 'Ala Bakr
Pendahuluan
Sebelum kita mulai menyebutkan bermacam-macam konsep pemikiran, terlebih dahulu kita memulainya dengan berbicara mengenai perang pemikiran (ghazwu al-fikr), orentalisme (al-isytisyraq), kristenisasi (Attabsyir), serta westernisasi (Attaghrib) untuk memberikan kejelasan kepada para pembaca hubungan konsep-konsep pemikiran ini dengan bahasan-bahasan di dalam buku.
Pengertian Perang Pemikiran ( Al-Ghazwu Al-Fikr ).
Gazwu Al-Fikr atau perang pemikiran adalah merupakan ibarat atau ungkapan yang tepat untuk menggambarkan bahaya akan hal-hal yang timbulkan akibat pemikiran tersebut, di mana banyak orang memandang remeh terhadapnya karena ia berlalu di atara mereka dengan diam-diam dan membuai-kan*. Yang di maksu adalah (cara selain kekuatan militer yang telah di gunakan para kaum salibi untuk menhilangkan serta memustakan pandangan-pandangan kehidupa islam serta memalingkan ummat islam dari pada berpegang teguh terhadap agam islam yang berhubungan dengan aqidah dan yang bersangkutan dengannya dari pada pemikiran-pemikiran, taqlid serta perilaku**.
Adapun senjata perang dalam model ini adalah : pemikiran, kata-kata atau kalimat, pendapat, tipu daya, pandangan-pandangan, syubhat-syubhat, serta penggunaan kepandaian bertutur kata yang menarik dan piawai serta perdebatan, ladadatul khushumah, penyimpangan kalimat dari tempat-tempatnya yang benar (pemuarbalikkan fakta), dan selainnya yang menempati posisi penggunaan pedang dan misil (roket) di tangan para tentara***/*.
(Secara garis besar dan global-nya, sifat perang pemikiran (ghazwu al-fikriy) itu adalah merupakan perang yang berkelanjutan yang bersungguh-sungguh, yang di mana perang dalam bentuk ini tidak di batasi dengan lokasi, akan tetapi merasuk kedalam seluruh sendi-sendi kehidupan manusia secara keseluruhannya, biasanya di dahului dengan perang menggunakan senjata ataupun sejenisnya, kemudian setelahnya di lanjutkan untuk mencapai hal-hal yang tidak dapat di taklukkan dengan menggunakan kekuatan senjata, maka lumpuh-lah keinginan dan semangat pihak yang di kalahkan sampai akhirnya menjadi tunduk dan menyerah, kepercayaannya terhadap diri sendiri menjadi terputus hingga akhirnya sendi-sendinya menajadi rusak dan hancur, menerima kehancuran dan kemusnahan yang di derita di bawah kekuasaan musuh-musuhnya, atau bahkan menjadi perpanjangan tangan mereka, bahkan mungkin malah sampai tumbuh menjadi sebuah keyakinan ( al-itqan) di dalam dirinya, maka bergantilah segala standar dan kriteria serta pemahaman-pemahan yang dimilikinya membentuk pada poin-poin baru di dalam tingkah laku dan akhlak serta perasaan-perasaan kecondongan yang sampai pada tingkatan di mana pihak yang di kalahkan merasa bangga dengan segala kekalahannya dengan (lakunya) mengikuti segala hal mengikuti pihak yang telah mengalahkannya, dengan penglihatannya bahwasannya semua itu menjadi sebuah kemulyaan dan rasa syukur dan terima-kasih)* seakan seperti korban yang menyambut dengan baik orang yang akan menjadi jagal-nya (penyembelih-nya).
Sebab-sebab mereka beralih kepada perang pemikiran ( sababu alluju ila al-ghazwi al-fikriy)
Setelah kegagalan perang salib dalam waktu lama terhadap ummat islam orang-orang eropa mulai menyadari bahwasa peperangan-peperangan dengan menggunakan kekuatan militer dengan sendirinya tidak akan dapat mencapai mekasud mereka menghancurkan kaum muslimin, dan dengan jelas sudah terang bagi mereka setelah melakukan berkali-kali percobaan terhadap ummat islam bahwa islam dengan sendirinya adalah merupakan-aqidah dan konsep- islam merukan sumber dan dasar yang mengulurkan unsure-nsur kekuatan serta keteguhan yang telah mengumpulkan ummat islam dalam satu barisan yang kuat dengan terdiri dari banyaknya ragam perbedaan bangsa dan suku, islam-lah yang telah menyeru mereka untuk ber-jihad dan berperang, serta menjadikannya sebagai suatu kewajiba atas ummat itu sendiri, islam pula yang telah membina ummat untuk membentuk individu-individu yang memiliki keistimewaan yang menolak untuk tunduk kepada selainnya, berusaha dengan sungguh menjadi sabuah bangunan yang kuat dan tersendiri yang menjadi pengendali ummat manusia, bukan malah di kendalikan oleh selain ummat islam, senantiasa memberikan kemulyaan dengan islam serta selamanya tida merelah kehinaan menimpa ummat-nya, oleh karena inilah seluruh tentara-tentara salib menjadi gagal dan hancur, bahkan di banyak saat malah merangsang munculnya semangan ber-jihad ummat Islam dan juga menumbuhkan semangat di dalam jiwa-jiwa mereka di saat mereka lemah dan terpecah-belah, oleh karena itulah kita melihat dalam perjalanan sejarah, baik masa lalu maupun modern, orang-orang dari eropa menyerukan betapa pentingnya mereka segera mengarahkan usaha mereka kepada hal-hal yang bisa melemahkan pegangan ummat islam terhadap agama mereka dengan menggunakan bermacam-macam jalan dan cara, karena menjauhkan kaum muslimin dari Islam berarti memisahkan mereka dari sumber kekuatan yang mereka miliki, maka sesudahnya akan makin memudahkan untuk menyerang dan menghancurkan mereka dengan menggunakan kekuatan senjata dan mengalahkannya. Di antara seruan-seruanmereka adalah sebagai berikut :
a). Perkataan Lois ke-9 raja prancis setelah kepulangannya dari perang salib di mesir*: (sesungguhnya tidak mungkin mendapatkan kemenangan atas kaum muslimin lewat peperangan, akan tetapi di mungkinkan menang terhadap mereka dengan menggunakan sarana politik, dengan mengikuti beberapa hal ini:
1. Menyebarkan perpecahan di antara pemimpin-pemimpin ummat islam, nah apabila perpecahan di antara mereka sudah terjadi maka kemudian tinggal makin melebarkan jarak di antara mereka supaya makin renggang semampu mungkin sehingga perbedaan ini bias menjadi salam satu unsure yang bias melemahkan ummat islam**.
