Masisir Dumyath Jadidah beraktivitas
Oleh: Muhafidz el_Maqshudy (Mahasiswa
Dumyath, Dimyath, New port
Barangkali kalau sebelumnya masisir hanya sebatas tahu dan mendengar akan Manshurah, tanta, zaqaziq, maka dalam tulisan pendek ini isnya Allah akan segera mendapatkan hal baru, dan sekilas dapat tahu akan sebuah muhafadzoh yang bernama”Dimyath jadidah” dan juga bisa mengintip keberadaan minoritas masisir di sana bersama segala aktivitas yang di lakukannya. Semisalnya study masisir di dumyath, trus kehidupan berorganisasinya bagaimana, aktivitas apa saja di luar jam kampus dan seterusnya.
Studynya masisir di al_Azhar.
Al_Azhar Dimyath jadidah menjadi pilihan sekitar 20-an masisir untuk memperbanyak bekal pengetahuannya sebelum pulang ke daerahnya masing-masing di tanah air tercinta
Ke-20 an masisir yang memilih dimyath jadidah (Madinah) sebagai tautan hatinya untuk tinggal selama empat tahun, dari tiga syu’bah di kulliyatu addirosat al-islamiyyah wa al-‘arabiyyah hanya syu’bah ushuluddin dan syari’ah islamiyyah yang sementara menjadi pilihan sejumlah masisir tersebut. Nah dekatnya kampus dengan rumah tempat tinggal masisir di sini memberikan kesempatan untuk dapat pergi mendengarkan muhadhoroh para duktur di kampus dengan aktif.
Trus bagaimana dengan aktivitas masisir diluar kampus?
Nah untuk yang kedua ini masisir di dimyath walaupun belum lama keberadaannya, tapi sudah memiliki organisasi sendiri yang yang sifatnya indefenden (terpisah dari PPMI di kairo) kita di dimyath menamakannya FORMASI Dimyath alias Forum Koumuikasi dan Informasi Mahasiswa Indonesia. Nah dia inilah yang banyak mengordinir aktivitas masisir di luar jam kuliyah, tentunya yang bersifat jama’ah di kerjakannya-lah, misalanya: diskusi tematik, diskusi fakultatif serta bedah kasus yang di adakan rutin dalam satu bulan beberapa kali. Oh iya tidak ketingal juga kadang di adakan acara barengan dengan kawan-kawan dari malasyia dan Thailand di sini yang mempunyai hubungan harmonis dengan masisir dimyath, selain acara berbau ilmiyyah yang kadang di jadikan sarana ngumpul bareng di sini antar sesama orang asing, yang paling seringnya main bola bersama, hingga tak mengherankan kalau untuk yang satu ini, mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa malasya seperti sudah tidak ada tabir penghalang lagi dalam pergaulan, mahasiswa dari Thailand juga yang memang menjadi masyoritas masis asing di al_Azhar dimyath jadidah baik sekali hubungannya dengan masis asal Indonesia, khususnya yang berasal dari daerah pathani. Kalau sobat sobit ingin buktinya—yach pergi saja ke-Dimyath jadidah yang dalam bahasa inggrisnya biasa di kenal dengan sebutan New port
Masis yang hobby main bola nggak usah kawatir ketika berkunjung di sini tersedia lapangan gratis untuk bermain sampai kaki sudah nggak kuat lagi, ada lapangan kampus, luar kampus atau kalau mau main di pantai yang sangat dekat dari tempat tinggal. Atau barangkali ada yang hobby keindahan, jangan kawatir pula, dimyath sebagai
Oh iya ada yang ketinggalan, kalau masalah talaqqi di sini walaupun tidak sebanyak di kairo bukan berarti nggak ada, ada juga talaqqi tauhid, fiqh dan ushul fiqh yang di dengan pemateri para duktur. Tinggal siapa yang suka untuk menambah pengetahuannya di sini. Malah al_Markaz islami sebagai lembaga di sini yang sangat memperhatikan mahasiswa asing selalu siap untuk menyediakan duktur untuk memberi tambahan kepada masis, gratis tentunya lah. Nah kalau mau bisa juga pergi langsung kerumah duktur kuliyah untuk belajar langsung untuk meminta penjelasan dari materi muhadhoroh yang belum di pahami! Yang ini kayaknya nggak bisa di kairo-kan? atau barangkali ingin menyesaian hafalan qur’annya, masisir di sini tinggal memilih mau syekh yang mana utnuk yang satu ini.
I’tikaf Romadhan di Dimyath Jadidah.
Yang ini aktivitas rutin masisir
‘

0 komentar:
Posting Komentar