2. mendukung Negara-negara islam dan arab di kendalikan oleh para pemimpin dan pemerintah yang tidak baik.***
2. Berusaha merusak tatanan peraturan-peraturan atau hukum di dalam negara-negara islam dengan menggunakan godaan uang ataupun perbuatan busuk lainnya serta juga menggunakan (fitnah) wanita, sehingga tiba pada saat terpisahnya pondasi dengan puncaknya, dasar hidupnya dengan kemulyaan yang seharusnya di raih.
3. mencegah dan menghilangkan peran tentara muslim dengan hak-nya terhadap negaranya untuk berkorban membelan dasar-dasar hukun negaranya.
4. mencegah sampai terbentuknya persatuan Negara arab dala satu naungan****.
5. berusaha menciptakan dan membentuk Negara "asing" dalam wilayah arab***** yang membentang antara Ghaza barat, Anthakiyya selatan, kemudian sampai ketimur hingga sampai ke-barat.******
b). Perkataan Gladiston, seorang perdana mentri inggris di dalam parlemen umumnya Negara Britania ini. ( dia seorang politikus inggris yang terlahir tahun 1809 dan mati pada tahun 1898 M). katanya: (selama Al-Qur'an ini masih ada di tangan kaum muslimin maka sekali-kalia Eropa tidaklah dapat menguasai Timur, dan Eropa sendiri tidak akan aman sebabnya.*
c). Seorang orentalis, Gardener berkata ( sesungguhnya kekuatan yang berada di dalam tubuh Islam itulah yang menimbulkan ketakutan Eropa).**
d). perkataan seorang pemimpin Francis di Jazair-pada masa peringatan seratus tahun penjajahan francis di Jazair-( sesungguhnya kita tidaklah dapat menang terhadap orang-orang Jazair selama mereka masih membaca Qur'an dan berbicara dengan bahasa arab, maka dari itulah kita harus menghilangkan menghilangkan al-Qur'an yang berbahasa dari sisi kehidupan mereka, serta mencabut sampai habis lisan berbahasa arab dari mereka.***
e). Loren Brown berkata: (sesungguhnya islam adaalh satu-satunya dinding penghalang terhadap lajunya imprealisme Eropa).****
f). Seorang MIsionaris berkata: (sesungguhnya kekuatan yang terdapat di dalam Islam itulah yang menjadi dinding pencegah terhadap proses penyebaran ajaran kristiani/masihi).*****
g). seorang Misionaris, Takly berkata: (kita harus menggunakan Qur'an itu sendiri, karena ia merupakan senjata yang paling ampuh untuk melawan Islam itu sendiri, sehingga kita dapat menghancurkan fungsi Qur'an dari Ummat Islam secara menyeluruh, kita harus menjelaskan terhadap Ummat Islam bahwasannya yang benar di dalam Qur'an adalah bukan yang baru, dan yang baru di dalamnya adalah tidak benar)******
h). Perkataan Samuel Zwemmer-kepala yayasan/organisasi yang bergerak dalam bidang kiristenisasi- di dalam muktamar Al-Quds di hadapan para Misionaris pada tahun 1935 M. : (sesungguhnya missi penting kalian adalah mengeluarkan seorang Muslim dari Islam, supayaia menjadi makhluk yang tidak mempunyai hubungan dengan Allah lagi, kemudian menjadi Makhluk yang tidak ada ikatannya lagi akhlak yang merupakan sandaran di dalam hidupnya, maka dengan pekerjaan kalian ini adalah merupakan perintis untuk membuka imprealisme dan penjajahan di dalam Negara-negara atau kerajaan Islam. Sunguh kalian telah memudahkan jalan kepada setiap individu dalam tubuh Islam untuk untuk ikut berjalan di atas jalan yang kalian lalui, yaitu mengeluarkan seorang Muslim dari Islam, kalian belum memasukkan mereka ke-dalam agama Masihi, maka pada saat-saat berikutnya kemudian terlahir generasi Ummat Islam seperti yang di inginkan oleh penjajah, tidak perduli dengan bencana yang menimpa Ummat, generasi yang hanya suka bersantai-santai dan bermalas-malas, kerjanya cuman berusaha untuk memenuhi tuntutan nafsu syahwat-nya dengan berbagai cara, sehingga Yahwat inilah yang menjadi tujuan utamanya di dalam hidup, maka ia meskipun belajar maka belajarnya adalah untuk tujuan memenuhi syahwatnya, ketika mengumpulkan harta maka semua itu pula untuk memuaskan syahwatnya, ketika ia menduduki posisi tinggi semua itu hanya untuk syahwatnya pula, ia akan berusaha bersungguh-sungguh dengan apa saja untuk sammpai kepada syahwat yang di inginkannya, wahai para Misionaris semua sesungguhnya missi penting kalian saat ini adalah menyempurnakannya sesempurna mungkin)*
Perkembangan / Peretumbuhan Perang pemikiran ( Nasy'atu Al-Ghazwi Al-Fikriy).
Perkembangan Perang pemikiran terjadi secara bertahap, ia di mulai dalam dengan orentalisme, kristianisasi, kemudian berupa kepada bentuk-bentuk oreientasi-orientasi dengan menggunakan bermacam jalan, untuk membaratkan ummas Islam dengan jalan tipu daya dan kebohongan dalam satau sisi, dan pada sisi lainnya dengan jalan kekerasan dan paksa, maka jadilah di dalam gelombang westernisasi atau pembaratan terdapat cara-cara, seruan-seruan, serta pemikiran-pemikiran penghancur yang di tuju dan di arahkan terhadap ummat Islam, seperti gambaran banyak anak panah yang di lepaskan maka pasti ada yang terkena anak panah itu kecuali orang-orang yang mendapat rahmat Rabb-nya. Dan untuk pelaksanaan cara-cara yang mereka miliki maka di lakukan oleh pasukan atau kelompok yang besar, terdirir dari para penulis, pemimpin-pemimpin di pemerintahan, penyeru-penyeru sesat untuk menyusupkannya di tengah-tengah ummat Islam, kemudian dengan sengaja untuk tujuan itu mereka menempatkan pengikut-pengikut mereka yang telah terdidik di bawah bimbingan mereka pada kedudukan yang menjadi ikutan dan kepemimpinan bagi Ummat, kemudian menyertakan bersama mereka gelar-gelar dan sebutan tinggi dan kehormatan, maka menjadi tertipu dan terpedayalah Mayarakat banyak.
Dan barangkali segini kiranya sudah cukup untuk menjelaskan tentang perang pemikiran serta perkembangannya, dengan idzin Allah saya akan mulai dengan menjelaskan apa-apa yang seharusnya di ketahui berkenaan dengan orentalisme dan karistenisasi, kemudian selanjutnya menyebutkan dan menjelaskan jalan-jalan dan cara-cara yang di-pakai barat untuk membarat-kan Ummat Islam.
Orentalisme ( Al-Istisyraq ).
Merupakan gambaran yang menunjukan pada tujuan yang ingin di capai terhadap dunia Timur *(Islam khususnya—Penerjem.), yang di maksudkan dengan itu adalah orientasi pemikiran yang tergambar dalam pembelajaran-pembelajaran yang berbeda-beda tentang dunia Timur yang Islami, yang mencakup peradabannya, agamanya, adab sopan santunnya, bahasa, serta ilmu pengetahuan yang di milikinya.
Arus pemikiran ini di tunjukan terhadap bentuk-bentuk penggambaran barat tentang Timur secara globalnya, tentang Islam serara khusus, tersirat dari latar belakang pemikiran untuk pertentangan kebudayaan antara keduanya.**
Seangkan kalimat Orentalis kepada orang Kafir yang memperhatikan kepada pembelajaran agama Islam serta mempelajari keadaan-keadaan dunia timur yang Islami , baik itu dari sudut pandang sosial kemasarakatan, politik, adapt dan kebiasaan, serta bahasa dan dialek yang di miliki, dan mereka bertujuan untuk mempelajari Islam, ilmu-ilmunya, serta keadaan-keadaan pemeluknya dengan mengikuti dorongan-dorongan syaitan yang bertujuan untuk menghancurkan Islam serta menempatkan kakufuran mereka pada posisi-nya di dalam banyak saat.***
Pertumbuhan orentalisme.
Sebagaimana di ketahui bahwasannya awal dari pertikain antara ummat Islam dan Eropa adalah di mulai dengan dua peperangan, yaitu perang mu'tah dan tabuk, kemudian setelah itu beralih kepada bentuk yang lebih besar dan dalam sampai pada gesekkan kekuatan militer, agama, politik dalam banyak peperangan yang berkelanjutan, khususnya peperangan salib, sebagaimana juga terjadi persaingan ilmu pengetahuan seperti yang tergambar dalam masa kejayaan Islam , khususnya di Andalus ( Spanyol), bersamaan dengan itu pula terdapat kativitas besar dalam menerjemahkan berbagai ilmu pengetahuan yang di hasilkan oleh ummat Islam pada saat itu.
Orentalisme terlahir dari kecendrungan kaum salibi untuk menulis tentang Islam dengan tujuan mengaburkannya, akan tetapi bersamaan dengan munculnya abad ke-13 hijriah ( akhri-akhhir adab 18 M ) para pelaku orentalisme sengaja mengubah cara-cara yang biasa mereka gunakan untuk menampakkan pemandangan orang-orang yang bersih dari fanatisme dengan berpegang teguh kepada lajur " amanah ilmiah" di dalam membahas ilmu pengetahuan ( maka untuk mendukungnya mereka mendirikan kuliah-kuliah, untuk memberikan pembelajaran-pembelajaran bahasa Timur di pusat-pusat kota Eropa, misalnya di London, paris, ledn, berlin, menara petrus ( petrus burj) dan lainnya, di dalammnya tampak bermacam-macam bidang untuk mempelajari bahasa arab, dan sebagian bahasa ummat islam, seperti bahasa persi, turki serta urdu. Adapun tujuan utamanya adalah penambahan bekal spesialisasi para pemimpin-pemimpin Negara-negara imrealis dalam urusan-urusan agama Islam, kemudian mereka mengambil pelajar-pelajar Muslim untuk belajar di dalamnya, maka dari itulah pemikiran islam mulai terpengaruh dengan apa-apa yang telah di sampaikan para orentalis tersebut kepada mereke-mereka para duta dari putra ummat Islam, kemudian para orentalis mulai menerobos dan menelusup kedalam daerah-daerah ilmiah dan kampus-kampus di dalam Negara Islam, bahkan sampaipada muktamar-muktamar ilmiah di Kairo, Damaskus, dan Baghdad.***
Dalam praktek-nya pekerjaan para orentalis tidaklah terpisah dari praktek-praktek kristenisasi, akan tetapi setiap dari keduanya adalah saling dukung satu dengan lainnya, adapaun kegagalan tentara salib yang berterusan terhadap Timur Islam memberikan tambahan dorongan mereka untuk makin memperhatikan terhadap wawasan ke-islaman.
Secara globalnya, para orentalis adalam merupakan perintis jalan bagi para misionaris Kristen, membukakan jalan di hadapan mereka untuk memberikan keraguan di dalam diri Ummat Islam terhadap aqidah yang di miliki, kemudian pada saat-saat yang tepat di lakukan seruan untuk mengikuti ajaran nasrani serta memalingkan Ummat dari Islam.
Kaum Yahudi juga telah ikut dan mempunyai peranan penting dalam lapangan orentalisme, bahkan mempunyai peranan yang penting dalam tujuan-tujuan yahudisasi yang mendunia, karena itulah maka tidak mengherankan apabila terdapat banyak orentalis dari kaum Yahudi, mereka memiliki peranan yang besar di dalam menggolkan tujuan-tujuan orentalis-imprealis.
Para orentalis memiliki cara sendiri untuk memilih permasalahan-permasalahan utama di dalam Islam, lalu mereka berusaha mereka-reka permasalah-permasalahan ini dengan tujuan untuk meragukan kebenaran Islam, setiap Orentalis secara sengaja mengambil satu atau sebagian masalah ini yang kemudian mengoleskan racun di sekitarnya, dengan dalih pemurnian dan penelitian ilmiah, di antara permasalahan-permasalahan yang mereka angkat dengan kedustaan-kedustaan mereka:
Menanamkan keraguan-raguan dalam kebenaran aqidah Islam, serta keadaan Islam sebagai agama yang di di turunkan dari sisi Allah, serta juga memberikan keraguan dalam masalah penerimaan wahyu Rasulullah secara langsung dari sisi Allah.*
Menjelek-jelekkan gambaran diri Rasulullah saw dengan cara menfitnah dan menghina diri Rasulullah yang mulya.**
Menjelek-jelekkan gambaran para generasi awal Islam, yang dimana mereka di pandang dengan hormat dan mulya serta menenpati kedudukan yang agung di dalam diri-diri kaum Muslimin, lalu para Orentalis berusaha memberikan pengaruh keragu-raguan di dalam sekitar segala perbuatan dan segala gerakan perjuangan mereka, serta juga berusaha memburukkan keadaan pada masa awal Islam dengan apa-apa saja yang merusakkan keindahan dan ke-eksklusifan-nya.***
Menjelekkan sejarah Islam secara keseluruhannya dengan menggambarkannya di dalam gambaran yang buruk, yang di mana tidak membuat suatu Kaum atau Ummat mulya jikalau hal ini menjadi sejarah mereka serta hasil yang mereka peroleh dalam kenyataan hidup.*
Memberikan tuduhan secara khusus bahwasannya Islam itu tersebar dengan menggunakan pedang, hal ini supaya Ummat Islam berusaha membela kesalahan yang di-tuduhkan, kemudian meminta maaf mengenainya. Kemudian mereka berucap :"selamanya Islam itu tidak menggunakan kekuatan, melainkan hanya untuk pembelaan saja"**
Memberikan sugesti kepada pemeluk-nya bahwasanya Islam hanyalah sesuatu yang menjadi peninggalan masa lalu saja, peranan Islam telah datang pada masanya sendiri, sedangkan masa sekarang sudah tidak ia sudah tidak memiliki peran-nya atau sudah habis perannya dalam kancah (peradaban) .***
Memberikan sebuah sugesti bahwasannya Islam itu adalah agamanya orang arab, artinya ia muncul dan hanya cocok untuk karakter suku arab dan lingkungan dan keadaan mereka. Sebaliknya dari itu, sebagian Orentalis menuduh bahwasannya Islam bukan agama arab saja, akan tetapi juga banyak mencomot dari ajaran-ajaran Yahudi, Nasrani, serta agama orang Persia dulu (Majusi).*
Perkataan bahwasannya Islam hanyalah sekedar agama yang mengajarkan perasaan fanatisme buta yang terbelakang, di cocok untuk di terapkan pada masa kini serta tidak bias berjalan beriringan dengan kehidupan modern, dan juga dengan ucapan yang lebih khusus lagi, bahwasannya Islam itu mengekang dan membelenggu kaum wanita, berdiri menghalangi kebebasan dan kemanjuannya, sebaliknya mereka sebagian Orentalis juga memberikan asumsi dan klaim bahwasannya Islam itu agama yang bersifat fleksibel yang menerima kemajuan serta bias hidup beriringan dengan kehidupan masyarakat modern dengan sebab perkembangan pemahaman-pemahaman dan fiqh-nya yang cocok di terapkan untuk kehidupan saat ini, bahwasannya Islam itu mengijinkan wanita hidup dengan bebas dan maju.**
perkataan bahwasannya Islam itu tidak memiliki perundang-undangan atau aturan-aturan, akan tetapi hanya sekedar kumpulang nasehat atau pengarahan secara umum, secara khusus Islam tidak mengandung para sebuah peraturan untuk sebuah hukum atau pemerintahan, ia hanya menambil peraturan-peraturannya dari Bizantium dan Persia.
menyangkut-paut dan mencampur adukkan antara Islam sebagai agama dengan keadaan Ummat Islam pada hari ini, untuk merusakkan gambaran Islam, serta menjadikan Islam tetap seperti Ummat Islam pada hari ini, tetap lemah dan tertinggal.*
Mengaburkan pemamahan tentang Islam serta menjauhkannya daru urusan hukum (Negara), dengan mengansumsikan bahwasannya Islam itu hanya urusan amal kebaikan saja, dan tidak apa bersama dengan mengamalkan Islam juga memakai hukum yang tidak di turunkan Allah swt.
menyudutkan Ummat Islam, dengan sebuah pemikiran, bahwasannya jika mereka menginginkan kemajuan maka mereka harus menjauhkan dan meninggalkan Islam, lalalu mengambil dan mengikuti peradaban barat secara keseluruhannya, Islam bagi mereka cukuplah menjadi semacam simbol dan formalitas saja.
Membangun pergerakan-pergerakan yang menyimpang dari Islam, mendukung dan membesarkannnya supaya orang-orang pada berpaling ke-arahnya.**
Memberikan sanjungan dan pujian kepada orang-orang tertentu dari para pemimpin-peminpin kaum Muslimin berserta para penulis Muslim saat mereka tahu bahwa ada kedekatan asas-asas berpikir dengan mereka, serta dapat menyerang yang lainnya dengan mamandang mereka adalah orang-orang yang terkemuka sebab peranan mereka yang tampak di dalam membantu dakwah Islam dan penyebarannya.
Sebagian pandangan-pandangan kaum orentalisme.
Para orentalis banyak mempunyai pandangan-pandangan yang sifatnya bias, menjelaskan segala sasaran dan tujuan mereka yang hina untuk menggoncangkan keyakinan Islam serta menghancurkan atau mencemarkan peranannya, dan kita bicara sedikit di antara pandangan-pandangan mereka untuk menunjukan membuktikan kepada itu semua :-
1). Perkataan Gold tsehr di bukunya "Al-'Aqidah wa Assyari'ah" :( merupakan perkara yang sulit untuk mengambil kesimpulan murni di dalam urusan aqidah untuk mendapatkan satu konsep yang sama yang terbebas dari pada banyak pertentangan, maka adapun faham "tauhid" atau peng-esaan adalah sebuah konsep yang masih banyak mengandung perntentangan sulit di dalam pada sisi pemahaman, akan tetapi beda dengan pahan "Trinitas" yang telah di buat oleh kaum Nasrani dalam konsep ketuhanannya yang tidak dapat di terima dan di pahami oleh akal atau insting yang sehat.
2). Marglyush, ia menuduh bahwasannya Muhammad saw adalah sosok yang tidak di kenal siapa ayah dan nasab-nya, karena sudah merupakan kebiasaan orang arab menisbatkan nama Abdullah dan menyandangkannya kepada setiap orang yang tidak di ketahui akan nasab-nya
3). Sebagian Orentalis menuduh bahwasannya Muhammad saw asal mulanya adalah seorang Uskup Nasrani yang gila akan kedudukan dan derajat, maka kemudian ia pergi ke-Jazirah arab dan mengaku sebagai nabi, dan oleh Karen itulah orang-orang barat pada menyangka kalau orang islam itu menyembah Muhammad saw sebagai pendiri agama Islam, hal ini seperti orang Nasrani yang menyembah Al-Masih sebagai pendiri agama Kristen, oleh karena itulah mereka kemudian menamakan orang Islam dengan sebutan "Muhammadiyyun" dan terhadap Islam sebagai "Diyanah Muhammadiyyah"
4). Bodley, berkata di dalam bukunya "Arrasul: Hayatu Muhammad" bahwasannya dalah Negara/pemerintahan nabi di dalamnya terdiri dari tiga unsur, yaitu dari Yahudi, Kristen, dan Agama berhala, dan bahwa dasar-dasarnya ada hanya untuk di pakai untuk lingkungan tempat hidup Rasul saw, sedangkan zakat yangtelah Nabi saw wajibkan itu muncul dari perasaan iba-nya melihat orang-orang lemah di Makkah yang ia saksikan hidup tertindas, adapaun syurga melainkan hanya sekedar berupa keindahan yang di saksikan Nabi saw di luar kota Makkah, sedangkan Neraka itu hanya sekedar menggambarkan kesulitan yang di hadapi di padang pasir Arab yang terasa membakar panasnya, dan dengan masalah pengharaman daging babi itu karena sebab kejorokan-kejorokkan peternak babi itu sendiri dan kekotorannya di daerah timur, serta ketidak biasaan masayarakat Arab dalam memasak daging babi dengan enak, dan sebagainya.
5). Borklman, memberikan sebuah tuduhan yang termuat dalam bukunya "Tarikhu Assyu'ub al-Islamiyyah" bahwa sebagian besar pemikiran Nabi saw telah di ambilnya dari Taurat dan Injil, dan apa-apa yang ia menyerukannya itu hanyalah hal-hal yang telah ia ambil dari para-para nabi terdahulu yang mendahuluinya, ia hanya sekedar seorang penyeru (Da'i) bukan termasuk seorang Nabi, dan Borklman juga memberikan aggapan bahwasannya pembelajaran-pembelajaran Islam itu hanya mengambil rujukannya dari kebiasaan-kebiasaan Ummat-Ummat terdahulu, sedang adapun masalah hari akhir, hari perhitungan, serta siksa itu semua adalah pemikiran yang di ambil dari Yahudi, Shalat meniru dari ritual yang di lakukan orang-orang Persia, mencium hajar aswad itu mengambil dari ritual para penyembah berhala, dan setiap yang di kerjakan Nabi saw itu adalah hasil belajarnya pada semua adapt dan kebiasan itu serta keyakinan-keyakinan orang-orang terdahulu, kemudian dengan itu ia membuat sebuah agama baru dengan suatu aharapan kemasyhuran, dan selanjutnya menyebarkan agama ini dengan menggunakan pedang.
6). Seorang Orentalis, Emos berkata:( sesungguhnya hukum yang di pakai oleh Muhammad itu melainkan hanyalah undang-undang bangsa Rumania untuk ke-Imraturan Timur, sebagai sesuatu yang cocok untuk di terapkan pada keadaan perpolitikan di dalam kerajaan-kerajaan bangsa Arab).
Borklman berkata : (Adapun masalah hukum pembalasan di dalam agama Islam hanyalah berupa hal yang mendekati kesederhanaan, ia hanya sekedar pemodifikasian yang besar dari pada pemahaman-pemahaman hukum paganisme terdahulu).
Inilah sedikit dari banyak sekali dari kebohongan dan fitnah-fitnah yang mereka buat, engkau tidak boleh percaya kepada kesalahan-kesalahan yang mereka buat yang berasal dari kebodohan akan bahasa arab dan sumber-sumber asli untuk mempelajari Islam. Bagaimana juga semisal mereka dapat di percaya, hanya sekumpulan orang-orang dengki dan fanatis dalam memusuhi Islam atas permasalahan-permasalahan Islam yang di mana mereka menyerukan untuk mendiskusikan dan mebahasnya.*
Pengaruh orentalis terhadap kaum muslimin.
Orentalisme itu berada di belakang setiap seruan atau da'wah berbahaya atau syubhat yang mereka buat sebagai sebuah siasat licik di pakai dalam Masyarakat-Masyarakat Islam pada masa modern, ketika mereka telah melontarkan sebuah syubhat atau keragu-raguan yang kemudian di ikuti oleh para penulis dan pemikir, lalu memasukkan kedalam akan dan pemikiran Masyarakat (Islam khususnya).
Di antara pengaruh orentalisme terhadap kaum muslimin.
Mengacaukan pemikiran-pemikiran serta menjelekkan dan merusak gambaran Islam yang benar di dalam padangan banyak orang, dengan cara melemparkan fitnah-fitnah-fitnah dan kebohongan yang menyesatkan, sehingga ajaran-ajaran Islam yang benar akan hilang dari daya piker kebanyakan Ummat Islam, dan mereka memerlukan usaha yang keras untuk kembali membetulkannya.
Menundukkan nas-nas yang syar'i mengikuti keinginan mereka yang menjadi pemimpin dan juga atas segala pendapat-pendapat yang mereka miliki, yang dimana hal ini secara sengaja memang bertujuan untuk menyimpangkan arti dari nas-nas tersebut dan juga memburukkan pemahamannya, lalu menyebarkan pemahaman yang salam ini kepada murid-murid Orentalis.
Memulyakan aliran/madzhab-madzhad sesat ( yang bersifar destruktiv) yang menyelisishi Islam, mengagungkan dan memulyakan para penyeru serta tokoh-tokohnya di dalam pandangan kaum Muslimin, menampakan seakan mereka adalah sekumpulan orang-orang baik (sholeh) dan para pembaharu dengan tujuan menghancurkan Islam dari dalam.
Memalingkan Ummat Islam dari berjihad di jalan Allah, mendukung mereka untuk memasuki dunia ke-sufian, memberikan semangat kepada mereka untuk berpegang teguh dengan hal ini karena di dalam ini mereka hanya menyibukkan didi mereka dengan urusan diri saja tanpa ber-jihad.
Mencemarkan buku-buku yang menjadi rujukan agama, misalkan seperti buku-buku turats tulisan para ulama-ulama Islam serta buku-buku mereka yang berharga yang menjadi rujukan-rujukan dasar untuk memahami Islam.
mempengaruhi pandangan orang Eropa terhadap Islam dan Kaum Muslimin dengan apa-apa yang hasilnya bisa memengaruhi sikap masyarakat Eropa terhadap kaum Muslimin, menggambarkan Ummat Islam sebagai masyarakat yang terbelakang, memusuhi ilmu pengetahuan dan kebebasan, serta merupakan Ummat yang tenggelam di dalam kesesatan-kesesatan dan syahwat.
Memberikan sanjungan terhadap para Orentalis, dengan menjelaskan bahwasannya mereka adalah orang-orang yang benar memiliki ilmu sang empunya konsep ilmu pengetahuan, dalam sastra/budaya dan penganalisaan, menjadikan buku-buku mereka sebagai sumber-sumber rujukan ilmiah, kemudian di ajarkan terhadap para pelajar-pelajar Muslim di Universitas-Universitas Eropa dan Amerika, bahkan di Universitas-Universitas Arab dan Islam di-Negara Muslim.
Murid-murid kaum orentalis.
Kaum Orentalis benar-benar berusaha untuk memiliki pengikut-pengikut dari putra-putra Islam untuk melemparkan kedustaan-kedustaan mereka terhadap Islam serta menyusupkan kedalamnya, mereka terus melakukan serangan-serangan terhadap aqidah dan hukum-hukumnya.
Di antara murid Orentalis dari umat islam.
Thoha Husain
Adalah yang paling terkenal mengikut pemikiran Orentalis, ia menggunakan seluruh kesungguhannya untuk menyebarkan pemikiran para Orentalis dan memebalanya dengan penuh kekuatan dan semangat, sehingga sampai di sifati bahwasanya ia ( penjagaan atau amanahnya terhadap pemikiran barat serta konsep-konsep Orentalisme itu melebihi dari para Orentalis aslinya itu sendiri).*
DR. Ali Hasan Abdul Qadir
Ia melolohi(menjejali) murid-muridnya dengan terjemahan buku ( Dirosaat Islamiyyah) karangan Gold Tsher sekitar ceramah-ceramahnya tenntang sejarah perundang-undangan Islam.
Di antara murid-muridnya seperti: Salamah Musa, Zaki Najib Mahmud, Mahmud Azmi, Ali Abdurrazzaq, dan selain mereka banyak lagi yang berjalan di atas konsep para Orentalis, serta menjiplak dan meniru langkah-langkah mereka di dalam pembahasan dan sastra/budaya.
Pentolan-pentolan serta tokoh-tokoh utama orentalis.
Gold Tsehr: Seorang Yahudi yang sangat fanatik, lahir pada tahun 1850 M. dan mati tahun 1920 M, di antara buku-bukunya, misalnya: Tarikh madzahib attafsir al-islami, Aqidah dan Syari'ah.
Margliuts: seorang inggris yang fanatik, lahir pada tahun 1885 M dan mati tahun 1940 M, di antara murid-muridnya antara lain seperti Thoha Husain dan Ahmad Amin, di antara tulisannya: Al-Tathawwuraatu al-mubakkiroh fi al-Islam, Muhammad wa Mathla'u al-Islam, dan Al-Jami'ah Al-Islamiyyah.
geb: Terlahir tahun 1895 M dan matinya tahun 1965 M, pria berkebangsaan inggris, di antara karangannya adalah: kitab (Al-Madzhab Al-Muhammadiy) yang terbit pada tahun 1947 M, buku (Al-Ittijaahaat Al-Hadiitsah fi Al-Islam) juga terbit pada tahun 1947 M, dan kitab (Ila Aina Yattajihu Al-slam) mulai tersebar tahun 1932 M.
s.m.Zwemmer: Seorang Orentalis sekaligus Misionaris, ia adalah peletak dasar Majalah Islam Amerika, ia menulis buku " Islam adalah tantangan bagi sebuah keyakinan ( Al-Islam Thadda- lil'aqidah)" dan juga bukunya "Al-islam".
Yosef Syaht: Seorang berkebangsaan jerman, sangat keras sekali menentang Islam, di menulis sebuah buku dengan judul "Ushulu Al-Fiqh Al-Islami".**
Kristenisasi ( Attabsyir )
Kita telah melihat bagaimana orentalisme telah memainkan peranannya dalam membuka jalan di depan para Misionaris supaya segera melaksanakan peranan dan gilirannya untuk menyerang masyarakat Islam, oleh karena itulah antara kristenisasi dan Orentalisme sejak awal kemuculannya mempunyai ikatan dan hubungan yang kuat, karena itulah bisa di kata, mayoritas Orentalis adalah Misionaris seperti juga kebanyakan Misionaris adalah Orentalis juga. Di syaratkan kepada pelaku kristenisasi di dalam Negara-negara Islam telah membaca buku-buku yang telah di tulis oleh para orentalis mengenai daerah Islam.*
Para misionaris telah berusaha dengan segala kesungguhan yang mereka miliki untuk menghancurkan akhlak dan akal kaum Muslimin serta membuat mereka ragu terhadap agama mereka demi untum memutus hubungan mereka dengan Islam, sebagaimana juga mereka secara sengaja burusaha menghancurkan persatuan Ummat Islam dengan cara mencabik-cabik masyarakat Islam dan menanamkan bibit-bibit perpecahan dan pertikain di antara barisan-barisan Ummat, mendukung kalangan minoritas dan bangsa-bangsa untuk memisahkan diri dari dunia Islam serta memusuhinya dengan berlandaskan nama kemajuan dan nasionalisme, dengan sebuah tujuan untuk menyibukkan Ummat Islam dengan pertikaian-pertikaian dan peperangan di dalam tubuhnya yang terus menerus, kemudian mereka berusaha terus membantu mereka. Para Misionaris mempunyai pratisipasi dengan ukuran yang besar dalam menanamkam jiwa-jiwa lemah dan malas di antara putra-putri Islam, mereka para Misionaris dengan yayasan-yayasan/organisai mereka yang besar dan memilik banyak dana, dengan kegiatannya yang rapi terencana dan bersunguh-sungguh, serta dengan menggunakan sarana-sarana yang bermacam-macam yang berpotensi menjahkan generasi Islam dari Islam itu sendiri, dengan menjaikan akal-akal mereka mengkonsumsi banyakk hal yang menyelisihi agama mereka dari pemikiran-pemikiran, slogan maupun pandangan-padangan.
Dengan dalih " pemberian pertolongan bantuan" para Misionaris telah berhasil menggunakan situasi yang banyakdi hadapi masyarakat Islam dari kemiskinan yang sangat, kelaparan dan wabah, maka merekapun menamkan racun-racun mereka dan melakukan kegiatan mereka dengan terang-terangan di tengah-tengah msyarakat yang sedang tertimpa musibah kemiskinan ini, khususnya di benua Afrika dan Asia Tenggara.
Kegiatan kristenisasi sekarang telah berlangsung di hadapan mata dan telinga khalayak, kira-kira hampir di semua Negara-negara Islam, dan di dalam banyak gambaran khsusunya kemiskinan di antaranya, bahkan perkataan-perkataan para Misionaris dengan segala keburukan niat-niat yang mereka miliki dan perbuatan mereka yang merusak telah beredar di lisan orang banyak dan hampir tidak tersembunyi dari seorangpun, dan sedang yang masih tersembunyi di dalam dada-dada mereka (Misionaris) itu lebih besar dan berbahaya lagi.
Sarana-sarana yang di pakai dalam proses kristenisasi.
Kegiatan kristenisasi bukan hanya sekedar aktivitas individual belaka, akan setapi sebenarnya adalah aktivitas bersama yang berjalan dengan rapi, yang telah di-rancang oleh gereja dan Negara-negara Eropa yang sangat berambisi sekali menyingkirkan Islam. Kegiatan kristenisasi telah menggunakan banyak sarana dan cara dalam menyebarkan seruannya di antara putra-putra Muslimin, di antaranya adalah:-
1. Lembaga-lembaga pendidikan.
Para Misionaris mulai membuka sekolah-sekolah pendidikan di Negara-negara Islam supaya dapat menerima putra-putri Muslim belajar di dalamnya, tentunya dengan bertujuan memberikan pengaruh terhadap mereka dan membuat ragu mereka terrhadap keyakina-keyakinan beragama mereka serta menggoncangkan keimanan mereka, para Misionaris telah memperoleh hasil yang besar dari sarana yang satu ini, dan mereka mendapatkan akan pentingnya sekolah-sekolah ini dan fungsinya di dalam mengegokan segala tujuan yang mereka miliki, Zwemmer mengatakan: ( sekolah-sekolah adalah sarana terbaik yang di gunakan oleh para Misionaris di dalam menanamkan keragu-raguan ummat Islam).**
Seorang Misionaris wanita, Mely gan berucap: ( ……)***
Dante, seorang Misionaris juga berkata: ( pendidikan adalah merupakan sarana yang berharga untuk menamkan pengetahuan yang berhubungan dengan keyakinan Kristen dan ibadah-nya di dalam kepribadian para pelajar)*
Orang-orang yang berkedudukan, orang-orang kaya, serta golongan atas yang ingin di angkat menjadi mentri ataupun mendapatkan kursi dalam pemerintahan sudah terbiasa mengirinkan putra dan putrid mereka ke-sekolah-sekolah ini yang menjanjikan para pelajar-pelajarnya mendapatkan kedudukan setelah kerluarnya mereka dari dalamnya. Masyarakat golongan menengah kemudian tidak ketinggalan memasukkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah ini, mengikut mereka-mereka yang kaya atau karena perasaan kagum akan peraturannya yang ter-organisir dengan sistem yang professional, ataupun kagum dengan kemampuan para siswanya dalam bahasa asing yang menjadikan mereka yang mumpuni dalam bidang ini mudah mendapatkan pekerjaan yang mendatangkan pekerjaan-pekerjaan yang menguntungkan di saat lain.**
Yang terpenting dari masalah ini adalah, bahwasannya anak-anak itu khsusunya dari Masyarakat Islam dan penyelamatan mereka dari lingkungan keluarga dan masyarakat tempat mereka tumbuh di dalamnya,d am dari sisi masa depan yang menanti mereka memimpim Ummat mengikuti akan hal itu, dari segi politik, pemikiran dan sosial.***
Para orentalis dalam dalam satu bidang ini melakukannya secara bertahap, mereka tidak langsung memulai aktiitas ataupun kegiatan mereka dalam bidang pendidikan dengan bentuk sekolah agama secara terbuka, akan tetapi mereka memulainya dengan membuka sekolah-sekolah serta atau perguruan tinggi berfaham sekuler dengan tujuan untuk terlebih dahulu menjauhkan mereka dari Islam dan segala ajarannya. Orentalis Samuel Zwemmer berkata: (selama orang-orang Islam selalu mengindari dari sekolah-sekolah Kristen, maka kita harus membangunkan untuk mereka sekolah-sekolah sekuler, kemudian kita memudahkan mereka untuk di terima di sekolah-seklah ini, karena hal ini memudahkah usaha kita dalam menghabisi ruh Islam dari dalam diri pelajar-pelajar).****Misionaris Takly berkata: (kita harus mendukung terus kepada berdirinya sekolah-sekolah yang berfahamkan sekulerisme, karena sudah banyak dari para pelajar goyang keyakinannya terhadap Islam dan Qur'an ketika mereka mempelajari buku-buku barat dan ketika mereka mempelajari bahasa-bahasa asing).*****
Di antara lembaga pendidikan yang mereka dirikan, di antaranya yang masyhur adalah: kuliah Fiktoria di Iskandaria, Universitas Amerika di Kairo, dan Universitas Amerika di Beirut.******
Kemudian ketikan semua urusan sudah stabil dan pengaruh westernisasi sudah sampai pada konsep-konsep pendidikan di Negara-negara Islam, kususnya setelah masa penjajahan pada banyak Negara-negara ini, mulailah mereka mendirikan sekolah-sekolah missionary, sebagai pengajarnya adalah para Misionaris atapun para Pendeta, hingga anak-anak kecil dapat belajar secara langsung dasar-dasar agama Kristen ana segala pengetahuannya.
Zwemmer berkata: (Kristenisasi menurut anggapan barat itu mempunyai dua kelebihan, yaitu:
1). kelebihan untuk menghancurkan.
2). kelebihan untuk membangun.
Untuk menghancur kita maksudkan dengannya adalah melepaskan seorang Msulin dari agamanya, walaupun melepmparkannya pada keingkaran. Sedangkan untuk membangun adalah menasranikan seorang Muslim jika mungkin supaya dapat berdiri bersama peradaban barat untuk melawan kaumnya).*sekolah-sekolah Misionary memberikan iklim ke-kristenan pada setiap pelajar serta membawanya untuk terbiasa dengan ketataan dan perilaku Kristen, kususnya tatkala masih keci, seperti inilah kemudian anak itu tumbuh dan bersamamnya pula tumbuh falsafah ke-kristenan dalam hidup),** Seorang Misionaris John Moth berkat: (Sesungguhnya pengaruh yang merusak di dasalam Islam di mulai pada saat awal sekali, karena itulah sudah di haruskan membawa anak-anak kecil kepada ajaran Kristen sebelum sampainya mereka pada masa aqil balig, sebelum ajaran-ajaran Islam berhasil membentuk sifat-sifat mereka),***Henry Geb berkata: (pendidikan hanyalah merupakan sarana saja untuk mencapai pada tujuan yang sebenarnya dalam misi-misi Kristen, tujuan ini adalah membimbing manusia untuk memasuki ajaran al-Masih, mendidik mereka hingga menjadi individu-individu dan Masyarakat Kristen yang taat).****
Di antara sekolah-sekolah kristenisasi saat ini di Negara kita adalah sekolah-sekolah yang di buka di bawah pengawasan para konsulat Eropa, yang mengoperasionalkan serta meletakkan konsep-konsepnya adalah para pakar-pakar yang di datang dari Negara-negara mereka, banyak sekali putra-putri Islam yang masuk di dalam lembaga pendidikan milik mereka ini.*****
Kegiatan-kegiatan sosial.
Dengan cara mmeberikan bantuan kepada para pengungsi, memberi santunan terhadap para jompo, anak yatim dan jalanan, mengadakan rumah-rumah untuk para pelajar pria dan wanita, mengunjungi orang-orang sakit serta para pesakitan di tahanan serta membagikan hadiah-hadiah untuk mereka.*
Pemberian bantuan beasiswa belajar.
Menerima utusan-utusan pelajar dari kaum Muslimin yang di mana dengan cara inilah akan sempurna dalam mempengaruhi akal-akal cerdas dari putra-putri Ummat Islam, lalu setelah selesai memulangkan ke Negara-negara mereka dengan kondisi yang sudah kenyang semangan dan wawasan kebaratan.
Pemberian pelayan ledokteran serta kesehatan.
Dengan cara membuka rumahsakit dan puskesmas, mengirimkan tenaga-tenaga kedokteran dan regu-regu penolong untuk memberikan bantuan-bantuan konsumsi dan pembekalan, ini merupakan cara yang paling rencah dan cepat yang di pakai oleh para Misionaris demi untuk mneggolkan tujuan-tujuan mereka dalam proyek kristenisasi dalam tubuh masyarakat Islam yang miskin dan membutuhkan. Morysoon berucap: (kita sepakat tanpa ragu-ragu lagi bahwa tujuan yang paling dasar dari pada proyek kristenisasi di antara pasien-pasien rawat di rumah sakit adalah untuk memberikan mereka pengetahuan keselamatan, pengetahuan tentang tuhan kita Yesus al-Masih serta memasukkan mereka menjadi anggota-anggota gereka Kristen).** Bol Harison berkata pula: (kita telah mendapatkan di Negara arab untuk menjadikan para pria dan wanitanya menjadi pemeluk nasrani)***
Penyampaian ceramah-ceramah, pendirian klub-klub tempat berkumpul, mencetak buku-buku dan majalah-majalah serta koran dan selebaran-selebaran rutin, dengan harapan dari balik semua itu adalah dapat terserapnya segala tujuan dan racun=racun milik mereka.
Para Misionaris menjadikan dua kota, yaitu Kairo dan Beirut sebagai pusat ppenyebaran buku-buku dan majalah-majalah mereka. Adapun Kairo telah di oleh Kristen protestan sebagai pusat untuk membagi-bagikan borosur-brosur Kristen yang di tujukan kepada Ummat Islam di dalam territorial Mesir dan Dunia Islam seluruhnya. Mereka juga membangun sebuah percetakan Amerika di Beirut, percetakan itulah yang menjadi sarana terpenting kristenisasi di seluruh wilayah timur. Adapun para pengikut Yesus telah memusatkan semua kesungguhan mereka di penerbit "al-katulikiyyah" di Beirut sejak tahun 1887 M. dan mereka dalam proyek kristenisasi menempati peosisi pertama.*
Mendiskusikan dan mengikuti perkembangan proyek-proyek kristenisasi dengan mengadakan kongres atau pertemuan-pertemuan rutin dalam skala teritorial maupun internasional untuk kalangan Misionaris, hal ini di lakukan demi untuk perbaikan dan perbaruan terhadap rencana-rencana apa yang cocok untuk sampai pada hasil yang di harapkan.
Membina partai-partai dan organisasi-organiosasi yang memiliki konsep-konsep berselisihan dengan Islam, …..**
Bersambung yach....
Label: Terjemahan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar